Sudah berlangganan artikel blog ini via RSS Feed?

Tuesday, September 15, 2009

Penyakit Fisik

Situs Alternatif Download Khotbah
===============================================================

Penyakit karena kelemahan fisik perlu dipelajari dengan tepat supaya kita tidak langsung menghubungkannya dengan kuasa iblis atau dosa. Dalam 1 Timotius 5:23 dikatakan: Jangan minum air saja melainkan tambahkan anggur berhubung pencernaanmu terganggu dan tubuhmu sering lemah. Sementara dalam 1 Kor 14 : 23: Jadi, kalau seluruh jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan bahwa kamu gila?

Mari kita melihat kedua ayat ini. Timotius membicarakan tentang sakit secara fisik. Sedangkan yang kedua, Korintus, membeberkan sakit secara psikis yang kita kenal dengan sakit jiwa yaitu kasus yang disebut Paulus kepada jemaat di Korintus. Jemaat yang selalu ribut itu, yang merasa diri lebih hebat dari orang lain karena bisa berbahasa roh, akhirnya diluruskan oleh Paulus.

Sakit secara manusiawi menyangkut pada dua hal lagi yaitu sakit fisik dan psikis. Sakit fisik adalah sakit di tubuh bagian luar dan terlihat mata, maupun sakit di dalam tubuh yang tidak kelihatan oleh mata. Sakit secara psikis atau kejiwaan adalah sakit yang menyangkut stabilitas emosi. Di mana stabilitas emosi sering tidak normal karena suatu hal yang terjadi dalam hidup kita tidak terkontrol sehingga bisa menimbulkan kegilaan atau trauma (pengalaman pahit yang mempengaruhi jiwa).

Dengan demikian, sakit fisik dan psikis seperti disinggung di atas adalah manusiawi, tidak ada hubungannya dengan kuasa iblis. Penyakit ini bisa dideteksi, diterapi dan disembuhkan secara medis, bukan mistis. Sedangkan kegilaan dan kerasukan setan adalah dua hal yang berbeda. Yohanes 10: 20 – 21 berbunyi: Ia kerasukan setan dan gila, mengapa kamu mendengarkan dia? Dapatkah setan memelekkan mata orang-orang buta? Jawabnya, tidak! Hanya Yesus Kristus yang dapat melakukannya, dan tidak mungkin Dia kerasukan setan.

Antara kerasukan dan gila sangat berbeda. Karena itu baca Alkitab dengan teliti sehingga tidak sembarangan menafsirkannya. Pada waktu kita melihat Timotius yang sakit secara fisik tadi, kita menemukan bahwa Timotius adalah seorang beriman, mengenal Tuhan dan dia murid Rasul Paulus. Tapi Timotius mempunyai fisik yang lemah, dan menderita penyakit pada pencernaan (maag).

Rasul Paulus menyuruh Timotius minum anggur, bukan berusaha menyembuhkannya dengan cara menumpangkan tangan ke tubuhnya. Apakah Paulus termasuk orang kurang beriman sehingga tidak menumpangkan tangan pada Timotius supaya dia sembuh? Tidak! Ini sekaligus untuk mengatakan bahwa Paulus adalah orang yang sangat bijaksana, tahu mana penyakit yang berasal dari setan dan mana penyakit manusia.

Tapi kita sekarang ini justru menjadi orang yang tidak bijaksana, seakan-akan lebih hebat dari seorang rasul bernama Paulus. Jadi orang yang lemah fisik karena sakit, jangan dipaksa untuk doa puasa, kenalilah penyakitnya supaya jangan menjadi ekstrim. Bukan berarti penumpangan tangan tidak diperlukan. Ini sangat penting dipahami secara tepat. Penyakit fisik karena usia tua, itu logis dan wajar. Semakin tua usia seseorang, semakin mudah pula ia terkena penyakit. Untuk itu setiap orang harus bersiap-siap menyongsong datangnya usia tua, agar bisa menghadapi berbagai kemungkinan.

Kita melihat bahwa para penderita penyakit psikis di Korintus disebut sebagai orang gila karena perilaku mereka tidak bisa dimengerti oleh orang banyak. Perilaku mereka tidak layak menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat umum. Di sisi lain, Rasul Paulus juga mengemukakan tentang kegilaan dalam Galatia 5 : 26. Di sini dia mengatakan agar kita jangan kita gila hormat, jangan saling menantang dan mendengki. Jadi Alkitab memberitakan tentang kegilaan itu dalam beberapa pendekatan yang cukup menarik.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ‘gila’ memiliki sekian banyak arti (definisi). Salah satu definisi itu adalah sakit ingatan atau tidak normal pemikirannya. Yang kedua, gila karena orang terlalu berlebih-lebihan merespon atau mencari kekuasaan. Seterusnya ada istilah gila uang, gila kedudukan dan seterusnya. Sesuatu yang ekstra karena di atas normal, juga dapat dikatakan sebagai gila. Dalam bentuk kejiwaan ada beberapa istilah yang harus kita pahami baik-baik karena bagian-bagian ini sangat berdekatan dengan aktivitas kerohanian kita.

Bentuk dari penyakit kejiwaan yaitu:

baca selanjutnya...

0 comments:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

 

Arsip Blog

Konsultasi Teologi

VIDEO

Entri Populer