tag:blogger.com,1999:blog-66958527848020063872024-03-12T23:32:46.789-07:00Khotbah Populer Pendeta Bigman SiraitKhotbah Populer, Khotbah Minggu, Seminar, Kuliah Umum, Khotbah Eksposisi, Khotbah Ekspositori, Tema Kristen, Video Khotbah, Podcast Khotbah, Audio Khotbah, Khutbah, Ceramah, PidatoUnknownnoreply@blogger.comBlogger41160tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-83587618049261246552013-01-03T18:59:00.001-08:002013-01-03T18:59:53.314-08:00Bagaimana Memaknai Natal Yang Sejati?
<div style="float: left; margin-bottom: 5px; margin-right: 10px; text-align: justify;">
<img alt="Natal.jpg" border="0" class="thumb" src="http://reformata.com/includes/image.php?m=news&id=7061&w=298&h=220" style="margin-bottom: 5px;" title="Bagaimana Memaknai Natal Yang Sejati?" />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pdt. Bigman Sirait</div>
<div style="text-align: justify;">
Bapak Pengasuh yang baik, <br />Tak terasa kita sudah memasuki Natal di tahun ini. Dalam momentum ini, menjadi kesempatan untuk saya bertanya seputar Natal:<br />1. Apa yang seharusnya dilakukan umat Kristen di Natal tahun ini, dalam konteks hidup di Indonesia?<br />2.
Masih relevankah perayaan Natal dilakukan di gedung gereja atau
gedung-gedung pertemuan yang berfasilitas mewah dalam kemeriahan yang
megah?<br />3. Apa yang seharusnyadibudayakan oleh umat Kristen dalam perayaan Natal kini dan tahun-tahun berikutnya?<br />Demikian pertanyaan saya, dengan penuh harapan mendapat pencerahan dari Bapak. Terimakasih atas responnya.<br /><br />Erna di Carolus</div>
<div style="text-align: justify;">
Erna yang dikasihi Tuhan!<br />Pertanyaan
seputar Natal memang terus bergulir seiring perjalanan Natal itu
sendiri. Soal apa yang seharusnya dilakukan umat Kristen dalam Natal
di konteks kehidupan Indonesia, ini sesungguhnya bukan hanya soal Natal
saja. Ini perlu diluruskan, bahwa panggilan kita untuk hidup sebagai
murid Kristus bukan hanya di waktu Natal saja, atau hari raya gerejawi
lainnya. Sebagai orang percaya, kita harus senantiasa hidup sesuai
kehendak Tuhan, dalam semangat kasih kepada Allah dan sesama (Matius
22:37-40).<br />Perintah Tuhan Yesus sangat jelas: Kasihilah sesamamu
seperti dirimu sendiri! Ini berlaku setiap saat, di semua tempat, bahkan
kepada musuh sekalipun, tidak ada pengecualian. Jadi sangat jelas
panggilan kita sebagai orang percaya. Natal atau hari raya gerejawi
lainnya, adalah sebuah momentum perenungan bagi gereja akan karya ajaib
Tuhan. Namun, tidaklah salah memakai momentum Natal untuk sebuah
pelayanan khusus yang bersifat ekstra. Jangan lupa, sebagai orang
percaya kita melayani setiap hari.<br />Apa yang pas dengan konteks
Indonesia? Ini harus diperkecil menjadi konteks kota di mana kita ada
dan melayani. Apa yang menjadi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat setempat, harus menjadi konsentrasi kita. Tiap kota memilki
situasi sendiri. Pelayanan itu akan menjadi tepat, jika sesuai dengan
apa yang menjadi kebutuhan umat setempat. Di sini diperlukan kepekaan
gereja, sehingga tidak asal dalam melayani, dan bisa jadi tidak tepat
sasaran, karena tidak sesuai dengan kebutuhan yang ada.<br />Soal masih
relevankah perayaan Natal bersifat mewah, menurut saya bukanlah sebuah
pertanyaan. Bagaimanapun, dimanapun, kemewahan bukanlah warna gereja,
apalagi jika dikaitkan dengan semangat Natal. Ingat Natal pertama,
undangan utamanya justru para gembala, dan tempatnya dikesederhanaan
yang amat sangat. Namun itu bukan berarti kita tidak boleh Natal
di tempat yang lebih baik, karena konteks sosial juga bergerak. Jika
ditanya masih relevankah perayaan Natal? Jelas ya (perenungan keimanan
kita). Namun jika soal mewah, jelas tidak. Tapi ini juga harus
hati-hati, kita bisa mengadakan perayaan Natal yang meriah tanpa harus
super mewah. Sementara soal mewah, bisa jadi juga agak bias, karena
sangat tergantung ukuran ekonomi yang bersifat relatif. Artinya, yang
menjadi fokus bukan sekedar soal mewah atau tidaknya, tapi semangat
Natalnya, untuk kita, atau kita berbagi untuk sesama. Natal yang sejati
adalah memberi, bukan berpesta dan menikmati sendiri.<br />Apa yang harus
dibudayakan umat Kristen dalam perayaan Natal? Menurut hemat saya sudah
bergulir baik sejak dulu. Hanya saja dalam perjalannya mengalami banyak
polusi. Sejak dulu, Natal menjadi ajang kepedulian sosial kepada sesama
yang membutuhkan. Memperhatikan secara ekstra (ingat pelayanan setiap
hari), orang sakit, kaum marjinal, mereka yang berada di balik jeruji
besi, dan mereka yang terpinggirkan dalam kehidupan ini. Pakai momentum
Natal untuk membahagiakan mereka. Budaya peduli dan berbagi harus
menjadi warna kehidupan umat di setiap hari, bukan musiman, dan ekstra
di waktu Natal, atau hari raya gerejawi lainnya. Momentum ini juga bisa
dipakai untuk menyampaikan pesan Yesus Kristus bagi umat manusia, bahwa
ada pengharapan bagi mereka yang percaya. Bahwa Dia, Yesus Kristus Tuhan
berpihak pada mereka yang tersisihkan, dan kasih-Nya lebih dari cukup
bagi mereka yang mau hidup didalam-Nya.<br />Jelaslah bagi kita sebagai
orang percaya, bahwa Natal atau hari raya gerejawi lainnya dapat
dimanfaatkan sebagai momentum pelayanan khusus, untuk bersilaturahmi
dengan kelurga, jemaat, dan sesama. Memperbaiki relasi dengan sesama,
dan menunjukkan kepedulian yang tinggi. Lebih dari itu, ini bisa jadi
titik perhentian kita, untuk sejenak merenungkan ulang apakah kita masih
hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Bukankah ini sangat indah?<br />Bahwa
ada perayaan Natal yang berlebihan, atau bahkan sangat komersial, adalah
fakta yang tidak bisa dibantah. Namun itu bukan alasan untuk meniadakan
perayaan Natal, atau menguranginya. Sebaliknya kita harus berusaha
keras untuk meluruskan makna Natal yang sesungguhnya. Mengadakan Natal
sesuai tujuannya, yakni Allah yang peduli pada manusia yang berdosa.<br />Akhirnya,
selamat Natal Erna yang dikasihi Tuhan. Semoga ini menginspirasi kita
untuk meluruskan pemaknaan natal yang sesungguhnya, sehingga setiap
orang dapat merasakan kasih Natal yang agung dan mulia itu. Kasih yang
membuat Yesus Kristus, Tuhan yang menjadi manusia.<br />Ah, indahnya Natal.<br /> </div>
<div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>bshttp://www.blogger.com/profile/06328736460795535661noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-16684472004886097012012-11-29T22:33:00.000-08:002012-11-29T22:33:42.797-08:00Dosa Ditetapkan Oleh Allah?<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="float: left; margin-bottom: 5px; margin-right: 10px; text-align: justify;">
<img alt="Dosa, Allah.jpg" border="0" class="thumb" src="http://reformata.com/includes/image.php?m=news&id=7009&w=298&h=220" style="margin-bottom: 5px;" title="Dosa Ditetapkan Oleh Allah?" />
<div class="relatedbox" style="width: 296px;">
<h4 style="margin-bottom: 10px; margin-top: 5px;">
Terkait</h4>
<ul id="navlist">
<li><a href="http://reformata.com/news/view/5898/solusi-keluar-dari-jeratan-dosa" title="Solusi Keluar Dari Jeratan Dosa">Solusi Keluar Dari Jeratan Dosa</a></li>
<li><a href="http://reformata.com/news/view/5939/dasar-penebusan-allah-dalam-sejarah" title="Dasar Penebusan Allah Dalam Sejarah">Dasar Penebusan Allah Dalam Sejarah</a></li>
<li><a href="http://reformata.com/news/view/5950/bagaimana-yesus-menebus-dosa-sebelum-abraham" title="Bagaimana Yesus Menebus Dosa Sebelum Abraham">Bagaimana Yesus Menebus Dosa Sebelum Abraham</a></li>
<li><a href="http://reformata.com/news/view/6015/pembangunan-bait-allah-ketiga" title="PEMBANGUNAN BAIT ALLAH KETIGA">PEMBANGUNAN BAIT ALLAH KETIGA</a></li>
<li><a href="http://reformata.com/news/view/6127/gairah-dari-allah" title="Gairah Dari Allah">Gairah Dari Allah</a></li>
</ul>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pdt. Bigman Sirait</div>
<div style="text-align: justify;">
Bapak Pengasuh yang baik,<br /> Saya
bingung dengan masalah kejatuhan Adam ke dalam dosa. Apakah Allah sudah
menetapkan dosa? Pernyataan yang sering saya dengar adalah segala
sesuatu ditetapkan oleh Allah, tetapi dosa diijinkan oleh Allah. Inilah
yang membingungkan.<br />Jika diijinkan, kapan peristiwa mengijinkan itu?
Apakah pada saat peristiwa itu akan terjadi atau dari kekekalan? Jika
pengijinan terjadi saat Adam makan buah, maka penetapan akan kematian
Kristus juga ditetapkan saat itu juga sehingga kesimpulan saya adalah,
Allah tidak merencanakan segala sesuatunya dari kekekalan, dan rencana
Allah tidak tergantung pada Allah, tetapi pada situasi. Bagaimana
memahami hal ini, mohon penjelasan Bapak? <a href="http://reformata.com/news/view/7009/dosa-ditetapkan-oleh-allah" target="_blank">baca selengkapnya...</a></div>
<div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>bshttp://www.blogger.com/profile/06328736460795535661noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-15875096015968856712012-11-07T18:57:00.002-08:002012-11-07T18:57:53.476-08:00Apakah Bileam Tukang Tenung Yang Dipakai Allah?<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="float: left; margin-bottom: 5px; margin-right: 10px; text-align: justify;">
<a href="http://reformata.com/news/view/6960/apakah-bileam-tukang-tenung-yang-dipakai-allah"><img alt="Bileam tukang tenung.jpg" border="0" class="thumb" src="http://reformata.com/includes/image.php?m=news&id=6960&w=298&h=220" style="margin-bottom: 5px;" title="Apakah Bileam Tukang Tenung Yang Dipakai Allah?" /></a></div>
<div class="bodytext" style="list-style: disc inside none; text-align: justify;">
Pdt. Bigman SiraitMengapa Tuhan mau menghampiri Bileam dan
menyatakan kehendakNya agar Bileam tidak mengikuti tawaran Balak, Raja
Moab untuk mengutuki umat Israel? Padahal sudah pasti bisa, jika Tuhan
mau, orang Moab gagal mengalahkan orang Israel tanpa harus melalui
pernyataan khusus kepada Bileam.Bukankah Bileam itu seorang peramal,
tapi mengapa dia bisa memahami suara Allah untuknya?Mengapa Tuhan
membiarkan kisah ini dicatat dalam kitab Bilangan? Apakah .. <span class="gotoindex"><a href="http://reformata.com/news/view/6960/apakah-bileam-tukang-tenung-yang-dipakai-allah">detail »</a></span></div>
<div class="bodytext" style="list-style: disc inside none; text-align: justify;">
</div>
<div class="bodytext" style="list-style: disc inside none; text-align: justify;">
</div>
<div class="bodytext" style="list-style: disc inside none; text-align: justify;">
</div>
<div class="bodytext" style="list-style: disc inside none; text-align: justify;">
</div>
<div class="bodytext" style="list-style: disc inside none; text-align: justify;">
<span class="gotoindex"><span id="page">Page : <span id="page-selected">1</span> <a href="http://reformata.com/index.php?m=news&ss=d&sr=postdate&fd=idgroups&re=20&back=&nb=10">2</a> <a href="http://reformata.com/index.php?m=news&ss=d&sr=postdate&fd=idgroups&re=20&back=&nb=20">3</a> <a href="http://reformata.com/index.php?m=news&ss=d&sr=postdate&fd=idgroups&re=20&back=&nb=30">4</a> ... <a href="http://reformata.com/index.php?m=news&ss=d&sr=postdate&fd=idgroups&re=20&back=&nb=110">End »</a></span>
</span><br />
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left; width: 100%px;">
<tbody>
<tr><td><div style="float: left; height: 120px; margin-right: 10px; width: 97px;">
<a href="http://reformata.com/news/view/6781/hari-khusus-untuk-tuhan-apa-perlu"><img alt="Gods_Clock.jpg" border="0" class="thumb" src="http://reformata.com/includes/image.php?m=news&id=6781&w=85&h=65&c=1" title="Hari Khusus Untuk Tuhan, Apa Perlu?" /></a></div>
<div class="title" style="margin-bottom: 0px; padding-bottom: 0px; padding-top: 0px;">
<a href="http://reformata.com/news/view/6781/hari-khusus-untuk-tuhan-apa-perlu">Hari Khusus Untuk Tuhan, Apa Perlu?</a> </div>
<div class="date1" style="margin-bottom: 5px;">
10.10.12 13:31</div>
<div style="padding-bottom: 0px; padding-top: 0px;">
Pdt. Bigman SiraitBapak pengasuh yang baik!Kitab Imamat
23:3 menulis ‘‘Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada
hari yang ketujuh haruslah ada sabat, ..
<span class="gotoindex"><a href="http://reformata.com/news/view/6781/hari-khusus-untuk-tuhan-apa-perlu">
detail »</a></span>
</div>
<div class="small" id="tags">
Tags : <a href="http://reformata.com/news/tags/hari+tuhan">hari tuhan</a>, <a href="http://reformata.com/news/tags/sabat">sabat</a>, <a href="http://reformata.com/news/tags/waktu+tuhan">waktu tuhan</a></div>
</td></tr>
<tr><td><div style="float: left; height: 120px; margin-right: 10px; width: 97px;">
<a href="http://reformata.com/news/view/6680/bukti-yesus-tuhan"><img alt="Bukti Yesus Tuhan.jpg" border="0" class="thumb" src="http://reformata.com/includes/image.php?m=news&id=6680&w=85&h=65&c=1" title="Bukti Yesus Tuhan" /></a></div>
<div class="title" style="margin-bottom: 0px; padding-bottom: 0px; padding-top: 0px;">
<a href="http://reformata.com/news/view/6680/bukti-yesus-tuhan">Bukti Yesus Tuhan</a> </div>
<div class="date1" style="margin-bottom: 5px;">
30.08.12 12:51</div>
<div style="padding-bottom: 0px; padding-top: 0px;">
Bukti Yesus Tuhan.Bapak Pengasuh, Di Alkitab, saya tidak menemukan
kalau ada pernyataan Yesus: Sembahlah Aku! Bagaimana Kristen menjawab
bahwa Yesus adalah Tuhan? Darius, Kalbar Yang ..
<span class="gotoindex"><a href="http://reformata.com/news/view/6680/bukti-yesus-tuhan">
detail »</a></span>
</div>
<div class="small" id="tags">
Tags : <a href="http://reformata.com/news/tags/bukti">bukti</a>, <a href="http://reformata.com/news/tags/tuhan">tuhan</a>, <a href="http://reformata.com/news/tags/yesus">yesus</a></div>
</td></tr>
<tr><td><div style="float: left; height: 120px; margin-right: 10px; width: 97px;">
<a href="http://reformata.com/news/view/6637/tanggapan-perbedaan-islam-dan-kristen"><img alt="Nasib, Kristen, Rencong,Aceh.JPG" border="0" class="thumb" src="http://reformata.com/includes/image.php?m=news&id=6637&w=85&h=65&c=1" title="Tanggapan Perbedaan Islam Dan Kristen " /></a></div>
<div class="title" style="margin-bottom: 0px; padding-bottom: 0px; padding-top: 0px;">
<a href="http://reformata.com/news/view/6637/tanggapan-perbedaan-islam-dan-kristen">Tanggapan Perbedaan Islam Dan Kristen </a> </div>
<div class="date1" style="margin-bottom: 5px;">
01.08.12 09:27</div>
<div style="padding-bottom: 0px; padding-top: 0px;">
Pdt. Bigman SiraitReformata adalah penganut sinkretisme yang 100%
ditolak dalam ajaran Tuhan Yesus Kristus, alasannya: 1. Reformata,
mengatakan tak ada agama yang mengajarkan konflik2. Hal ini menurut saya
..
<span class="gotoindex"><a href="http://reformata.com/news/view/6637/tanggapan-perbedaan-islam-dan-kristen">
detail »</a></span>
</div>
<div class="small" id="tags">
Tags : <a href="http://reformata.com/news/tags/islam">islam</a>, <a href="http://reformata.com/news/tags/kristen">kristen</a></div>
</td></tr>
<tr><td><div style="float: left; height: 120px; margin-right: 10px; width: 97px;">
<a href="http://reformata.com/news/view/6598/hipnotis-dan-yoga-salahkah"><img alt="Hipnotis dan Yoga, Salahkah.jpg" border="0" class="thumb" src="http://reformata.com/includes/image.php?m=news&id=6598&w=85&h=65&c=1" title="Hipnotis Dan Yoga, Salahkah?" /></a></div>
<div class="title" style="margin-bottom: 0px; padding-bottom: 0px; padding-top: 0px;">
<a href="http://reformata.com/news/view/6598/hipnotis-dan-yoga-salahkah">Hipnotis Dan Yoga, Salahkah?</a> </div>
<div class="date1" style="margin-bottom: 5px;">
05.07.12 16:49</div>
<div style="padding-bottom: 0px; padding-top: 0px;">
Pdt. Bigman SiraitSYALOM Bapak Pendeta, dalam kesempatan ini saya
ingin menanyakan tentang beberapa hal. Pertama, apa konsep Alkitab
tentang realita kehidupan. Kedua, apa pandangan Alkitab tetang hipnotis
..
<span class="gotoindex"><a href="http://reformata.com/news/view/6598/hipnotis-dan-yoga-salahkah">
detail »</a></span>
</div>
<div class="small" id="tags">
Tags : , <a href="http://reformata.com/news/tags/hipnotis">hipnotis</a>, <a href="http://reformata.com/news/tags/yoga">yoga</a></div>
</td></tr>
<tr><td><div style="float: left; height: 120px; margin-right: 10px; width: 97px;">
<a href="http://reformata.com/news/view/6528/dimana-perbedaan-islam-dan-kristen"><img alt="Islam-and-Christianity.jpg" border="0" class="thumb" src="http://reformata.com/includes/image.php?m=news&id=6528&w=85&h=65&c=1" title="DIMANA PERBEDAAN ISLAM DAN KRISTEN" /></a></div>
<div class="title" style="margin-bottom: 0px; padding-bottom: 0px; padding-top: 0px;">
<a href="http://reformata.com/news/view/6528/dimana-perbedaan-islam-dan-kristen">DIMANA PERBEDAAN ISLAM DAN KRISTEN</a> </div>
<div class="date1" style="margin-bottom: 5px;">
01.06.12 14:11</div>
<div style="padding-bottom: 0px; padding-top: 0px;">
Pdt. Bigman SiraitBapak Pengasuh,Apakah Tuhan orang Kristen dan Islam
berbeda? Karena sering saya mendengarkan begitu. Padahal mereka percaya
pada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi ini. Saya juga sering ..
<span class="gotoindex"><a href="http://reformata.com/news/view/6528/dimana-perbedaan-islam-dan-kristen">
detail »</a></span>
</div>
<div class="small" id="tags">
Tags : <a href="http://reformata.com/news/tags/agama">agama</a>, <a href="http://reformata.com/news/tags/doktrin">doktrin</a>, <a href="http://reformata.com/news/tags/islam">islam</a>, <a href="http://reformata.com/news/tags/kristen">kristen</a>, <a href="http://reformata.com/news/tags/teologi">teologi</a></div>
</td></tr>
<tr><td><div style="float: left; height: 120px; margin-right: 10px; width: 97px;">
<a href="http://reformata.com/news/view/6477/persaudaraan-islam-kristen"><img alt="kerukunan-beragama.gif" border="0" class="thumb" src="http://reformata.com/includes/image.php?m=news&id=6477&w=85&h=65&c=1" title="PERSAUDARAAN ISLAM-KRISTEN" /></a></div>
<div class="title" style="margin-bottom: 0px; padding-bottom: 0px; padding-top: 0px;">
<a href="http://reformata.com/news/view/6477/persaudaraan-islam-kristen">PERSAUDARAAN ISLAM-KRISTEN</a> </div>
<div class="date1" style="margin-bottom: 5px;">
07.05.12 12:41</div>
<div style="padding-bottom: 0px; padding-top: 0px;">
Bapak pengasuh yang baik, bukankah Islam-Kristen hadir dari keturunan
yang sama yaitu Abraham, yang turun pada keturunan Ishak-Ismael?
Keduanya diberkati Tuhan, walau memang Ishak yang terpilih mewarisi ..
<span class="gotoindex"><a href="http://reformata.com/news/view/6477/persaudaraan-islam-kristen">
detail »</a></span>
</div>
<div class="small" id="tags">
Tags : <a href="http://reformata.com/news/tags/islam">islam</a>, <a href="http://reformata.com/news/tags/kristen">kristen</a>, <a href="http://reformata.com/news/tags/persaudaraan">persaudaraan</a></div>
</td></tr>
<tr><td><div style="float: left; height: 120px; margin-right: 10px; width: 97px;">
<a href="http://reformata.com/news/view/6411/kontroversi-salib-katolik-dan-protestan"><img alt="Kontroversi Salib Katolik dan Protestan.jpg" border="0" class="thumb" src="http://reformata.com/includes/image.php?m=news&id=6411&w=85&h=65&c=1" title="Kontroversi Salib Katolik Dan Protestan" /></a></div>
<div class="title" style="margin-bottom: 0px; padding-bottom: 0px; padding-top: 0px;">
<a href="http://reformata.com/news/view/6411/kontroversi-salib-katolik-dan-protestan">Kontroversi Salib Katolik Dan Protestan</a> </div>
<div class="date1" style="margin-bottom: 5px;">
28.03.12 15:43</div>
<div style="padding-bottom: 0px; padding-top: 0px;">
Pdt. Bigman SiraitBapak Pengasuh, Saya ingin menyampaikan pertanyaan
seputar apa yang saya amati dari teman-teman di Katolik,yaitu:1. Mengapa
Katolik tetap memakai cara doa dalam tri tunggal seperti ..
<span class="gotoindex"><a href="http://reformata.com/news/view/6411/kontroversi-salib-katolik-dan-protestan">
detail »</a></span>
</div>
<div class="small" id="tags">
Tags : <a href="http://reformata.com/news/tags/katolik">katolik</a>, <a href="http://reformata.com/news/tags/kontroversi">kontroversi</a>, <a href="http://reformata.com/news/tags/protestan">protestan</a>, <a href="http://reformata.com/news/tags/salib">salib</a></div>
</td></tr>
<tr><td><div style="float: left; height: 120px; margin-right: 10px; width: 97px;">
<a href="http://reformata.com/news/view/6358/bunuh-diri-atau-pengorbanan-diri"><img alt="Bunuh Diri, Pengorbanan.jpg" border="0" class="thumb" src="http://reformata.com/includes/image.php?m=news&id=6358&w=85&h=65&c=1" title="Bunuh Diri Atau Pengorbanan Diri?" /></a></div>
<div class="title" style="margin-bottom: 0px; padding-bottom: 0px; padding-top: 0px;">
<a href="http://reformata.com/news/view/6358/bunuh-diri-atau-pengorbanan-diri">Bunuh Diri Atau Pengorbanan Diri?</a> </div>
<div class="date1" style="margin-bottom: 5px;">
27.03.12 15:30</div>
<div style="padding-bottom: 0px; padding-top: 0px;">
Membaca tulisan Pak Bigman pada rubrik “Mata Hati” edisi 147 lalu,
saya jadi tergelitik untuk sedikit berkomentar, sekaligus bertanya. Pak
Bigman menilai apa yang dilakukan Sondang sebagai ..
<span class="gotoindex"><a href="http://reformata.com/news/view/6358/bunuh-diri-atau-pengorbanan-diri">
detail »</a></span>
</div>
<div class="small" id="tags">
Tags : <a href="http://reformata.com/news/tags/bunuh+diri">bunuh diri</a>, <a href="http://reformata.com/news/tags/pengorbanan">pengorbanan</a></div>
</td></tr>
<tr><td><div style="float: left; height: 120px; margin-right: 10px; width: 97px;">
<a href="http://reformata.com/news/view/6294/2012-tahun-kekacauan"><img alt="2012, Tahun Kekacauan.jpg" border="0" class="thumb" src="http://reformata.com/includes/image.php?m=news&id=6294&w=85&h=65&c=1" title="2012, Tahun Kekacauan?" /></a></div>
<div class="title" style="margin-bottom: 0px; padding-bottom: 0px; padding-top: 0px;">
<a href="http://reformata.com/news/view/6294/2012-tahun-kekacauan">2012, Tahun Kekacauan?</a> </div>
<div class="date1" style="margin-bottom: 5px;">
31.01.12 15:52</div>
<div style="padding-bottom: 0px; padding-top: 0px;">
Pdt. Bigman SiraitBapak Pengasuh yang Baik, tak terasa kita telah
memasuki tahun 2012. Ada banyak ramalan kalau tahun ini dunia akan
berakhir/kiamat. Banyak kesulitan dan penderitaan akan terjadi di ..
<span class="gotoindex"><a href="http://reformata.com/news/view/6294/2012-tahun-kekacauan">
detail »</a></span>
</div>
<div class="small" id="tags">
Tags : <a href="http://reformata.com/news/tags/2012">2012</a>, <a href="http://reformata.com/news/tags/chaos">chaos</a>, <a href="http://reformata.com/news/tags/kacau">kacau</a>, <a href="http://reformata.com/news/tags/tahun">tahun</a></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<span id="page">Page : <span id="page-selected">1</span> <a href="http://reformata.com/index.php?m=news&ss=d&sr=postdate&fd=idgroups&re=20&back=&nb=10">2</a> <a href="http://reformata.com/index.php?m=news&ss=d&sr=postdate&fd=idgroups&re=20&back=&nb=20">3</a> <a href="http://reformata.com/index.php?m=news&ss=d&sr=postdate&fd=idgroups&re=20&back=&nb=30">4</a> ... <a href="http://reformata.com/index.php?m=news&ss=d&sr=postdate&fd=idgroups&re=20&back=&nb=110">End »</a></span><span class="gotoindex"> </span>
</div>
<div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>bshttp://www.blogger.com/profile/06328736460795535661noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-9775131957573475182012-05-08T21:25:00.002-07:002012-05-11T23:14:34.391-07:00PERSAUDARAAN ISLAM-KRISTEN<div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_k0e4poQdADWyA2QZjNFRzISRzkR0FoZBXod6_5XnsBWB-qGebuZ7sfMCGMNtueGK-y2TGPvODhuuYbuM5rf9QlEXtooy4ZJ1oPU0nPiNPQ1I3sGqQdPOs0x1VOWHD9Ij4isGs5LL_Aw/s1600/image.php.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 297px; height: 219px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_k0e4poQdADWyA2QZjNFRzISRzkR0FoZBXod6_5XnsBWB-qGebuZ7sfMCGMNtueGK-y2TGPvODhuuYbuM5rf9QlEXtooy4ZJ1oPU0nPiNPQ1I3sGqQdPOs0x1VOWHD9Ij4isGs5LL_Aw/s320/image.php.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5741526289824741730" border="0" /></a>Bapak pengasuh yang baik, bukankah Islam-Kristen hadir dari keturunan yang sama yaitu Abraham, yang turun pada keturunan Ishak-Ismael? Keduanya diberkati Tuhan, walau memang Ishak yang terpilih mewarisi perjanjian kekal dari Allah. Apakah ini pula yang menjadikan perpecahan Islam-Kristen sampai saat ini, seperti arti nama Ismael yang diberikan Tuhan: “Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya .. <span class="gotoindex" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; line-height: normal; color: rgb(255, 102, 0); padding-top: 3px; font-family:arial;font-size:9px;" ><a href="http://reformata.com/news/view/6477/persaudaraan-islam-kristen" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(255, 102, 0); text-decoration: none; ">detail »</a></span></div><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-70159510280077441762012-03-11T19:25:00.000-07:002012-03-11T20:10:50.704-07:00Bunuh Diri Atau Pengorbanan Diri?<div style="text-align: -webkit-auto;"><div style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(51, 51, 51); font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 20px; background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: small; float: left; margin-bottom: 5px; margin-right: 10px; "><a href="http://reformata.com/news/view/6358/bunuh-diri-atau-pengorbanan-diri" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(51, 102, 153); text-decoration: none; "><img src="http://reformata.com/includes/image.php?m=news&id=6358&w=298&h=220" border="0" alt="Bunuh Diri, Pengorbanan.jpg" title="Bunuh Diri Atau Pengorbanan Diri?" class="thumb" style="text-align: justify;list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; border-top-width: 1px; border-right-width: 1px; border-bottom-width: 1px; border-left-width: 1px; border-style: initial; border-color: initial; border-image: initial; float: left; margin-right: 10px; margin-top: 3px; padding-top: 3px; padding-right: 3px; padding-bottom: 3px; padding-left: 3px; border-top-style: solid; border-right-style: solid; border-bottom-style: solid; border-left-style: solid; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-right-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-left-color: rgb(204, 204, 204); margin-bottom: 5px; " /></a><div id="grey" style="text-align: justify;list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(153, 153, 153); font-size: 12px; width: 298px; padding-top: 2px; padding-right: 2px; padding-bottom: 2px; padding-left: 2px; margin-top: 20px; "></div></div><div class="bodytext" style="text-align: justify;list-style-type: initial; list-style-position: inside; list-style-image: initial; font-size: 14px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 20px; color: rgb(51, 51, 51); background-color: rgb(255, 255, 255); ">Membaca tulisan Pak Bigman pada rubrik “Mata Hati” edisi 147 lalu, saya jadi tergelitik untuk sedikit berkomentar, sekaligus bertanya. Pak Bigman menilai apa yang dilakukan Sondang sebagai sebuah “Perjuangan cara baru”. Untuk mendukung ide itu Bapak mengajak pembaca melihat persoalan itu dari kacamata sosial-politik, kacamata manusia, dan bukan kacamata teologis. Alibi untuk hal itu, menurut Pak Bigman itu berada dalam ranah misteri Allah, dan manusia tidak perlu turut campur di dalamnya. Berdasarkan itu Pak .. <span class="gotoindex" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; font-family: arial; font-size: 9px; line-height: normal; color: rgb(255, 102, 0); padding-top: 3px; "><a href="http://reformata.com/news/view/6358/bunuh-diri-atau-pengorbanan-diri" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(255, 102, 0); text-decoration: none; ">detail »</a></span></div></div><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-56822713970976043782011-09-26T21:35:00.000-07:002011-10-21T01:18:12.391-07:00Lagi, Soal Hari Kebangkitan Yesus<div style="text-align: justify;"> </div><div class="date1" style="margin-top: 2px; margin-bottom: 15px; text-align: justify;">Posted : 27 September 2011</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="float: left; margin-bottom: 5px; margin-right: 10px; text-align: justify;"><a href="http://reformata.com/news/view/6030/lagi-soal-hari-kebangkitan-yesus"><img src="http://reformata.com/includes/image.php?m=news&id=6030&w=298&h=220" alt="Kubur-Batu-Upload-Besar.jpg" title="Lagi, Soal Hari Kebangkitan Yesus" class="thumb" style="margin-bottom:5px" border="0" /></a></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="list-style: disc inside none; text-align: justify;" class="bodytext"> Pdt. Bigman SiraitReformata.com - Pak Pendeta, menyambung pertanyaan saya yang sudah dibahas pada edisi 141, dengan judul: “Yesus Mati pada Hari Rabu, Bukan Jumat”, yang ingin saya tahu bukanlah soal tiga hari, melainkan soal mengapa Jumat Agung yang disebut sebagai hari kematian. Sebagaimana yang saya sampaikan di edisi sebelumnya, bahwa penyaliban dan kematian Yesus adalah hari Rabu, menjelang perayaan Paskah Yahudi yang jatuh pada 15 Nisan hari Kamis kalender Yahudi. Sehingga hitungan tiga hari tiga malam (72 jam) yang dikatakan .. <span class="gotoindex"><a href="http://reformata.com/news/view/6030/lagi-soal-hari-kebangkitan-yesus">detail »</a></span> </div><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-41304680767542094352011-09-05T00:18:00.000-07:002011-10-21T01:18:13.558-07:00Bagaimana Yesus Menebus Dosa Sebelum Abraham<span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 20px; background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: small; "><table width="100%" border="0" cellspacing="0" cellpadding="0" style="text-align: justify;list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; "></table></span><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 153, 204); font-family: arial; font-size: 10px; text-transform: uppercase; background-color: rgb(255, 255, 255); ">AUTHOR : PDT BIGMAN SIRAIT, POSTED : 02 SEPTEMBER 2011</span><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 20px; background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: small; "><table width="100%" border="0" cellspacing="0" cellpadding="0" style="text-align: justify;list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; "><tbody style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; "><tr style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; "><td style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; margin-top: 0px; margin-bottom: 20px; "><h3 style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; margin-top: 0px; margin-bottom: 0px; color: rgb(107, 171, 223); font-size: 24px; line-height: normal; "><br /><br /></h3><div style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; float: left; margin-bottom: 5px; margin-right: 10px; "><a href="http://reformata.com/news/view/5950/bagaimana-yesus-menebus-dosa-sebelum-abraham" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(51, 102, 153); text-decoration: none; "><img src="http://reformata.com/includes/image.php?m=news&id=5950&w=298&h=220" border="0" alt="passion4_crucified.jpg" title="Bagaimana Yesus Menebus Dosa Sebelum Abraham" class="thumb" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; border-top-width: 1px; border-right-width: 1px; border-bottom-width: 1px; border-left-width: 1px; border-style: initial; border-color: initial; float: left; margin-right: 10px; margin-top: 3px; padding-top: 3px; padding-right: 3px; padding-bottom: 3px; padding-left: 3px; border-top-style: solid; border-right-style: solid; border-bottom-style: solid; border-left-style: solid; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-right-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-left-color: rgb(204, 204, 204); margin-bottom: 5px; " /></a><div id="grey" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(153, 153, 153); font-size: 12px; width: 298px; padding-top: 2px; padding-right: 2px; padding-bottom: 2px; padding-left: 2px; margin-top: 20px; "></div></div><div class="bodytext" style="list-style-type: initial; list-style-position: inside; list-style-image: initial; font-size: 14px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 20px; ">Bapak Pengasuh yang baik, dalam Injil Yohanes 8: 58, Yesus berkata bahwa Dia sudah ada sebelum Abraham ada. Jika memang Yesus sudah ada sebelum Abraham ada, mengapa Yesus tidak menebus dosa manusia sebelum jaman Abraham? Hal ini jadi terasa agak janggal. Bagaimana menurut Bapak?SelvinJatinegaraSELVIN yang dikasihi Tuhan, memang betul apa yang Yesus ucapkan, dan itu menimbulkan berbagai kontroversi yang cukup besar. Mari kita mulai dengan meneliti apa sebenarnya arti ucapan Yesus ini. Ucapan ini terlontar ketika Yesus sedang berbicara .. <span class="gotoindex" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; font: normal normal normal 9px/normal arial; color: rgb(255, 102, 0); padding-top: 3px; "><a href="http://reformata.com/news/view/5950/bagaimana-yesus-menebus-dosa-sebelum-abraham" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(255, 102, 0); text-decoration: none; ">detail »</a></span></div><div id="tags" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(255, 102, 0); margin-top: 4px; margin-right: 0px; margin-bottom: 3px; margin-left: 0px; ">Tags : <a href="http://reformata.com/news/tags/abraham" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(255, 102, 0); text-decoration: none; margin-top: 4px; margin-right: 0px; margin-bottom: 3px; margin-left: 0px; ">abraham</a>, <a href="http://reformata.com/news/tags/dosa" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(255, 102, 0); text-decoration: none; margin-top: 4px; margin-right: 0px; margin-bottom: 3px; margin-left: 0px; ">dosa</a>, <a href="http://reformata.com/news/tags/menebus" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(255, 102, 0); text-decoration: none; margin-top: 4px; margin-right: 0px; margin-bottom: 3px; margin-left: 0px; ">menebus</a>, <a href="http://reformata.com/news/tags/penebusan" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(255, 102, 0); text-decoration: none; margin-top: 4px; margin-right: 0px; margin-bottom: 3px; margin-left: 0px; ">penebusan</a>, <a href="http://reformata.com/news/tags/yesus" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(255, 102, 0); text-decoration: none; margin-top: 4px; margin-right: 0px; margin-bottom: 3px; margin-left: 0px; ">yesus</a></div><table border="0" cellspacing="0" cellpadding="0" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; margin-top: 10px; "><tbody style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; "><tr style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; "><td valign="top" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; margin-top: 0px; margin-bottom: 20px; padding-right: 10px; "><div id="___plusone_1" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; height: 20px; width: 32px; display: inline-block; text-indent: 0px; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; border-top-style: none; border-right-style: none; border-bottom-style: none; border-left-style: none; float: none; line-height: normal; font-size: 1px; vertical-align: baseline; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><iframe allowtransparency="true" frameborder="0" hspace="0" id="I2_1315207914287" marginheight="0" marginwidth="0" name="I2_1315207914287" scrolling="no" src="https://plusone.google.com/u/0/_/+1/fastbutton?url=http%3A%2F%2Freformata.com%2Fhttp%3A%2F%2Freformata.com%2Fnews%2Fview%2F5950%2Fbagaimana-yesus-menebus-dosa-sebelum-abraham&size=medium&count=false&annotation=&hl=en-US&jsh=r%3Bgc%2F23579912-2b1b2e17#id=I2_1315207914287&parent=http%3A%2F%2Freformata.com&rpctoken=18216713&_methods=onPlusOne%2C_ready%2C_close%2C_open%2C_resizeMe" tabindex="-1" vspace="0" width="100%" title="+1" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; width: 32px; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; border-top-style: none; border-right-style: none; border-bottom-style: none; border-left-style: none; height: 20px; position: static; left: 0px; top: 0px; visibility: visible; "></iframe></div></td><td valign="top" nowrap="nowrap" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; margin-top: 0px; margin-bottom: 20px; padding-right: 10px; "><div id="fb-root" class=" fb_reset" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; background-image: none; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: initial; -webkit-border-horizontal-spacing: 0px; -webkit-border-vertical-spacing: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; color: rgb(0, 0, 0); cursor: auto; direction: ltr; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; font-style: normal; font-variant: normal; letter-spacing: normal; line-height: 1; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; overflow-x: visible; overflow-y: visible; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; text-align: left; text-decoration: none; text-indent: 0px; text-shadow: none; text-transform: none; visibility: visible; white-space: normal; word-spacing: normal; "><div style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; position: absolute; top: -10000px; height: 0px; width: 0px; "></div></div><fb:like href="http://reformata.com/http://reformata.com/news/view/5950/bagaimana-yesus-menebus-dosa-sebelum-abraham" send="true" layout="button_count" width="105" show_faces="false" font="" class=" fb_edge_widget_with_comment fb_iframe_widget" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; position: relative; display: inline-block; "><span style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; position: relative; "><iframe id="f1792e391c" name="f213b4654" scrolling="no" title="Like this content on Facebook." class="fb_ltr" src="http://www.facebook.com/plugins/like.php?api_key=121028177956783&channel_url=http%3A%2F%2Fstatic.ak.fbcdn.net%2Fconnect%2Fxd_proxy.php%3Fversion%3D3%23cb%3Df134c71ecc%26origin%3Dhttp%253A%252F%252Freformata.com%252Ffc2aeebd8%26relation%3Dparent.parent%26transport%3Dpostmessage&href=http%3A%2F%2Freformata.com%2Fhttp%3A%2F%2Freformata.com%2Fnews%2Fview%2F5950%2Fbagaimana-yesus-menebus-dosa-sebelum-abraham&layout=button_count&locale=en_US&node_type=link&sdk=joey&send=true&show_faces=false&width=150" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; position: relative; vertical-align: text-bottom; border-width: initial; border-color: initial; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; border-width: initial; border-color: initial; height: 20px; width: 150px; border-top-style: none; border-right-style: none; border-bottom-style: none; border-left-style: none; border-width: initial; border-color: initial; "></iframe></span></fb:like></td></tr></tbody></table><div style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; margin-top: 10px; "><div class="rating_wrapper" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; height: 16px; "><div class="sp_rating" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.7em; color: rgb(95, 95, 95); display: block; "><div class="rating" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; padding-top: 0px; padding-right: 4px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; float: left; "></div><div class="base" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; padding-top: 0px; padding-right: 4px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; background-image: url(http://reformata.com/includes/ratings.png); background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: initial; width: 85px; height: 20px; float: left; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; background-position: 0px 0px; background-repeat: no-repeat no-repeat; "><div class="average" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; background-image: url(http://reformata.com/includes/ratings.png); background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: initial; text-indent: -9999px; width: 53px; background-position: 0px -16px; background-repeat: no-repeat no-repeat; ">63</div></div><div class="votes" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; padding-top: 0px; padding-right: 4px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; float: left; ">25 votes</div><div class="status" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; height: 16px; width: 100px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; position: relative; "><div class="score_this" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; height: 16px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; ">(<a href="http://reformata.com/news/20/konsultasi-teologi#" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(243, 120, 0); text-decoration: none; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">score this item</a>)</div><div class="score" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; background-image: url(http://reformata.com/includes/ratings.png); background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: initial; width: 85px; height: 16px; float: left; position: relative; background-position: 0px 0px; background-repeat: no-repeat no-repeat; "><a class="score1" href="http://reformata.com/includes/rating.php?m=news&a=view&id=5950&s=1" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(51, 102, 153); text-decoration: none; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; width: 17px; z-index: 55; display: block; height: 16px; float: left; text-indent: -9999px; position: absolute; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; line-height: 1em; ">1</a><a class="score2" href="http://reformata.com/includes/rating.php?m=news&a=view&id=5950&s=2" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(51, 102, 153); text-decoration: none; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; width: 34px; z-index: 54; display: block; height: 16px; float: left; text-indent: -9999px; position: absolute; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; line-height: 1em; ">2</a><a class="score3" href="http://reformata.com/includes/rating.php?m=news&a=view&id=5950&s=3" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(51, 102, 153); text-decoration: none; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; width: 51px; z-index: 53; display: block; height: 16px; float: left; text-indent: -9999px; position: absolute; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; line-height: 1em; ">3</a><a class="score4" href="http://reformata.com/includes/rating.php?m=news&a=view&id=5950&s=4" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(51, 102, 153); text-decoration: none; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; width: 68px; z-index: 52; display: block; height: 16px; float: left; text-indent: -9999px; position: absolute; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; line-height: 1em; ">4</a><a class="score5" href="http://reformata.com/includes/rating.php?m=news&a=view&id=5950&s=5" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(51, 102, 153); text-decoration: none; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; width: 85px; z-index: 51; display: block; height: 16px; float: left; text-indent: -9999px; position: absolute; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; line-height: 1em; ">5</a></div></div></div></div></div><div style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; height: 10px; "></div></td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; height: 5px; "></div><table width="100%" border="0" cellspacing="1" cellpadding="1" style="text-align: justify;list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; "><tbody style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; "><tr style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; "><td align="right" class="small" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; margin-top: 0px; margin-bottom: 20px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; color: rgb(102, 102, 102); line-height: normal; ">Page : [<b style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; ">1</b>] <a href="http://reformata.com/news/20/index.php?m=news&ss=d&sr=postdate&fd=idgroups&re=20&back=&nb=10" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(102, 102, 102); text-decoration: none; ">2</a> <a href="http://reformata.com/news/20/index.php?m=news&ss=d&sr=postdate&fd=idgroups&re=20&back=&nb=20" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(102, 102, 102); text-decoration: none; ">3</a> <a href="http://reformata.com/news/20/index.php?m=news&ss=d&sr=postdate&fd=idgroups&re=20&back=&nb=30" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(102, 102, 102); text-decoration: none; ">4</a> ... <a href="http://reformata.com/news/20/index.php?m=news&ss=d&sr=postdate&fd=idgroups&re=20&back=&nb=100" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(102, 102, 102); text-decoration: none; ">End »</a></td></tr></tbody></table><table width="100%" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="text-align: justify;list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; "><tbody style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; "><tr style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; "><td style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; margin-top: 0px; margin-bottom: 20px; "><div class="hor" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; height: 10px; border-top-width: 1px; border-top-style: dashed; border-top-color: rgb(204, 204, 204); margin-top: 5px; "></div><div style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; margin-top: 5px; "></div><div style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; float: left; margin-right: 10px; height: 100px; width: 97px; "><a href="http://reformata.com/news/view/5914/yesus-mati-pada-hari-rabu-bukan-jumat-" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(51, 102, 153); text-decoration: none; "><img src="http://reformata.com/includes/image.php?m=news&id=5914&w=85&h=65&c=1" border="0" alt="cropped-yesus-disalib.jpg" title="Yesus Mati Pada Hari Rabu, Bukan Jumat (?)" class="thumb" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; border-top-width: 1px; border-right-width: 1px; border-bottom-width: 1px; border-left-width: 1px; border-style: initial; border-color: initial; float: left; margin-right: 10px; margin-top: 3px; padding-top: 3px; padding-right: 3px; padding-bottom: 3px; padding-left: 3px; border-top-style: solid; border-right-style: solid; border-bottom-style: solid; border-left-style: solid; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-right-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-left-color: rgb(204, 204, 204); " /></a></div><div class="title" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(51, 102, 153); font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-top: 0px; margin-bottom: 0px; "><a href="http://reformata.com/news/view/5914/yesus-mati-pada-hari-rabu-bukan-jumat-" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(51, 102, 153); text-decoration: none; ">Yesus Mati Pada Hari Rabu, Bukan Jumat (?)</a></div><div class="date1" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; font: normal normal normal 10px/normal arial; color: rgb(51, 153, 204); margin-bottom: 5px; text-transform: uppercase; ">25.08.11 12:47</div><div style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; padding-top: 0px; padding-bottom: 0px; ">Pdt. Bigman SiraitSyalom Pak Pendeta. Menurut Matius 12: 40, Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi selama 3 hari 3 malam. Kemudian dalam Markus 8: 31, 9: 31, 10: 34 dikatakan, sesudah 3 hari Ia akan bangkit. Lukas .. <span class="gotoindex" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; font: normal normal normal 9px/normal arial; color: rgb(255, 102, 0); padding-top: 3px; "><a href="http://reformata.com/news/view/5914/yesus-mati-pada-hari-rabu-bukan-jumat-" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(255, 102, 0); text-decoration: none; ">detail »</a></span></div><div id="tags" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(255, 102, 0); margin-top: 4px; margin-right: 0px; margin-bottom: 3px; margin-left: 0px; ">Tags : <a href="http://reformata.com/news/tags/mati" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(255, 102, 0); text-decoration: none; margin-top: 4px; margin-right: 0px; margin-bottom: 3px; margin-left: 0px; ">mati</a>, <a href="http://reformata.com/news/tags/penyaliban" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(255, 102, 0); text-decoration: none; margin-top: 4px; margin-right: 0px; margin-bottom: 3px; margin-left: 0px; ">penyaliban</a>, <a href="http://reformata.com/news/tags/salib" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(255, 102, 0); text-decoration: none; margin-top: 4px; margin-right: 0px; margin-bottom: 3px; margin-left: 0px; ">salib</a>, <a href="http://reformata.com/news/tags/yesus" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(255, 102, 0); text-decoration: none; margin-top: 4px; margin-right: 0px; margin-bottom: 3px; margin-left: 0px; ">yesus</a></div></td></tr><tr style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; "><td style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; margin-top: 0px; margin-bottom: 20px; "><div class="hor" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; height: 10px; border-top-width: 1px; border-top-style: dashed; border-top-color: rgb(204, 204, 204); margin-top: 5px; "></div><div style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; margin-top: 5px; "></div><div style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; float: left; margin-right: 10px; height: 100px; width: 97px; "><a href="http://reformata.com/news/view/5779/bagaimana-mengenali-perilaku-" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(51, 102, 153); text-decoration: none; "><img src="http://reformata.com/includes/image.php?m=news&id=5779&w=85&h=65&c=1" border="0" alt="636022_ekspresi2.jpg" title="BAGAIMANA MENGENALI PERILAKU " class="thumb" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; border-top-width: 1px; border-right-width: 1px; border-bottom-width: 1px; border-left-width: 1px; border-style: initial; border-color: initial; float: left; margin-right: 10px; margin-top: 3px; padding-top: 3px; padding-right: 3px; padding-bottom: 3px; padding-left: 3px; border-top-style: solid; border-right-style: solid; border-bottom-style: solid; border-left-style: solid; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-right-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-left-color: rgb(204, 204, 204); " /></a></div><div class="title" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(51, 102, 153); font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-top: 0px; margin-bottom: 0px; "><a href="http://reformata.com/news/view/5779/bagaimana-mengenali-perilaku-" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(51, 102, 153); text-decoration: none; ">BAGAIMANA MENGENALI PERILAKU</a></div><div class="date1" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; font: normal normal normal 10px/normal arial; color: rgb(51, 153, 204); margin-bottom: 5px; text-transform: uppercase; ">01.07.11 14:52</div><div style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; padding-top: 0px; padding-bottom: 0px; ">Pdt. Bigman SiraitBapak Pengasuh yang baik, saya mau bertanya tentang hal-hal berikut ini: 1) Bagaimana kita dapat mengenal motif seseorang dengan tepat saat dia melakukan sesuatu yang baik, kalau itu benar-benar untuk memuliakan .. <span class="gotoindex" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; font: normal normal normal 9px/normal arial; color: rgb(255, 102, 0); padding-top: 3px; "><a href="http://reformata.com/news/view/5779/bagaimana-mengenali-perilaku-" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(255, 102, 0); text-decoration: none; ">detail »</a></span></div></td></tr><tr style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; "><td style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; margin-top: 0px; margin-bottom: 20px; "><div class="hor" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; height: 10px; border-top-width: 1px; border-top-style: dashed; border-top-color: rgb(204, 204, 204); margin-top: 5px; "></div><div style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; margin-top: 5px; "></div><div style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; float: left; margin-right: 10px; height: 100px; width: 97px; "><a href="http://reformata.com/news/view/5735/dari-siapakah-kristus-menebus-manusia-berdosa" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(51, 102, 153); text-decoration: none; "><img src="http://reformata.com/includes/image.php?m=news&id=5735&w=85&h=65&c=1" border="0" alt="Tuhan-Yesus-Kristus.jpg" title="Dari Siapakah Kristus Menebus Manusia Berdosa?" class="thumb" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; border-top-width: 1px; border-right-width: 1px; border-bottom-width: 1px; border-left-width: 1px; border-style: initial; border-color: initial; float: left; margin-right: 10px; margin-top: 3px; padding-top: 3px; padding-right: 3px; padding-bottom: 3px; padding-left: 3px; border-top-style: solid; border-right-style: solid; border-bottom-style: solid; border-left-style: solid; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-right-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-left-color: rgb(204, 204, 204); " /></a></div><div class="title" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(51, 102, 153); font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-top: 0px; margin-bottom: 0px; "><a href="http://reformata.com/news/view/5735/dari-siapakah-kristus-menebus-manusia-berdosa" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(51, 102, 153); text-decoration: none; ">Dari Siapakah Kristus Menebus Manusia Berdosa?</a></div><div class="date1" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; font: normal normal normal 10px/normal arial; color: rgb(51, 153, 204); margin-bottom: 5px; text-transform: uppercase; ">07.06.11 11:08</div><div style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; padding-top: 0px; padding-bottom: 0px; ">Pdt. Bigman SiraitReformata.com - Bapak Pengasuh, saya mau bertanya: 1) Mana yang benar Kristus menebus dosa atau menebus manusia dari dosa? Apakah yang dimaksud para teolog reformed ketika mereka menyatakan Kristus menebus .. <span class="gotoindex" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; font: normal normal normal 9px/normal arial; color: rgb(255, 102, 0); padding-top: 3px; "><a href="http://reformata.com/news/view/5735/dari-siapakah-kristus-menebus-manusia-berdosa" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(255, 102, 0); text-decoration: none; ">detail »</a></span></div></td></tr><tr style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; "><td style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; margin-top: 0px; margin-bottom: 20px; "><div class="hor" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; height: 10px; border-top-width: 1px; border-top-style: dashed; border-top-color: rgb(204, 204, 204); margin-top: 5px; "></div><div style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; margin-top: 5px; "></div><div style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; float: left; margin-right: 10px; height: 100px; width: 97px; "><a href="http://reformata.com/news/view/5650/gereja-mengabaikan-umat-yang-cacat" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(51, 102, 153); text-decoration: none; "><img src="http://reformata.com/includes/image.php?m=news&id=5650&w=85&h=65&c=1" border="0" alt="Mika-anak-cacat-1_large.jpg" title="Gereja Mengabaikan Umat Yang Cacat" class="thumb" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; border-top-width: 1px; border-right-width: 1px; border-bottom-width: 1px; border-left-width: 1px; border-style: initial; border-color: initial; float: left; margin-right: 10px; margin-top: 3px; padding-top: 3px; padding-right: 3px; padding-bottom: 3px; padding-left: 3px; border-top-style: solid; border-right-style: solid; border-bottom-style: solid; border-left-style: solid; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-right-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-left-color: rgb(204, 204, 204); " /></a></div><div class="title" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(51, 102, 153); font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-top: 0px; margin-bottom: 0px; "><a href="http://reformata.com/news/view/5650/gereja-mengabaikan-umat-yang-cacat" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(51, 102, 153); text-decoration: none; ">Gereja Mengabaikan Umat Yang Cacat</a></div><div class="date1" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; font: normal normal normal 10px/normal arial; color: rgb(51, 153, 204); margin-bottom: 5px; text-transform: uppercase; ">02.05.11 11:00</div><div style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; padding-top: 0px; padding-bottom: 0px; ">Pdt. Bigman SiraitBapak Pengasuh yang terhormat, bagaimana Bapak, sebagai Hamba Tuhan dan pemimpin gereja memandang dan memikirkan keberadaan anak-anak berkebutuhan khusus, sebagai bagian dari tanggung jawab gereja? Bagaimana .. <span class="gotoindex" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; font: normal normal normal 9px/normal arial; color: rgb(255, 102, 0); padding-top: 3px; "><a href="http://reformata.com/news/view/5650/gereja-mengabaikan-umat-yang-cacat" style="list-style-type: none; list-style-position: initial; list-style-image: initial; color: rgb(255, 102, 0); text-decoration: none; ">detail »</a></span></div></td></tr></tbody></table></span><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-54649009553609380912011-08-25T01:48:00.000-07:002011-10-21T01:18:13.748-07:00Yesus Mati Pada Hari Rabu, Bukan Jumat (?)<h3 style="margin-bottom: 0px; text-align: justify;"><a href="http://reformata.com/05914-yesus-mati-pada-hari-rabu-bukan-jumat-.html">Yesus Mati Pada Hari Rabu, Bukan Jumat (?)</a></h3><div style="text-align: justify;"> </div><div class="date1" style="margin-top: 2px; margin-bottom: 15px; text-align: justify;">Posted : 25 Agustus 2011</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="float: left; margin-bottom: 5px; margin-right: 10px; text-align: justify;"><a href="http://reformata.com/05914-yesus-mati-pada-hari-rabu-bukan-jumat-.html"><img src="http://reformata.com/includes/image.php?m=news&id=5914&w=298&h=220" alt="cropped-yesus-disalib.jpg" title="Yesus Mati Pada Hari Rabu, Bukan Jumat (?)" class="thumb" style="margin-bottom:5px" border="0" /></a></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="list-style: disc inside none; text-align: justify;" class="bodytext"> Pdt. Bigman SiraitSyalom Pak Pendeta. Menurut Matius 12: 40, Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi selama 3 hari 3 malam. Kemudian dalam Markus 8: 31, 9: 31, 10: 34 dikatakan, sesudah 3 hari Ia akan bangkit. Lukas 24: 21 sesudah lewat 3 hari. Bahwa Yesus berada dalam kubur selama 3 hari 3 malam, berarti 3 x 24 jam atau 72 jam. Jika penyaliban dan kematian-Nya terjadi pada hari Jumat, maka Dia berada di dalam kubur antara 30 - 34 jam saja, tidak sesuai dengan kata-kata-Nya sendiri.Saya sudah memperoleh konfirmasi dari 4 sumber .. <span class="gotoindex"><a href="http://reformata.com/05914-yesus-mati-pada-hari-rabu-bukan-jumat-.html">detail »</a></span> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;" id="tags">Tags : <a href="http://reformata.com/index.php?m=news&a=tags&t=mati">mati</a>, <a href="http://reformata.com/index.php?m=news&a=tags&t=penyaliban">penyaliban</a>, <a href="http://reformata.com/index.php?m=news&a=tags&t=salib">salib</a>, <a href="http://reformata.com/index.php?m=news&a=tags&t=yesus">yesus</a></div><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-23402926965794043252011-05-02T23:01:00.000-07:002011-10-21T01:18:15.741-07:00Gereja Mengabaikan Umat Yang Cacat<div style="text-align: justify;"> </div><div class="date1" style="padding-top: 2px; text-align: justify;">Posted : 02 Mei 2011</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="float: left; margin-bottom: 5px; text-align: justify;"><img src="http://reformata.com/includes/image.php?m=news&id=5650&w=298&h=220" alt="Mika-anak-cacat-1_large.jpg" title="Gereja Mengabaikan Umat Yang Cacat" class="thumb" border="0" /></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="list-style: disc inside none; text-align: justify;" class="bodytext"> Pdt. Bigman SiraitBapak Pengasuh yang terhormat, bagaimana Bapak, sebagai Hamba Tuhan dan pemimpin gereja memandang dan memikirkan keberadaan anak-anak berkebutuhan khusus, sebagai bagian dari tanggung jawab gereja? Bagaimana mengajarkan mereka tentang iman? Program pembinaan yang tepat seperti apa? Mengapa gereja saat ini terkesan tidak peduli mereka. Contoh, fasilitas yang disediakan sangat jarang bahkan tidak ada khusus untuk anak-anak berkebutuhan khusus, seperti Alkitab dengan huruf Braille?Fasilitas bermain dan belajar untuk anak .. <span class="gotoindex"><a href="http://reformata.com/05650-gereja-mengabaikan-umat-yang-cacat.html">detail »</a></span> </div><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-33878132497065240592011-03-29T20:43:00.000-07:002011-10-21T01:18:16.636-07:00Karena Manusia Lebih Taat Pada Iblis<div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="float: left; margin-bottom: 5px; text-align: justify;"><img src="http://reformata.com/includes/image.php?m=news&id=5567&w=298&h=220" alt="dosa adam dan hawa,adam-and-eve.gif" title="Karena Manusia Lebih Taat Pada Iblis" class="thumb" border="0" /></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="list-style: disc inside none; text-align: justify;" class="bodytext"> Pdt. Bigman Sirait<br />Reformata.com - Bapak Pengasuh, dalam pembahasan di sebuah kelompok Penelaahan Alkitab (PA), pemimpin PA tersebut menyatakan bahwa dosa itu telah ada sebelum manusia itu diciptakan. Pernyataan ini terjadi karena melihat fakta Alkitab tentang kejatuhan malaikat di dalam dosa, sebelum manusia diciptakan. Menurut saya itu benar, namun kenyataan ini membuat saya dapat menyimpulkan sebagai berikut:1) Ternyata sebelum manusia ada, sudah ada dosa. Tidak heran kalau manusia yang tidak berdosa itu dapat jatuh dalam dosa. Manusia kan .. <span class="gotoindex"><a href="http://reformata.com/05567-karena-manusia-lebih-taat-pada-iblis.html">detail »</a></span> </div><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-51878855979994364772011-02-02T22:37:00.000-08:002011-10-21T01:18:17.756-07:00Siapa Umat Yang Hilang Dari Israel Itu?<div style="float: left; margin-bottom: 5px;"><img src="http://reformata.com/includes/image.php?m=news&id=5386&w=298&h=220" alt="israel.jpg" title="Siapa Umat Yang Hilang Dari Israel Itu? " class="thumb" border="0" /></div> <div style="list-style: disc inside none;" class="bodytext"> <p align="justify">Pdt. Bigman Sirait</p><p align="justify"> Pak Pdt Bigman yang kami hormati, saya atau mungkin sebagian besar orang Kristen sangat tidak mudah memahami maksud dari isi Alkitab dari penulis yang satu ke penulis yang lain. Dalam hal ini saya melihat adanya perbedaan atau bertolak belakang, seperti contoh di bawah ini: <span class="gotoindex"><a href="http://reformata.com/05386-siapa-umat-yang-hilang-dari-israel-itu-.html">baca detail »</a></span></p> </div><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-1475161351252889002011-02-02T22:36:00.000-08:002012-12-08T16:59:35.739-08:00Ketika Tuhan Menjadi Manusia<div style="float: left; margin-bottom: 5px; text-align: justify;"><img src="http://reformata.com/includes/image.php?m=news&id=5306&w=298&h=220" alt="yesus-berdoa-di-bukit.jpg" title="Ketika Tuhan Menjadi Manusia" class="thumb" style="margin-bottom: 3px;" border="0" /></div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em>Pdt. Bigman Sirait</em></p><div style="text-align: justify;"><em>Bapak Pendeta yang kami hormati, dalam suasana Natal di bulan Desember ini, saya sangat ingin mendapatkan pencerahan dari Bapak tentang Tuhan Allah pencipta alam semesta yang lahir ke dunia, dan menjadi sama dengan manusia.</em><br /><em>Bagi saya pemahaman ini sangat penting, sebab menyangkut keberimanan kita yang sangat fundamental sebagai orang Kristen. Terus terang saja Pak, saya selama ini juga masih kurang bisa memahami bagaimana Tuhan bisa menjadi manusia. Apa maksud dan rencana Tuhan dalam hal ini? <a href="http://reformata.com/05306-ketika-tuhan-menjadi-manusia.html">baca selengkapnya,..</a><br /></em></div><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-70977586803844270482010-12-03T00:39:00.000-08:002011-10-21T01:18:19.406-07:00Menolong Teman Yang Krisis Iman<div style="padding-bottom: 0px; font-size: 12px; font-weight: bold;"><a href="http://reformata.com/04983-menolong-teman-yang-krisis-iman.html">Menolong Teman Yang Krisis Iman</a> </div> <div style="padding-top: 0px; padding-bottom: 0px;"> <div style="float: left; margin-bottom: 5px;"><img src="http://reformata.com/includes/image.php?m=news&id=4983&w=298&h=220" alt="krisis-iman.jpg" title="Menolong Teman Yang Krisis Iman" class="thumb" style="margin-bottom: 3px;" border="0" /></div> <div style="list-style: disc inside none;" class="bodytext"><p align="justify">Pdt. Bigman Sirait</p><p align="justify"><strong>Reformata.com</strong> - Bapak Pengasuh yang kami hormati, perjalanan seseorang untuk mengikut Kristus tidak selamanya mulus. Persoalan sering membuat mereka meninggalkan imannya. Saya memiliki seorang sahabat yang sedang dilanda persoalan beruntun, dan membuatnya begitu down. Dia marah kepada Tuhan dan tidak ingin pelayanan bahkan ikut ibadah di gereja. Atas kondisi itu, saya ingin bertanya: 1) Apakah sahabat saya sedang mengalami krisis iman yang berat? 2) Peristiwa yang terjadi dalam keluarganya secara beruntun membuat dia marah kepada Tuhan. Apakah dengan membiarkan dia tidak ke gereja/tidak terlibat melayani saat ini, adalah cara yang baik untuk dia bisa tenang sejenak? 3) Dia menjadi begitu pesimis dengan semua yang dia lakukan. Apa yang harus dilakukan untuk menolong dia, baik secara pribadi maupun komunitas?</p></div><span class="gotoindex"><a href="http://reformata.com/04983-menolong-teman-yang-krisis-iman.html">baca detail »</a></span> </div><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-36996778088332662192010-09-23T19:50:00.000-07:002011-10-21T01:18:23.797-07:00Jangan Salah Pilih Pasangan<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; "><h3 style="margin-top: 2px; margin-bottom: 8px; line-height: normal; font-size: 22px; ">Jangan Salah Pilih Pasangan</h3><div style="float: left; margin-bottom: 5px; "><img src="http://reformata.com/includes/image.php?m=news&id=4861&w=298&h=220" border="0" alt="16120_pasangan-adri (3).jpg" title="Jangan Salah Pilih Pasangan" class="thumb" style="float: left; margin-right: 5px; margin-top: 3px; border-top-width: 1px; border-right-width: 1px; border-bottom-width: 1px; border-left-width: 1px; border-top-style: solid; border-right-style: solid; border-bottom-style: solid; border-left-style: solid; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-right-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-left-color: rgb(204, 204, 204); padding-top: 3px; padding-right: 3px; padding-bottom: 3px; padding-left: 3px; " /><div class="note" style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 10px; color: rgb(153, 153, 153); line-height: normal; width: 294px; margin-left: 2px; ">Ilustrasi Tabloid Nova Doc</div></div><div class="bodytext" style="font-size: 14px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 20px; list-style-position: inside; list-style-type: initial; list-style-image: initial; "><p align="justify" style="font-size: 14px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 20px; "><strong>Pdt. Bigman Sirait</strong></p><p align="justify" style="font-size: 14px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 20px; "><em><strong>Bapak Pengasuh yang kami hormati, saya ingin bertanya dan mungkin Pak Pendeta yang paling pas menjawabnya: 1) Apakah dosa jika orang Kristen bercerai, dengan istri sering dianiaya suami, dan karena berzinah?<br />Di Akitab dikatakan “tidak ada yang dapat memisahkan suami-istri kecuali kematian”, dan di firman yang lain dikatakan “Tuhan tidak menghendaki perceraian”. Ada banyak alasan suami-istri untuk bercerai seperti: suami selalu menyiksa istri, suami tidak memberi nafkah, dan lain-lain sehingga tidak ada damai sejahtera. 2) Bagaimana menurut Bapak? Apakah seorang istri harus tetap bertahan ketika suaminya terus menyiksa dan tidak memberi nafkah? Apa yang harus dilakukan dalam menyingkapi persoalan seperti ini? <br />Pasaribu <br />pasaribu3d@gmail.com </strong></em><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial; line-height: normal; color: rgb(255, 102, 0); "><a href="http://reformata.com/04861-jangan-salah-pilih-pasangan.html" style="color: rgb(255, 102, 0); text-decoration: none; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: medium;"><b>baca detail »</b></span></a></span></p></div></span><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-21605367950765023442010-08-31T01:24:00.000-07:002011-10-21T01:18:23.943-07:00Berdoa Dalam Hati, Baikkah?<div style="float: left; margin-bottom: 5px;"><img src="http://reformata.com/includes/image.php?m=news&id=4729&w=298&h=220" alt="man-praying-alone.gif.jpeg" title="Berdoa Dalam Hati, Baikkah? " class="thumb" border="0" /></div> <div style="list-style: disc inside none;" class="bodytext"> <p align="justify"><strong><em>Pdt. Bigman Sirait</em></strong></p><p align="justify"><em>Bapak Pendeta yang kami hormati, saya ibu dari tiga anak yang sering kurang sepaham dengan suami tentang hal berdoa. Begini Pak Pendeta, sejak menikah, berdasarkan pengamatan saya, suami tidak pernah berdoa. Hingga kini anak kami sudah tiga, dia jarang sekali berdoa. Dia baru berdoa kalau saya minta atau bahkan paksa untuk berdoa saat makan bersama-sama. Kalau dia makan sendiri, pasti tidak berdoa. Padahal saya sendiri selalu berdoa mengucap syukur kalau makan, saat mau tidur, bangun tidur, mau bepergian, saya selalu sempatkan berdoa. Kalau saya tanyakan kepada suami kenapa dia tidak pernah berdoa, dia selalu menjawab bahwa dia selalu berdoa dalam hati. Menurutnya dia tidak mau berdoa secara demonstratif, sebab sama saja dengan orang Farisi yang berdoa di depan umum dengan suara kencang supaya semua orang lihat.<br />Pak Pendeta, saya sendiri sangat rindu di keluarga saya ada acara doa rutin ..</em><span style="font-weight: bold;" class="gotoindex"><a href="http://reformata.com/04729-berdoa-dalam-hati-baikkah-.html">read more »</a></span></p> </div><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-41150616680205543692010-03-23T10:10:00.000-07:002011-10-21T01:18:29.884-07:00Bagaimana Adam-Hawa Berkembang Jadi Miliaran?<div style="text-align: justify;"> </div><div style="float: left; margin-bottom: 5px; text-align: justify;"><div class="colortbl2" style="padding: 2px; margin-right: 5px;"><img src="http://reformata.com/includes/image.php?m=news&id=3571&w=298" alt="123boat_people.jpg" title="Bagaimana Adam-Hawa Berkembang Jadi Miliaran?" border="0" /></div></div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pdt. Bigman Sirait</p><p style="text-align: justify;"><em>Tuhan menciptakan manusia yang pertama, yakni Adam, kemudian Hawa. Setalah manusia jatuh ke dalam dosa mereka dikeluarkan dari Taman Eden (tinggal di Bumi). Setelah manusia jatuh ke dalam dosa, apakah Tuhan Allah menciptakan lagi manusia di dunia ini? Karena kalau berdasarkan cerita Alkitab, setelah Kain membunuh Habel, dia lari dan pergi jauh, kemudian kawin dengan wanita bangsa lain. Pertanyaan saya, “Bangsa lain ini berasal dari mana?”<br />Demikian pertanyaan saya, terima kasih.<br />Djuli Rahardjo<br />djulirahardjo@ymail.com<br />Gresik, Jawa Timur </em></p><p style="text-align: justify;"> DJULI yang dikasihi Tuhan, selamat bergabung dalam rubric Konsultasi Teologi Reformata. Mari kita telusuri data-data Alkitab seputar pertanyaan yang kamu ajukan. Allah mencipta-kan manusia pertama yaitu Adam dan Hawa. Dalam bahasa Ibrani, nama Adam itu berarti manusia. Jadi, nama Adam, bukan sekadar sebuah nama panggilan saja tetapi juga hakekat diri sebagai manusia. Adam dan Hawa tinggal di Taman Eden, dan Taman Eden adalah sebuah lokasi yang berada di bumi ini. Taman ini dikatakan Alkitab dialiri oleh sungai dari Eden yang kemudian terpecah menjadi em-pat cabang, yaitu sungai Pison, Gihon, Tigris dan Efrat (Kejadian 2:10-14). Tidak dijelaskan berapa panjangnya sungai ini, dan ber-muara ke mana. Tapi yang pasti gambaran ini lebih dari cukup untuk memahami lokasi taman yang ada di Eden itu berada di bumi kita yang sekarang ini. <a href="http://reformata.com/03571-bagaimana-adam-hawa-berkembang-jadi-miliaran.html">baca selengkapnya,..</a><br /></p><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-49297417860824516302010-03-23T10:09:00.000-07:002011-10-21T01:18:29.901-07:00Antara Keselamatan Dan Pilihan Tuhan<div style="float: left; margin-bottom: 5px;"><div class="colortbl2" style="padding: 2px; margin-right: 5px;"><img src="http://reformata.com/includes/image.php?m=news&id=3669&w=298" alt="124Kons-Teologi.jpg" title="Antara Keselamatan Dan Pilihan Tuhan" border="0" /></div></div> <p align="justify">Pdt. Bigman Sirait</p><p align="justify"><strong>Reformata.com</strong> -Bapak Pendeta yang terhormat, saya ingin menanyakan berbagai hal:<br />1) Bukankah Tuhan memilih umat-Nya dalam kehendak Dia secara penuh? Namun demikian, adakah peran manusia dalam menerima anugerah keselamatan itu, meskipun sedikit, seperti hanya mengatakan: “Ya”.<br />2) Apa kebaikan dan keburukan dari ajaran Armianisme dalam kehidupan sehari-hari?<br />3) Apa kebaikan dan keburukan dari ajaran Calvinisme dalam kehidupan sehari-hari?<br />4) Apa doktrin dapat mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari.<br />5) Mana dari kedua ajaran itu yang lebih sesuai dengan Alkitab (yang lebih benar menurut Alkitab).<br />Vandi Lie<br /></p><p align="justify">VANDI yang dikasihi Tuhan, isu soal pilihan Tuhan yang berdaulat memang selalu melahirkan pertanyaan, khususnya seputar permasalahan free will. Nah, pemikiran Calvinis maupun Arminis adalah usaha menjelaskan keselamatan di tengah pergolakan isu free will. Bahwa Allah yang me-milih umat di dalam kedaulatan-Nya, adalah fakta yang sangat jelas di dalam Alkitab (Keluaran 33: 19, Yohanes 15: 16, Efe-sus 1: 3-14), dan banyak ayat lagi. Bahkan dalam nyanyian malaikat yang sangat terkenal di Injil Lukas, dalam mewartakan keda-tangan Yesus Kristus yang berbunyi: “Kemu-liaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya (Lukas 2:14). <a href="http://reformata.com/03669-antara-keselamatan--dan-pilihan-tuhan.html">baca selengkapnya,...</a><br /></p><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-65696709711609658722009-12-16T22:59:00.000-08:002011-10-21T01:18:29.962-07:00Mengapa Yesus Lahir 2.000 Tahun Silam?<div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div> </div><div class="colortbl2" style="padding: 2px; float: left; margin-right: 5px; margin-bottom: 5px; text-align: justify;"><img src="http://reformata.com/includes/image.php?m=news&id=3445&w=298" alt="Mengapa Yesus Lahir 2.000 Tahun Silam.jpg" title="Mengapa Yesus Lahir 2.000 Tahun Silam?" border="0" /></div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pdt. Bigman Sirait</p><p style="text-align: justify;">Pak Pendeta, kalau menurut hitungan-hitungan kita, Yesus datang ke dunia ini kurang-lebih 2.000 tahun silam. Bilangan ini tentu “kecil” jika dibandingkan dengan usia alam semesta atau sejarah peradaban umat manusia yang sudah berbilang jutaan tahun. Bahkan Yesus lebih “muda” dibanding Adam, Abraham, misalnya. Saya sering bertanya-tanya dalam hati, terutama pada saat-saat merenung di hari Natal begini: kenapa ya Tuhan baru hadir ke dunia ini 2.000 tahun silam. Di sini saya tidak dalam posisi menanyakan hal ini kepada Pak Pendeta, sebab saya pun sadar betul kalau ini adalah mutlak misteri Allah pencipta alam semesta. Yang ingin saya tahu adalah bagaimana pendapat Pak Pendeta tentang “pemikiran” saya di atas. Sekian dan salam hormat dalam suasana Natal.<br />Benget Parda<br />Pekanbaru </p><div style="text-align: justify;">BENGET yang dikasihi Tuhan, bagaimanapun juga hal ini memang bisa jadi ganjalan dalam pemikiran kita. Pertanyaan “mengapa” selalu menggelitik untuk menemukan jawabannya. Mari kita coba telesuri dengan teliti. Berapa umur bumi, kita tak tahu, karena kitab Kejadian tidak menje-laskannya pada kita. Dikatakan dalam Kejadian 1:1, bahwa pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Kapan mulanya itu, tak jelas, tapi yang pasti setelah itulah baru kita mengenal konsep hari dalam tenggang waktu pagi dan petang. Nah, jadi kita tidak tahu umur bumi secara tepat, karena memang itu bukan pesan utama Alkitab. Hakekat bumi yang diajarkan pada kita adalah, bahwa bumi ciptaan Allah, milik Allah dan Allah-lah pemeliharanya yang berdaulat atas bumi. Yesaya 40: 22 mengatakan: “Dia yang ber-takhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang, Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman”. Dari penjelasan itu tahulah kita bahwa Allah menciptakan bumi ini bulat, dan betapa dahsyatnya Allah sang pencipta itu.<a href="http://reformata.com/03445-mengapa-yesus-lahir-2000-tahun-silam.html">baca selengkapnya...</a></div><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-66080775495191347272009-07-12T10:03:00.000-07:002011-10-21T01:18:34.627-07:00Jika Allah Maha Kasih, Mengapa Ada Neraka?<blockquote><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJV6HN3L77INyEmEg-hMNhCBdcyFh0d_yXAKKIraqh4b4WoiiVFLAEiSLGvOJ9QUoFHtqxzyNlCDQo9FvvLwg2uhNVlMrq31j_E7aNzDl6LWPXxl2ZcehU5jyfN_efPASUvADOjq8cdQw/s1600-h/yesus1.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 160px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJV6HN3L77INyEmEg-hMNhCBdcyFh0d_yXAKKIraqh4b4WoiiVFLAEiSLGvOJ9QUoFHtqxzyNlCDQo9FvvLwg2uhNVlMrq31j_E7aNzDl6LWPXxl2ZcehU5jyfN_efPASUvADOjq8cdQw/s200/yesus1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5357620720791455090" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;"><em>Bapak Pengasuh yang baik, saya ingin bertanya: 1. Kalau memang Allah mahakasih, mengapa harus ada neraka? Dan kalau Allah hadir, mengapa tidak semua orang selamat? 2. Menurut Bapak, siapa sebenarnya nenek moyang kejahatan itu? Kalau kita berdosa disebabkan oleh pribadi lain, bukankah penyebab pertama yang seharusnya bertanggung jawab terhadap dosa tersebut, bukan manusia.</em><br /><em></em><br /><em>Theo - Bekasi Barat</em><br /><em></em><br /><em></em>-------------------------------------------------------------<br /><br />Sdr. Theo yang kekasih, pertanyaan yang Anda ajukan bukan hanya satu, tetapi saya akan coba jawab sebagai satu kesatuan. Hal ini agar alurnya menjadi jelas dan diharapkan juga bisa menjelaskan berbagai kemungkinan pertanyaan lainnya yang mungkin masih tersisa.<br /><br />Allah Mahakasih, itu sudah pasti dan sesuai dengan kesaksian Alkitab (I Yohanes 4:8, dan ayat lainnya). Dengan adanya neraka, apakah itu berarti Allah tidak mahakasih? Mari kita bandingkan dan pikirkan: Apakah adanya penjara sebagai bukti negara tidak memiliki kasih (baca: tanggung jawab)? Jika orangtua memukul anak, apakah itu berarti kebencian? Justru jika orangtua tidak memukul anaknya, atau tidak ada penjara bagi penjahat, artinya kasih tidak ada. Kasih mendidik dan bertanggung jawab. Harus diingat, kasih tanpa hukum adalah liar, dan hukum tanpa kasih adalah ilegalistik.<br /><br />Jadi kasih tidak bisa berdiri sendiri tanpa hukum. Dan kasih tidak dapat dipahami tanpa hukum (jadi adanya neraka malah menolong kita memahami kasih Allah). Sementara neraka adalah buah karya orang berdosa yang tidak bertobat. Harus diingat, yang pertama kali berdosa adalah manusia, karena tidak menaati perintah Tuhan. Dalam konteks dosa, kewajiban Tuhan hanya satu yaitu menghukum manusia sesuai ketentuan yang ada. Jangan makan (buah di tengah Taman Eden), jika engkau makan maka engkau akan mati (Kej 2.17). Manusia (Adam dan Hawa) melanggarnya bersepakat dengan Iblis, yang berarti melawan perintah Allah. Neraka menanti hasil perbuatan manusia.<br /><br />Jadi, neraka adalah buah karya manusia, bukan Allah. Semua manusia sudah seharusnya masuk neraka, tapi Allah malah menyelamatkan mereka yang percaya (kok mau ya?), Itulah kasih yang maha. Dengan demikian, bagaimana kita mengatakan bahwa Allah tidak mahakasih? Tidak semua manusia selamat, karena tidak semua percaya dan masuk dalam kasih karunia. (Ingat, dalam konteks ini Allah tidak berkewajiban menyelamatkan, sebaliknya menghukum). Itulah sebabnya Allah yang mahahadir, mahatahu, dan mahasuci itu disebut mahakasih karena menyelamatkan manusia yang seharusnya binasa. Nah, jatuhnya manusia ke dalam dosa disebabkan manusia sendiri yang mau mempercayai godaan iblis, dan mengabaikan perintah Allah.<em></em><em><a href="http://www.reformata.com/049-jika-allah-maha-kasih-mengapa-ada-neraka.html"> read more »</a></em></div></blockquote><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-62029224845971573292009-07-12T09:59:00.000-07:002011-10-21T01:18:34.641-07:00Jika Cinta Tuhan, Hentikan Perzinahan!<blockquote><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiq-n6QuuFdUcql1NdGyOjKcuX2FWtcG_ZsIYqBo6hV8gTgQbcT84RkgtYlkBhQDWhqJi3MIEjgutZeSWu0hKJhwROBCN3Eud1e0WmQ1PpK4zAWlREAhtDyO5paZZONG7DvQ4gBFHkjK1g/s1600-h/selingkuh-itu-indah.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 146px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiq-n6QuuFdUcql1NdGyOjKcuX2FWtcG_ZsIYqBo6hV8gTgQbcT84RkgtYlkBhQDWhqJi3MIEjgutZeSWu0hKJhwROBCN3Eud1e0WmQ1PpK4zAWlREAhtDyO5paZZONG7DvQ4gBFHkjK1g/s200/selingkuh-itu-indah.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5357620347940025106" border="0" /></a><em>Saya seorang wanita yang sudah lama bercerai dari suami (janda). Sejak beberapa waktu lalu, saya berhubungan dengan seorang laki-laki yang sudah lama hidup serumah dengan wanita tanpa ikatan pernikahan (belum diberkati gereja) atau kumpul kebo. Laki-laki itu mengaku sangat mencintai saya dan akan menikahi saya setelah menceraikan istri -nya. Perlu Bapak ketahui pula, selama ini kami sudah sering dan rutin melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami-istri. Dia mengatakan ingin belajar Alkitab dari saya. Sebab, meskipun dia Kristen, namun kurang mendalaminya.</em><br /><div style="text-align: justify;"><em></em><br /><em>Pak Pendeta, jika kami benar-benar menikah dan diberkati oleh gereja, apakah perkawinan kami itu baik menurut Alkitab?</em><br /><em></em><br /><em>Gomer (nama samaran)</em><br /><em>Jakarta</em><br /><em></em><br /><em></em>------------------------------------------------------------------------<br /><br />Gomer, jujur saja, sangat sulit bagi saya untuk menjawab pertanyaanmu. Di satu sisi, kamu sepertinya mengerti Alkitab hingga pasanganmu ingin mempelajari firman Tuhan itu dari kamu. Namun di sisi lain, kamu justru melanggar prinsip Alkitab yaitu berhubungan seperti layaknya suami-istri dengan seorang lelaki, padahal kalian bukan suami-istri. Tapi, baiklah kita bahas secara urut kasusmu ini.<br /><br />Yang pertama, kamu seorang wanita yang telah bercerai dari suami, sayang tidak jelas alasan perceraiannya. Tapi paling tidak pengalaman itu sudah menjadi bukti betapa tidak mudahnya untuk membina sebuah keluarga. Perceraian tidak pernah dibenarkan oleh Alkitab, kecuali oleh karena perzinahan (Matius 19:9). Dan setelah perceraian, tidak dibenarkan untuk menikah kembali. Artinya, Alkitab sesungguhnya tidak memberi ruang untuk perceraian. Itu sebab jika perceraian terjadi, maka tidak ada ruang untuk menikah kembali. Jadi jika tetap ingin mempunyai pasangan (suami atau istri), yang paling tepat adalah jangan pernah bercerai.<br /><br />Nah, dalam kasus ini maka untuk Gomer saya sarankan jangan menikah lagi. Bagaimanapun juga adalah bijak untuk belajar menikmati kegagalan hidup agar menjadi lebih bijak hidup sebagai umat Tuhan.<br /><br />Yang kedua saya hanya berandai-andai kalau kamu ini adalah seorang gadis yang belum pernah menikah. Dan pria yang disebut dalam kasus ini ingin menikahimu dengan alasan sangat mencintaimu. (Tentang cinta silahkan baca MATA HATI pada edisi ini). Seandainya dugaan saya benar, dalam arti kamu ini seorang gadis, saya menyarankan untuk menolak keinginan pria itu. Pasalnya, dia sudah memiliki pasangan sekalipun tidak resmi. Mereka telah hidup bagaikan suami istri yang artinya dia hidup berkajang dengan dosa.<em></em><em><a href="http://www.reformata.com/053-jika-cinta-tuhan-hentikan-perzinahan.html">read more »</a></em></div></blockquote><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-12505707264491063072009-07-12T09:57:00.000-07:002011-10-21T01:18:34.656-07:00Pacaran Dengan Paman, Bolehkah?<blockquote><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJjln4vj6pjDwZr2qDwBN3MJTXBSzefB-CfuoPf5NjIGe2_U2jNZ2SlLylqFyzgSjccgrQdRq7cwN7IS2_kzGyTwcLf3YUC6BI71m0kfbf31MdlOlvGKoBz7I9UDLH54qvebGfr-HXuKs/s1600-h/PACARAN.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 182px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJjln4vj6pjDwZr2qDwBN3MJTXBSzefB-CfuoPf5NjIGe2_U2jNZ2SlLylqFyzgSjccgrQdRq7cwN7IS2_kzGyTwcLf3YUC6BI71m0kfbf31MdlOlvGKoBz7I9UDLH54qvebGfr-HXuKs/s200/PACARAN.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5357619275225810850" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;"><em>Dapatkah saya berpacaran dengan paman sendiri? Usia saya 17 tahun, sedangkan paman saya 21 tahun. Perlu diketahui, paman tersebut adalah adik kandung ibu saya sendiri.</em><br /><em>Menurut Pak Pendeta, bagaimana persoalan yang saya hadapi ini menurut Firman Tuhan?</em><br /><em></em><span style="display: block;" id="formatbar_Buttons"><span class="on" style="display: block;" id="formatbar_JustifyFull" title="Rata Penuh" onmouseover="ButtonHoverOn(this);" onmouseout="ButtonHoverOff(this);" onmouseup="" onmousedown="CheckFormatting(event);FormatbarButton('richeditorframe', this, 13);ButtonMouseDown(this);"><img src="http://www.blogger.com/img/blank.gif" alt="Rata Penuh" class="gl_align_full" border="0" /></span></span><br /><em>Febby-Jakarta</em><br /><em>081578x xxxx</em><br /><em></em><br /><em></em>------------------------------------------------------<br /><br />Feby, pertanyaan kamu sangat terbuka dan apa adanya, sekalipun ini bukan hal yang tidak biasa. Namun menurut hemat saya keberanian dan kejujuran kamu untuk mempertanyakan hal ini sangat penting, bukan saja untuk kamu tapi juga untuk orang lain. Orang yang berpacaran, lazimnya punya maksud/tujuan akhir. Tujuan akhir yang dimaksud di sini adalah pernikahan, sekalipun karena sesuatu dan lain hal ada kemungkinan tidak jadi.<br /><br />Nah sekarang kita masuk pada pokok persoalan: pacaran dengan paman kandung. Feby, ada banyak pendekatan yang perlu kita telaah. Yang pertama, pernikahan pra-Taurat (era Adam dan Hawa), memang terjadi pernikahan antar-saudara kandung (incest). Namun harus diingat, semua ini terjadi dalam konteks setelah manusia jatuh ke dalam dosa. Dalam Perjanjian Lama (PL), yang diatur adalah pernikahan antar-sesama suku (Bilangan 36: 8 11). Atau yang lebih dekat adalah pernikahan antar-saudara sepupu (dalam suku Batak disebut pariban). Pariban bagi laki-laki Batak adalah anak perempuan paman (saudara laki laki ibunya). Sebaliknya, pariban bagi perempuan Batak adalah anak laki-laki bibi (saudara perempuan ayahnya).<br /><br />Pengaturan seperti ini muncul sebagai wujud kekhususan Israel sebagai bangsa pilihan. Israel tidak dibenarkan menikah dengan bangsa asing untuk menjaga kesucian hidup sebagai bangsa pilihan. Dalam Perjanjian Baru (PB) peraturan seperti ini tidak ada lagi. Hal ini bisa dipahami karena PB bergerak secara progresif mengarah kepada keselamatan di dalam iman. Pilihan bukan lagi identik dengan kebangsaan Israel melainkan iman (semua bangsa dan suku). Semangat PB mengatur pernikahan hanya boleh antara orang percaya saja (band. II Korintus 6:14-16). Jadi secara tersurat (tertulis) tidak ada pengaturan menikah dengan paman sendiri. Tetapi secara tersirat ini tentu tidak dapat dibenarkan. Mengapa? Karena posisi paman adalah sama dengan posisi orangtua yang bertanggung-jawab. Jadi model hubungan ini bukan dalam garis sejajar melainkan hirarki atas bawah. Paman harus ditempatkan seperti orangtua sendiri. Jadi sulit rasanya membayangkan pembenaran atas sebuah hubungan paman dengan keponakan kandungnya, dengan alasan apa pun.<br /><br />Dalam keluarga Lot pernah terjadi hal yang sangat memalukan, yaitu, kedua anak perempuannya berinisiatif tidur dengan ayahnya sendiri dengan alasan untuk mendapatkan keturunan (Kejadian 19:30-38). Mengapa anak perempuannya bisa berpikir seperti itu? Jawabannya sangat jelas yaitu mereka sudah terpolusi dengan pikiran kotor Sodom dan Gomora. Sodom dan Gomora yang dimusnahkan karena perilaku dosa seksual dan keluarga Lot sendiri juga tidak hidup dalam kebenaran. Lihat, istri Lot yang tidak peduli dengan perintah agar tak menoleh kebelakang, namun menoleh juga dan kemudian dia menjadi tiang garam.<br /><br />Nah Feby, kehidupan ini sangat berarti. Jadi jangan mengambil risiko yang tidak perlu. Berpacaran dengan paman kandung bukanlah tindakan bijak. Seluruh keluarga pasti tidak bisa membenarkan hal itu. Begitu juga masyarakat pada umumnya akan menolak realita seperti itu. Jadi, saran saya jangan meneruskan hubungan yang mengandung banyak kelemahan itu (dari sudut Alkitab atau kaidah umum masyarakat).<em></em><em><a href="http://www.reformata.com/057-pacaran-dengan-paman-bolehkah.html">read more »</a></em></div></blockquote><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-48044997763008403272009-07-12T09:55:00.000-07:002011-10-21T01:18:34.671-07:00Tahun Berapa Nabi Isa Diangkat Jadi Tuhan<blockquote><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitkzT4MU6rl0xgTDPl-xlqN19uFqcuGbAou_KLKnwFnvlhbRtbS5BQowlwzQNcuvzFG5PkIoTWVpFeZXoiID5vEI2D2QP77aYLlzEC9p5QZiGLOgvwF_v7445P3zXUpOsF8oLi5sGWjb4/s1600-h/yesus1.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 160px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitkzT4MU6rl0xgTDPl-xlqN19uFqcuGbAou_KLKnwFnvlhbRtbS5BQowlwzQNcuvzFG5PkIoTWVpFeZXoiID5vEI2D2QP77aYLlzEC9p5QZiGLOgvwF_v7445P3zXUpOsF8oLi5sGWjb4/s200/yesus1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5357618609022958386" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;"><em>Nabi Isa diangkat jadi Tuhan pada tahun berapa? Sebelum Nabi Isa "dijadikan" Tuhan, siapa Tuhan sebelumnya? Kalau Nabi Isa memang Tuhan, tolong jelaskan dengan jujur dan benar!</em><br /><em></em><br /><em>Abdulah, Jakarta </em><br /><em></em><br /><em></em>------------------------------------------------------------------------<br /><br />Terima kasih untuk pertanyaan Sdr. Abdulah yang sangat singkat dan tajam. Saya sangat menyukai gaya bertanya Anda, dan akan mencoba menjawab dengan jujur, seperti yang Anda inginkan. Saya berharap, jawaban ini cukup jelas untuk Anda pahami, sekalipun mungkin tidak mudah bagi Anda untuk menerima, apalagi memercayainya, kecuali oleh kasih karunia. Sekali lagi, saya berterimakasih atas pertanyaan Saudara Abdulah.<br /><br />Nabi Isa (Yesus) diangkat jadi Tuhan pada tahun berapa? Adalah tidak mungkin seorang nabi diangkat menjadi Tuhan, sebab itu adalah dosa besar. Karena, jangankan mengangkat Tuhan, membuat patung yang menyerupai apa pun, untuk disembah, adalah dosa besar. Bahkan menyebut nama Tuhan dengan sembarangan saja sudah merupakan dosa berat. (Baca Alkitab Keluaran 20: 4-7).<br /><br />Tetapi, jika Anda bertanya apakah Nabi Isa adalah Tuhan? Maka kesaksian Alkitab mengatakan dengan tegas: Ya! Alkitab ditulis oleh para nabi (penulis Taurat dan Injil), dan kesaksian Yesus sendiri, yang kita yakini benar. Untuk memahami hakekat keilahian Yesus, kita perlu mengetahui dengan tepat praeksistensi dan eksistensi Yesus. Yang dimaksud dengan pra-eksistensi Yesus adalah sebelum DIA datang ke dunia. Sedangkan eksistensi adalah ketika DIA berada di dalam dunia.<br /><br />Tentang pra-eksistensi ini, Injil Yohanes 1:1-3 berkata begini: Bahwa pada mulanya, (bentuk kata kerja, yang berati keberadaan yang terus menerus/kekal) Firman itu adalah Allah. DIA membuat segala yang ada, karena tanpa DIA, yang ada tidak akan pernah ada. Lalu di Yohanes 1:14 tertulis: Firman itu telah menjadi manusia. (Firman itu ber-inkarnasi yakni masuk ke dalam daging dan darah). Artinya, firman yang sudah menjadi manusia itu bukan manusia "jadi-jadian", tetapi benar-benar manusia.<br /><br />Maka kelahiran-Nya melalui perawan Maria yang diberitahukan langsung oleh malaikat Jibrail kepada Maria sendiri bukan karena perkawinan yang seperti antar-manusia (lelaki dengan perempuan). Di pra-eksistensi, ketika Dia berada di surga, Filipi 2:6-8 berkata: Di surga, DIA tidak mempertahankan keilahian-Nya, melainkan dengan rela mengambil rupa seorang hamba dengan cara menjadi manusia sama seperti kita. Nah, kerelaan inilah yang disebut sebagai "kasih yang ajaib". Kerelaan yang membuat DIA rela menderita di dalam kehidupanNya, di dunia.<em></em><em><a href="http://www.reformata.com/061-tahun-berapa-nabi-isa-diangkat-jadi-tuhan.html">read more »</a></em></div></blockquote><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-12757550848493730222009-07-12T09:50:00.000-07:002011-10-21T01:18:34.693-07:00Merekakah Nabi-nabi Palsu Itu?<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEha1p4Vn-a-N4FzetRRRxEHFT6PhOYSvjGNP-nykaGJ6CYGsCrwWsxtade_uxcajGOgRn7uOm4VZMzLrBOWe0c3mdD3TnW9-RDORcvAKhOvv9ou20lOe-e1yL2YbquWIYtkRG8rNiTJffM/s1600-h/gambar+awan+mirip+malaikat.png"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 167px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEha1p4Vn-a-N4FzetRRRxEHFT6PhOYSvjGNP-nykaGJ6CYGsCrwWsxtade_uxcajGOgRn7uOm4VZMzLrBOWe0c3mdD3TnW9-RDORcvAKhOvv9ou20lOe-e1yL2YbquWIYtkRG8rNiTJffM/s200/gambar+awan+mirip+malaikat.png" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5357617822275168898" border="0" /></a><br /><blockquote><div style="text-align: justify;"><em>Ada tertulis di Alkitab bahwa pada akhir zaman akan muncul nabi-nabi palsu. Dewasa ini saya sering melihat orang-orang tertentu mengusir setan dalam nama Tuhan Yesus Kristus.</em><br /><em></em><br /><em>Saya juga pernah menyaksikan suatu tempat pengobatan, di mana sebelum mulai mengobati pasien, si tabib, si dukun, atau apa pun istilahnya, lebih dulu berdoa dalam nama Tuhan Yesus Kristus.</em><br /><em></em><br /><em>Yang ingin saya tanyakan, bagaimana kita bisa mengetahui kalau penyembuhan yang dilakukan oleh mereka benar-benar bersumber dari Tuhan? Dan jika proses penyembuhan itu bukan berasal dari Tuhan, apa pula tanda-tandanya? Kemudian, apakah orang-orang pintar tersebut di atas ada kaitannya dengan nabi-nabi palsu seperti tertulis di Alkitab? Atas perhatian dan jawaban dari Pak Pendeta, saya ucapkan terima kasih. Tuhan memberkati.</em><br /><em></em><br /><em>Ullie Jakarta </em><br /><em></em><br /><em></em>------------------------------------------------------------<br /><br />ULLIE, pertanyaan Anda cukup menggelitik. Bukan karena pertanyaan itu baru, tapi karena banyak dan selalu dipertanyakan umat. Kesembuhan ini memang semakin mempertipis jarak antara mukjizat dari Tuhan dengan mukjizat perdukunan. Sebelum melanjutkan pembicaraan, kita menjelajahi dulu dunia perdukunan itu sendiri.<br /><br />Dalam dunia perdukunan dikenal dua aliran, ilmu putih dan ilmu hitam. Istilah ilmu putih mengacu pada aktivitas sang dukun yang lebih berorientasi menolong, menyembuhkan penyakit seseorang. Bisa jadi orang itu menderita suatu penyakit secara wajar, tetapi bisa juga akibat terkena serangan ilmu hitam seperti santet, guna-guna, dan lain-lain. Disebut ilmu hitam, karena orientasinya mencelakakan orang lain. Kekuatan ilmu hitam tidak saja sekadar menyakiti tapi juga bisa membunuh seseorang, tergantung situasi dan kebutuhan. Istilah ilmu hitam-putih ini dalam kekristenan menyesatkan. Mengapa? Karena dalam kekristenan, putih atau hitam adalah ilmu kebatinan yang tak diperkenankan Tuhan.<br /><br />Lalu apa bedanya ilmu kebatinan dengan karunia Tuhan? Ini perlu diperhatikan dengan serius. Ilmu kebatinan adalah kemampuan yang diperoleh seseorang dengan cara belajar atau bisa juga karena diwariskan. Lalu ilmu kebatinan yang menempel pada dirinya memampukan dia melakukan suatu tindakan yang sifatnya gaib. Pemakaian ilmu itu sangat tergantung pada orang itu sendiri dan dapat dikembangkan terus menerus sampai pemiliknya semakin hebat dan sakti . Tapi ingat, betapapun dengan ilmu itu suatu penyakit dapat disembuhkan, proses itu sangat berbeda dengan sifat karunia kesembuhan. Jika penyembuhan melalui ilmu kebatinan bergantung pada kehebatan sang dukun maka kesembuhan karena karunia itu mutlak karena kemurahan atau pemberian Allah. Karunia kesembuhan tidak menempel seperti ilmu kebatinan pada dukun. Karunia kesembuhan diberikan Tuhan untuk melengkapi pelayanan hamba-Nya (I Korintus 12:7-11). Jadi, semua orang bisa mendapat karunia, namun itu tergantung pada kemurahan Tuhan. Namun, perlu diingat bahwa karunia itu diberikan semata-mata untuk melengkapi pelayanan dan berkaitan dengan kesetiaan seseorang dalam melayani <em></em><em><a href="http://www.reformata.com/065-merekakah-nabi-nabi-palsu-itu.html">read more »</a></em></div></blockquote></div><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-30854319717024468402009-07-12T09:48:00.000-07:002011-10-21T01:18:34.709-07:00Nazar Bukan Main-main<blockquote><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKXmQmPTaX3onGkfQiik21Vg7nMxtrsN__6N_5Yufr8599mtncyCADtkDmmkax0oE7IMMgROjKMV5RFa7xiXi5IFk0aGvOTHqik2zfJm8d_gLd5eLy6nGfgY2GFNMjYN_gs_7g8LFXuhc/s1600-h/janji2.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 169px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKXmQmPTaX3onGkfQiik21Vg7nMxtrsN__6N_5Yufr8599mtncyCADtkDmmkax0oE7IMMgROjKMV5RFa7xiXi5IFk0aGvOTHqik2zfJm8d_gLd5eLy6nGfgY2GFNMjYN_gs_7g8LFXuhc/s200/janji2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5357616902260669554" border="0" /></a><div style="text-align: justify;"><em>Apakah seseorang yang bernazar untuk jadi hamba Tuhan harus ditepati? Mengapa? Dan apakah naz</em><em>ar yang tidak ditepati akan menghalangi doa-doa kita?</em><br /><em></em><br /><em>NN, Jakarta </em><br /><em></em><br /><em></em>-------------------------------------------------------------------<br /><br />Sebelum menjawab pertanyaan ini, ada baiknya kita coba menelusuri dulu makna nazar. Nazar berarti sebuah janji, tetapi bukan kepada sesama manusia, melainkan kepada Tuhan. Seseorang mengucapkan nazar dengan berbagai maksud dan tujuan, antara lain:<br /><br />1. Karena hendak melaksanakan sebuah tindakan (Kejadian 28: 20), sebagai sebuah tekad pengabdian kepada Tuhan.<br /><br />2. Menjauhkan diri dari suatu tindakan yang tercela (Mazmur 132: 2), karena ingin mendapat belas kasih Tuhan.<br /><br />3. Sebagai wujud kegairahan penyerahan diri kepada Tuhan (Mazmur 22: 25).<br />Intinya, nazar adalah sebuah janji yang harus ditepati. Apalagi janji ini bukan bersifat horizontal, yaitu janji kepada sesama manusia, melainkan bersifat vertikal, yakni janji kepada Allah. Nazar itu bersifat sakral, bahkan sama kudusnya dengan sumpah (Ulangan 23: 21-23). Jadi nazar itu adalah janji yang sangat serius dan harus dipenuhi, tidak boleh dibatalkan dengan atau oleh alasan apa pun.<br /><br />Memenuhi nazar merupakan kebahagiaan tersendiri bagi orang yang telah bernazar (Ayub 22: 27). Namun, perlu diketahui bahwa apa yang telah menjadi hak Tuhan: anak sulung, persembahan atau apa yang menjadi kekejian bagi Tuhan, tidak boleh dinazarkan (Imamat 27: 26). Bernazar atau tidak bernazar, bukan dosa. Nazar tidak menambah atau mengurangi nilai iman seseorang. Yang justru menjadi masalah adalah, apabila seseorang telah bernazar kepada Tuhan namun tidak memenuhinya. Jadi setiap umat dituntut berhati-hati jika hendak bernazar. Dalam Pengkhotbah 5: 4 dikatakan, Jauh lebih baik Anda tidak bernazar karena itu bukan dosa, daripada Anda bernazar namun tidak memenuhinya, karena itu mengakibatkan dosa .<br /><br />Nah, sekarang saya akan mencoba menjawab apa yang menjadi pertanyaan Saudari NN. Namun, sebelumnya penting untuk mengetahui apa alasan Anda melakukan nazar. Pertanyaan berikutnya, apakah nazar itu Anda ucapkan dengan sadar dan memang benar-benar ingin melakukannya? Hal ini perlu kita pahami bersama, mengingat banyak orang Kristen yang mengucapkan nazar hanya dilandasi emosi semata. Ia bernazar tanpa pernah tahu apa itu nazar dan apa konsekuensi yang akan dia terima jika nazarnya tidak ditepati.<br /><br />Berhubung saya tidak mengerti bagaimana posisi Saudari NN dalam hal ini, maka saya akan menjawab pertanyaan Anda berdasarkan asumsi bahwa saudara sudah mengerti arti nazar, dan siap menerima segala konsekuensinya apabila Anda bernazar. Dan jika Anda memang telah bernazar, maka Anda berkewajiban memenuhi nazar itu. Seperti telah saya sebutkan di atas, nazar tidak bisa dibatalkan oleh atau dengan alasan apa pun. Misalkan Anda bernazar menjadi seorang hamba Tuhan (menjadi penginjil atau pendeta), Anda harus memenuhinya. Bernazar menjadi hamba Tuhan jelas bukan pekerjaan main-main, apalagi untuk menjadi hamba Tuhan diperlukan niat yang sangat teguh, jelas, serta panggilan Tuhan. Nah, panggilan yang jelas inilah direspon sebagai sebuah nazar kepada Tuhan. Maka, andaikata Anda hendak membatalkan nazar yang "telanjur" diucapkan, masalah ini sangat sulit dipahami. Apakah panggilan Tuhan untuk menjadi hamba-Nya sudah memudar dari jiwa Anda?<br /><br />Panggilan Tuhan jelas tidak akan pernah memudar. Yang dapat memudar justru semangat kita dalam meresponnya. Jadi, andaikata Anda sudah bernazar menjadi seorang hamba Tuhan, penuhilah, dan jangan sekali-sekali menyangkalnya. Ini perlu Anda lakukan untuk melatih diri menjadi orang yang bertanggung jawab terhadap apa yang telah Anda ikrarkan, apalagi dalam konteks kerinduan menjadi seorang hamba Tuhan. Kalau kita sendiri tidak mampu menghargai apa yang kita ucapkan, bagaimana mungkin kita berharap orang lain akan menghargai kita. Dan bagaimana mungkin sesama manusia mempercayai janji kita, jika janji (nazar) kepada Tuhan saja kita ingkari?<em></em><em><a href="http://www.reformata.com/069-nazar-bukan-main-main.html">read more »</a></em></div></blockquote><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-24492537395075602112009-07-12T09:45:00.000-07:002011-10-21T01:18:34.726-07:00Amerika Negara Bebas<blockquote><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinik9PFLoE7ZtdeO37CnqMcRasZuMzQeNMlgUzeGucdzT0HKYZpkaAsQOf7Mq83ntU3fyBY1xPK5wTm2aonv_Cs6ynnp3kdh_IZiEjuJXKbL-ZEuqcQrsijT-T1cANM9U0f6i0v0pVWWY/s1600-h/1210_11_58---Statue-of-Liberty-New-York-City_web.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 134px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinik9PFLoE7ZtdeO37CnqMcRasZuMzQeNMlgUzeGucdzT0HKYZpkaAsQOf7Mq83ntU3fyBY1xPK5wTm2aonv_Cs6ynnp3kdh_IZiEjuJXKbL-ZEuqcQrsijT-T1cANM9U0f6i0v0pVWWY/s200/1210_11_58---Statue-of-Liberty-New-York-City_web.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5357616334859231298" border="0" /></a><em>Bapak Pengasuh yang baik,</em><br /><div style="text-align: justify;"><em></em><br /><em>Saya, seorang ibu rumah tangga, ingin minta bantuan doa untuk anak saya yang saat ini berumur 25 tahun. Dia sudah 8 tahun tinggal di Amerika. Setelah menyelesaikan kuliah, dia langsung bekerja, dan sudah 2 tahun ini menikah dengan warga negara Amerika. Saya baru kembali dari Amerika setelah liburan selama 3 minggu di sana. Di Amerika, saya kecewa melihat anak saya itu. Sebelum dia berangkat ke Amerika, 8 tahun lalu, dia selalu rajin dan rutin berdoa sungguh-sungguh. Tetapi, setelah saya menyaksikan kehidupannya di Amerika sana, dia sudah berbeda. Hidupnya jauh dari Tuhan. Dia tidak pernah lagi berdoa, apalagi ke gereja. Sewaktu saya tegur, dia tidak terima, dan malah mengatakan, "Mama, ini negara Amerika, negara bebas."</em><br /><em></em><br /><em>Sepulangnya saya dari Amerika, hubungan kami pun putus.</em><br /><em></em><br /><em>Bapak, salahkah saya menegur anak sendiri? Saya hanya menginginkan agar dia memberi sedikit saja waktunya untuk Tuhan. Saya berharap, anak saya hidup takut akan Tuhan. Tapi, setelah saya tegur, malah dia yang lebih galak. Bagaimana seharusnya saya menyikapi ini? Mohon bantuan doa dan saran Bapak.</em><br /><em></em><br /><em>Ida Banua ida@-mail </em><br /><em></em><br /><em></em>-------------------------------------------------------------------<br /><br />Ini Amerika, negara yang bebas! Jadi, urusan saya mau berdoa atau tidak, jangan diatur. Mungkin kira-kira begitulah ungkapan anak Ibu yang merasa tidak pada tempat-nya Ibu menegur dia. Sebetulnya tidak ada kaitan langsung antara Amerika sebagai negara bebas dengan kemauan dan kebebasan untuk berdoa. Di Indonesia yang notabene bukan negara sekuler ini juga banyak umat Kristen yang tidak lagi berdoa. Sebaliknya, di Amerika tidak sedikit umat Kristen yang masih berdoa bahkan terhitung sangat setia dan memiliki kehidupan doa yang terpuji.<br /><br />Jadi, inti permasalahannya bukan tinggal di mana, tapi bagaimana menyikapi situasi lingkungan dan pola pikir masyarakat di mana kita berada. Memang, ada perbedaan yang cukup serius antara budaya kita orang Timur dengan mereka yang di Barat. Di sana, kemandirian telah ditanamkan pada anak sejak usia dini. Nah, ini membuat anak-anak di Barat lebih cepat mandiri dibanding dengan anak-anak di Timur. Di Barat, anak-anak sudah diajar untuk hidup mandiri dalam beraktivitas, seperti mempersiapkan sendiri sarapannya, peralatan sekolah, lalu pergi dan pulang sendiri dengan bus sekolah. Bahkan, banyak dari mereka, sepulang dari sekolah hanya sendiri di rumah, makan siang, bermain games, dan berbagai aktivitas lainnya, karena orangtua mereka bekerja.<br /><br />Pola didik di sekolah seperti kebebasan berpendapat dan suasana interaktif yang sangat terbuka, membuat mereka sangat percaya diri dan mandiri. Semua itu tentu sangat mempengaruhi pembentukan personal life structure. Jadi, anak-anak di Timur secara umum lebih pasif menerima perintah. Artinya, apa saja yang dikatakan orangtua cenderung mereka terima tanpa protes. Mereka tak akan berdebat, sekalipun mungkin tak setuju. Lain dengan anak-anak di Barat, mereka tidak akan begitu saja menerima perintah. Mereka akan mempertanyakan mengapa dan apakah itu harus. Tapi, ini bukan sikap melawan, melainkan berpendapat. Untuk itu orangtua harus memiliki alasan yang kuat dalam memberi perintah. Dan tentu banyak lagi<br />perbedaan lainnya. Kemandirian tidaklah selamanya baik, karena kemandirian juga bisa menjadi titik pembentukan sifat individualistis yang kuat dan merenggangnya nilai hubungan kekeluargaan yang bernuansa saling memerlukan.<br /><br />Nah, saya kira di sinilah letak titik permasalahan yang Ibu hadapi. Selama 8 tahun di Amerika (sekarang usia 25 tahun, berarti ke Amerika usia 17 tahun), cukup untuk mengubah pola pikir seseorang, apalagi dia menikah dengan wanita Amerika. Saran saya untuk Ibu Ida Banua:<em></em><em><a href="http://www.reformata.com/073-amerika-negara-bebas.html">read more »</a></em></div></blockquote><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-37145141145333980142009-07-12T09:42:00.000-07:002011-10-21T01:18:34.741-07:00Yesus tidak Membandingkan Diri-Nya dengan Salomo!<blockquote><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3-zBgcsxh3nKFD1dthpLgbcZBjM-35wkMD_FrMTm3pEkM7N3_ytVfAMlA7LzWrZeT7Crwsom1EKB1-x6GC4rIrot4ugtnV1-bvH9GsA8bAr9KoQgdUkbPPhazhJvYtFYKPwz-qZyD50w/s1600-h/Salomo.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 196px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3-zBgcsxh3nKFD1dthpLgbcZBjM-35wkMD_FrMTm3pEkM7N3_ytVfAMlA7LzWrZeT7Crwsom1EKB1-x6GC4rIrot4ugtnV1-bvH9GsA8bAr9KoQgdUkbPPhazhJvYtFYKPwz-qZyD50w/s200/Salomo.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5357615434907542130" border="0" /></a>Bapak Pendeta yang terhormat.<br /><p style="text-align: justify;"><em>Kenapa Raja Daud yang berjinah dengan Batsyeba (2 Samuel 11:4) tidak dihukum mati (Imamat 20:10)? Betulkah Raja Salomo penyembah berhala (1 Raja-Raja 11:1-13)? Seharusnya kan dia dihukum mati (Imamat 20:1-8). Jika Salomo mati sebagai penyembah berhala, kenapa Yesus membandingkan dirinya dengan Salomo (Matius 12: 42)? Terima kasih atas penjelasan Bapak Pendeta</em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em>Adi Jakarta (0817-6000xxx)</em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">------------------------------------------------</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Untuk Adi di Jakarta, selamat bergabung menikmati pertum-buhan pemahaman Alkitab melalui ruang Konsultasi Teologi tabloid REFORMATA. Hanya, untuk surat/pertanyaan berikutnya kalau nanti berinteraksi lagi dengan kami mohon alamat dicantum-kan lebih lengkap untuk data file kami.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Mengenai pertanyaan Anda, mengapa Daud tidak dihukum mati setelah berjinah dengan Batsyeba, itu merupakan kesim-pulan dini. Alkitab serius dalam ketetapannya dan Daud dihukum bahkan sangat berat. Lihat penghukuman yang diterima Daud (II Samuel 12:10), pedang yang mewarnai keluarga Daud (anak-anaknya saling berebut takhta). Dalam II Samuel 12:11-12 di-sebutkan, istrinya diambil orang bahkan oleh anaknya sendiri, Absalom, yang bahkan memberon-tak (II Samuel 16:21-22). Dalam kitab II Samuel 12:14 dikisahkan bahwa anak hasil hubungannya dengan Batsyeba akhirnya mati.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Jadi, sekalipun Daud tidak dihukum mati, tapi hukuman yang diterimanya jauh lebih berat. Hal ini mengingat karena dia adalah pemimpin (raja) yang seharusnya menjadi panutan. Hukuman itu memang sangat berat, karena ia harus melihat kepahitan di depan matanya oleh keturunannya sen-diri (perebutan takhta, perjinahan dan pertumpahan darah). Salomo juga dihukum Tuhan karena pe-nyembahan berhala dari para istri-nya (lihat I Raja-Raja 11:9-13). Pecah duanya kerajaan Israel (bagian utara menjadi Israel dan bagian selatan menjadi Yehuda), adalah aib besar bagi dinasti Daud dan Salomo, apalagi jika memahami kerajaan sebagai simbol kehadiran Allah yang telah berjanji.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Kemudian, dalam Matius 12:42, Yesus tidak membandingkan diri-Nya dengan Raja Salomo dalam konteks keberhalaan (sangat jauh). Pembandingan ini adalah untuk mengatakan kebesaran Salomo sebagai raja yang memang besar melebihi semua raja yang ada di bumi (lihat II Tawarikh 9:22). Dan, Salomo merupakan raja kebanggaan orang Yahudi. Karena kebesaran namanya itu pula Ratu Syeba datang ber-kunjung.<em></em><em><a href="http://www.reformata.com/0107-yesus-tidak-membandingkan-diri-nya-dengan-salomo.html">read more »</a></em></p></blockquote><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-81782537902373384092009-07-12T09:40:00.000-07:002011-10-21T01:18:34.758-07:00Melarang Ajaran Sesat, Tindakan Diskriminatif?<blockquote><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpJh_ti-9OkiJMgdtlOaOEoHmQmUdm8rXcWEpNr56L6yVFwm2Unq-d-146JoanqShaEeIrctCSkypSkBnnZF6rQt6x6B2lJET8-qiRJiupI9P6UAv1a01krttmMD-hbTcc7et9ngeCk1Q/s1600-h/f_Spraguealtam_cef250d.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 164px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpJh_ti-9OkiJMgdtlOaOEoHmQmUdm8rXcWEpNr56L6yVFwm2Unq-d-146JoanqShaEeIrctCSkypSkBnnZF6rQt6x6B2lJET8-qiRJiupI9P6UAv1a01krttmMD-hbTcc7et9ngeCk1Q/s200/f_Spraguealtam_cef250d.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5357614923629631986" border="0" /></a>Bapak Pendeta yth.<br /><p style="text-align: justify;"><em>Saya ingin bertanya soal ajaran sesat atau bidat yang berkembang saat ini menurut versi REFORMATA dan tokoh Kristen lainnya. Pertama, apa dasar kita mengatakan mereka bidat? Apakah hanya berdasarkan keyakinan iman kita? Lalu, apakah keyakinan yang berbeda dengan kita harus dicap bidat atau sesat? Bukankah itu merupakan ekspresi iman seseorang terhadap keyakinannya?</em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em>Jika mereka berbeda dengan kita, apakah mereka harus dilarang untuk berkembang di negara ini? Kalau memang seperti itu, maka kita menjadi orang munafik yang berteriak supaya diskriminasi terhadap kaum minoritas dihentikan, sedangkan kita pun berlaku diskriminatif terhadap mereka yang berlainan dalam memahami siapa Yesus, Allah Tritunggal, dan konsep keselamatan kita.</em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em>Kenapa kita tidak berlapang dada menerima kenyataan lahir dan berkembangnya ajaran Saksi Yehovah, Gereja Mormon, atau ajaran Advent yang dianggap sesat itu? Bukankah yang harus kita lakukan adalah membenahi ajaran dalam keyakinan kita, dan menghilangkan tindakan diskriminatif terhadap kaum minoritas, termasuk kita dalam memandang mereka yang berbeda dengan kita?</em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em>From: Rio<br /></em><a href="mailto:nobody@centaur.idwebhost.com"><em>nobody@centaur.idwebhost.com</em></a> </p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">-------------------------------------------------------------------</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sdr.Rio, terimakasih untuk keterlibatan Anda di REFORMATA lewat rubrik ini. Membicarakan ajaran sesat dalam perspektif bebas mengekspresikan iman, pasti akan menjadi diskusi yang tidak bertepi. Bukankah para homoseksual (gay, lesbian) juga akan mengatakan bahwa ke-homo-an mereka adalah kebebasan rasa? Begitu pula selingkuh sebagai kebebasan diri.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Nah, kalau sudah begini, tidak ada lagi garis tepi yang bisa menjaga dan membuat kita tetap sebagai manusia. Hidup di Indonesia atau negara manapun juga tidak ada kebebasan yang absolut, bukan? Semua harus tunduk pada peraturan atau kaidah-kaidah yang ada. Begitu pula ketika seseorang menyebut dirinya sebagai Kristen, berarti dia rela tunduk pada kebenaran Alkitab. Benar menurut siapa? Ukurannya adalah benar menurut kesaksian Alkitab itu sendiri, kesaksian para rasul, kesaksian para bapak gereja dan tentu saja penggalian dan pengujian kebenaran, bukan penafsiran yang semau-maunya.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Nah, penafsiran yang kurang bertanggungjawab inilah yang seringkali menjadi sumber keradikalan dan kesesatan. Soal kesesatan, Yesus berkata dalam Matius 18:7; Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. Lalu hampir seluruh kitab Perjanjian Baru (PB), memperingkatkan tentang bahaya penyesatan dengan segala bentuknya. Jadi adalah panggilan dan tugas gereja menjaga agar umat tidak tersesat. Untuk itu gereja perlu menjelaskan iman Kristen yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Bahwa ada yang berkeyakinan lain, dan terbukti sesat menurut kebenaran Alkitab, maka itu harus dikatakan sesat. Saya kira itu bukan diskriminasi. Karena, jangan lupa, bagi mereka yang sesat itu, kita ini juga dinilai sesat. Kalau tidak, pasti mereka tidak akan memisahkan diri. Dan, jangan lupa yang disebut sesat itu masih memakai label Kristen dan gereja. Jika mau fair, mestinya mereka keluar dan tidak menyebut diri Kristen atau gereja.</p><div style="text-align: justify;"> Jadi, masalah ini harus dilihat secara berimbang, bukan? Bahwa mereka dilarang oleh negara, itu adalah kebijakan politis pemerintah (di Amerika yang liberal, tidak ada larangan, begitupula di Indonesia saat ini sudah ada beberapa yang mendapat ijin). Itu dalam perspektif politis. Bagi orang Kristen justru sebaliknya. Adalah tanggungjawab kita membawa mereka kembali kepada kebenaran.<em></em><a href="http://reformata.com/0137-melarang-ajaran-sesat-tindakan-diskriminatif.html"><em></em><em></em></a><em><a href="http://www.reformata.com/0137-melarang-ajaran-sesat-tindakan-diskriminatif.html">read more »</a></em></div></blockquote><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-33634685283932255722009-07-12T09:38:00.000-07:002011-10-21T01:18:34.777-07:00Mana Lebih Mulia: Antara Taurat dengan Injil?<blockquote><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbwUDCfTtkpByrFcj5GKLULUfVuFtuljy7aEAxIjimZLWstMEnXckV4y25JzUCxEiOXF8onwe6cBt3W19hh6tCcImmXptcUjWBe7uF144tNQnZp77jjeNZtOl9lUS_UKffZZtr6B7vJh0/s1600-h/jew_grave.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 156px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbwUDCfTtkpByrFcj5GKLULUfVuFtuljy7aEAxIjimZLWstMEnXckV4y25JzUCxEiOXF8onwe6cBt3W19hh6tCcImmXptcUjWBe7uF144tNQnZp77jjeNZtOl9lUS_UKffZZtr6B7vJh0/s200/jew_grave.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5357614344796214690" border="0" /></a><em>Bapak Pendeta yang terhormat, saya berterima kasih karena tabloid REFORMATA menawarkan kesempatan kepada setiap pembaca untuk mengajukan pertanyaan seputar isi Alkitab. Untuk itu saya ingin mengajukan sejumlah pertanyaan sebagai berikut:</em><div style="text-align: justify;"> </div><ol style="text-align: justify;"><li><em> Apakah 10 Hukum Taurat berlaku kekal, wajib ditaati umat Kristen?</em></li><li><em>Apakah Rasul Paulus menaati Hukum Taurat dan mewajibkan murid-muridnya untuk menaatinya juga?</em></li><li><em>Apakah perbedaan ajaran Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru (PB)?</em></li><li><em>Siapakah yang dapat menaati Hukum Taurat?</em></li><li><em>Bila menaati Hukum Taurat apakah kita akan masuk sorga?</em></li><li><em>Hukum Taurat menuntut setiap orang yang melanggarnya segera dihukum mati. Apakah hal itu sampai sekarang masih berlaku?</em></li><li><em>Menurut Alkitab, bagi siapakah Hukum Taurat itu berlaku?</em></li><li><em>Antara Taurat dengan Injil, mana lebih mulia?</em></li><li><em>Apa sebab Yesus ditangkap, diadili, disalibkan. Oleh kehendak siapa dan dipersalahkan oleh siapa, sampai Yesus harus dihukum mati menurut Alkitab?</em></li></ol><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em>Demikian pertanyaan saya, mohon dijawab disertai pasal dan ayat Alkitab. Sebelumnya saya ucapkan terimakasih.</em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em>Paul W.<br />K.S. Tubun - Jakarta Barat</em> </p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">-------------------------------------------------------------------</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Wow, luar biasa! Anda sangat bermurah hati dalam mengajukan pertanyaan, sampai-sampai saya merasa seperti mendapat superbonus dari Anda. Tadinya saya berniat untuk menyunat pertanyaan Anda, tapi rasanya bagus juga menjawab semuanya walaupun serba singkat. Tetapi saya usahakan to the point dan kritis tentunya. Saya berharap lulus dari ujian Anda. (Ha ha ha, hanya guyon, biar sersan: serius tapi santai).</p><div style="text-align: justify;"> </div><ol style="text-align: justify;"><li>Ya. Yesus sendiri berkata, DIA datang bukan untuk menia-dakan Hukum Taurat melainkan menggenapinya (Mat 5:17-18). Hanya saja, seluruh semangat Taurat harus dipahami dalam perspektif yang baru yaitu: Kasih kepada Allah dan sesama (Mat 22: 37-40). Karena pada hukum Kasih inilah seluruh hukum Taurat dan Kitab para nabi berpusat. (baca, Mat 19:16-26)</li><li>Ya, karena itu Rasul Paulus berkata, Justru karena hukum Taurat, aku telah mengenal dosa (Rom 7:7). Memang, di Roma ada tuduhan terhadap Paulus seakan-akan dia menia-dakan hukum Taurat. Tetapi ada semangat baru di sana, bukan saja karena Taurat sebagai kewajiban agama, tetapi iman-lah yang menyelamatkan (Rom 1:16-17).</li><li>Secara sederhana PL lebih mengacu pada nubuatan akan Mesias (kejatuhan dan pengha-rapan akan keselamatan), dan PB adalah penggenapan nubuat itu. Tapi ini kurang tepat disebut sebagai perbedaan, melainkan dua bagian dari sebuah kesatu-an yang tidak terpisahkan.</li><li>Semua orang percaya dapat menaati hukum Taurat, karena diberi kuasa oleh Tuhan Yesus (Yoh 1:12). Bagaimana proses pembaharuannya? (Baca Rom 12:2 dan Ef 4:17 32).</li><li>Kita masuk surga kalau percaya Yesus adalah Tuhan dan juru selamat (Yoh 3:16, 14: 6). Tetapi sebagai orang yang telah diselamatkan, kerjakanlah kese-lamatanmu (Fil 2:12-13, dengan hidup sesuai Taurat (lihat point 1, baca ulang Mat 22, Mat 19).</li><li>Ya, tapi bukan dalam pengertian harafiah, melainkan rohani, yakni mati dalam dosa (I Yoh 3: 9-10). Dan jangan lupa, kalau dalam PL pertarungan kita adalah melawan daging, semen-tara dalam PB pertarungan roh-roh di udara (Ef 6.12).</li><li>Hukum Taurat berlaku bagi semua orang percaya (lihat juga jawaban point 1, 4, 5).<em></em><em><a href="http://www.reformata.com/0141-mana-lebih-mulia-antara-taurat-dengan-injil.html">read more »</a></em></li></ol></blockquote><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-14798327738813856722009-07-12T09:33:00.000-07:002011-10-21T01:18:34.792-07:00Dapatkah Anak Tuhan Kemasukan Roh?<blockquote><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDL557Qrv4rozf7KOnThjDs21qaPchaliSA9wvkpW89HeQZDcRR-Px6d72kAM7zzTFQVstV9OBRBClB8bLA_9z81CwMGHQNMBuEaSmym4e-ykXHMs2snsjY__VBZSq_uK5fEj7zqOeSEk/s1600-h/slain1.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDL557Qrv4rozf7KOnThjDs21qaPchaliSA9wvkpW89HeQZDcRR-Px6d72kAM7zzTFQVstV9OBRBClB8bLA_9z81CwMGHQNMBuEaSmym4e-ykXHMs2snsjY__VBZSq_uK5fEj7zqOeSEk/s200/slain1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5357613783687015458" border="0" /></a>Bapak Pengasuh yang baik,<br /><p style="text-align: justify;"><em>Ada fenomena yang membingungkan saya, sebagai anak Tuhan. Saya punya seorang teman yang sungguh-sungguh hidup dalam Tuhan. Hal itu terlihat dari kehidupannya sehari-hari: rutin ber-saat teduh, giat pelayanan. Dan yang terpenting, semua itu tampak dari tingkah lakunya. Tapi yang membuat saya bingung, dia sering kemasukan dan selalu keluar kotoran melalui muntahnya. Dia sangat tersiksa waktu mengalami hal itu, apalagi dia suka melukai tubuhnya sendiri (memukulkan kepala ke tembok, menarik rambut, dan sebagainya. Menurutnya ada bayangan yang mengganggu dan seperti ingin menerkamnya.</em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em>Berdasarkan analisis dokter, tidak ada penyakit. Namun setelah diselidiki, katanya ada pengaruh dari kekuatan roh lain yang pernah diikuti orang tuanya dulu. Apakah hal ini bisa terjadi? Sebelumnya dia dan keluarganya telah mengikuti pelayanan pelepasan. Bukankah jaminan di dalam Tuhan, kita memiliki kuasa untuk mengalahkan kuasa si jahat? Tetapi kenapa temanku ini bisa mengalami ini? Apakah kekristenannya perlu diragukan atau karena kelemahan seorang manusia? Bagaimana cara menolong temanku ini?</em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em>Ling Ling<br />Cililitan-Jakarta</em> </p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">-------------------------------------------------------------------</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Untuk yang kekasih dalam Kristus, Sdri. Ling Ling.<br />Kepeduliaanmu pada kondisi teman seiman sangat membang-gakan. Karena memang sudah seharusnya kita saling memper-hatikan. Baik, kita mulai dulu dengan mengenal seorang Kristen sehingga menjadi lebih mudah untuk memahami apa yang sedang terjadi.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Dalam konteks religiositas, seseorang dinilai sebagai Kristen karena dia menunjukkan perilaku kekristenannya melalui ritual yang dikerjakan, seperti ke gereja, berdoa, pelayanan atau kegiatan kristiani lainnya. Apalagi jika tingkat aktivitasnya tinggi, maka kita akan segera menyebut orang itu sungguh-sungguh dalam Tuhan. (Itu penilaian kita, lo, dan itu sangat relatif). Lebih-lebih, kalau sebelum menjadi Kristen orang tersebut sudah terbilang baik moralnya dan aktif berorganisasi. Sementara di sisi lain ada orang yang sudah Kristen tampak kurang baik kelakuannya dan tidak aktif dalam kegiatan gerejawi.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Jadi, sudah pasti kita menyebut mereka yang aktif ke gereja, rajin pelayanan itu orang Kristen yang sungguh-sungguh dalam Tuhan. Namun, kita seringkali lupa pada nilai spiritualitas (kesungguhan iman) seseorang, keberimanan yang sejati yang berakar pada kesetiaan kepada Yesus. Imannya teruji, dan Yesus berkata pohon dikenal dari buahnya (Mat 12:33 band Mat 15:8-9, Luk 18:11).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Religiositas bagus tetapi spritualitas tidak, juga bisa kita lihat pada kasus Mat 7:21-23, orang yang bernubuat, mengusir setan, mengadakan mukjizat dalam nama Yesus ternyata ditolak oleh Yesus. Atau si pemuda kaya yang merindukan hidup kekal, yang menyebut Yesus guru yang baik, dan mengaku telah melakukan perintah Tuhan khususnya yang berkaitan dengan sesama manusia. Ternyata dia menolak ketika Yesus memintanya untuk menjual hartanya lalu mengikut Yesus (Mat 19:16-26). Coba pikirkan: yang satu penuh karunia, yang lain kaya dan baik pada sesamanya (menurut pengakuannya, lo), tapi dua-duanya sama, hanya religiositas yang baik tetapi spritualitasnya, tidak.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Nah, sekarang kita kembali kepada temanmu. Kamu sendiri mengatakan dia dirasuk setan (menyakiti diri sendiri, bahkan ingin menerkam/menyakiti orang lain). Dalam Yoh 8:34-36, Yesus berkata, Orang yang berbuat dosa (di bawah kuasa dosa), adalah hamba dosa, tetapi yang percaya kepada Yesus dimerdekakan dari dosa (masih bisa jatuh kedalam dosa, tetapi dia tidak diperbudak melainkan bangkit kembali, I Yoh 1:8-9).<em></em><em><a href="http://www.reformata.com/0145-dapatkah-anak-tuhan-kemasukan-roh.html">read more »</a></em></p></blockquote><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-37712577795877536222009-07-12T09:31:00.000-07:002011-10-21T01:18:34.809-07:00Tidak Ada Ayat Alkitab yang Bertentangan!<div style="text-align: justify;"><blockquote><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg42_KZ5StSQ5m1ucsiiK-WETH4r8-hkwD-FXql1jD5VsNnHCGlyGcmgoA6NzYE5rXxalIAledKzWSDWN8yRoCorsb5YxC3oFxSCoj9rW5PImFxrufvasqxsuUY28SmccSVN2qx6Pdczys/s1600-h/bible1.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 172px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg42_KZ5StSQ5m1ucsiiK-WETH4r8-hkwD-FXql1jD5VsNnHCGlyGcmgoA6NzYE5rXxalIAledKzWSDWN8yRoCorsb5YxC3oFxSCoj9rW5PImFxrufvasqxsuUY28SmccSVN2qx6Pdczys/s200/bible1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5357612559573415362" border="0" /></a><em>Mohon penjelasan Bapak tentang adanya kesan pertentangan antara Efesus 2: 8-9 yang menegaskan bahwa keselamatan adalah hanya karena kasih karunia Allah di dalam Yesus, bukan karena usaha/perbuatan kita. Bandingkan dengan Yakobus 2:14-26, yang menekankan perbuatan dalam hal keselamatan, tidak cukup hanya iman. Berdasarkan kitab Yakobus ini, seolah kasih karunia tidak cukup tanpa perbuatan. Kemudian dikaitkan dengan Filipi 2:12, Kerjakanlah keselamatanmu , oleh beberapa hamba Tuhan ditafsirkan sebagai perbuatan yang harus dilakukan untuk mempertahankan keselamatan itu. Mohon penjelasan Bapak. Tuhan memberkati!</em><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em>Salam Kasih<br />Natan T.<br />Jakarta</em> </p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">-------------------------------------------------------------------</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Saudaraku, Natan yang dikasihi Tuhan,<br />soal tulisan kitab Yakobus, Martin Luther, bapak reformator itu, pun pernah salah paham. Bagi Martin Luther yang sangat meyakini konsep Sola Fide (hanya karena iman) dan Sola Gratia (hanya karena anugerah) dalam konteks keselamatan, perbuatan (akti-vitas) sungguh tidak punya tempat. Jadi, dia tidak bisa menerimanya. Nah, sekarang apakah ada yang salah atau bertentangan pada ayat ayat yang Saudara sebutkan itu? Mari kita urut satu-persatu. Bahwa keselamatan adalah anugerah semata, itu sangat betul (baca juga dan perhatikan baik-baik yang tersurat maupun tersirat dalam; Mat 1: 21, Mar 10:17-27, Luk 23: 39-43, Yoh 15:16, Rom 3: 23-24, 9:11-16, Ibr 9:11-14, I Pet 2: 9,10,24,25).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Bagaimana proses keselamatan itu berlaku:</p><div style="text-align: justify;"> </div><ol style="text-align: justify;"><li>Harus ada kasih Allah (Yoh 3: 16), yaitu Allah memberikan Anak-Nya yang tunggal (band. Kisah PR 4:11-12).</li><li>Manusia harus insaf akan dirinya yang berdosa (Yoh 16: 8-11). Dan keinsafan akan dosa hanya bisa terjadi oleh pertolongan Roh Kudus, bukan kematangan moral manusia.</li><li>Lalu, harus percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru-selamat (I Kor 12:3). Ini pun atas pertolongan Roh Kudus, bukan kesadaran spiritual manusia. Jadi, kasih Allah, kesadaran akan dosa, dan percaya pada Yesus, semua dikerjakan oleh Roh yang sama yaitu Roh Kudus. Dan itu adalah anugerah, bukan usaha. Jadi, Roh Kudus (anugerah) memampukan kita sadar dan mengaku percaya.</li></ol><div style="text-align: justify;"> Kalau usaha bisa menyelamatkan manusia, maka jelas tidak perlu Yesus turun dari surga (Fil 2:6-9) dan mati di kayu salib. Cukup manusia berusaha. Usia manusia sudah ribuan tahun, ternyata tidak semakin baik, bahkan dekadensi moral sangat jelas. Jadi, apa yang dikatakan Paulus dalam Efesus 2: 8-9 sama sekali benar adanya. Lalu, bagaimana dengan Yakobus? Tidak ada masalah karena Yakobus berbicara kepada umat yang sudah Kristen dan dikenal (1:1), <em></em><em><a href="http://www.reformata.com/0149-tidak-ada-ayat-alkitab-yang-bertentangan.html">read more »</a></em></div></blockquote></div><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-8558345898412663192009-07-12T09:27:00.000-07:002011-10-21T01:18:34.823-07:00Membunuh atau Mengasihi Mereka ?<blockquote><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://farm3.static.flickr.com/2476/3712791117_eebe1e55d3.jpg?v=0"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 265px; height: 213px;" src="http://farm3.static.flickr.com/2476/3712791117_eebe1e55d3.jpg?v=0" alt="" border="0" /></a><em>Saya bersyukur pada Tuhan ketika saya dapat mengajukan ketidaktahuan saya tentang Firman Tuhan di dalam kitab Ulangan 13:6-11. Dan kiranya Bapak boleh memberikan perspektif baru bagi saya, pertanyaan/masalah saya adalah:</em><div style="text-align: justify;"> </div><ol style="text-align: justify;"><li><em>Kenapa di dalam firman ini kita disuruh untuk membunuh orang yang membawa kita kepada Allah yang kita tidak kenal. Bukankah ketika saudara-saudarah kita yang pindah ke agama lain, Allah mereka adalah Allah yang tidak kita kenal? </em></li><li><em>Bagaimana tindakan kita terhadap hal seperti ini? Padahal di dalam Perjanjian Baru (PB) kita diperintahkan mengasihi sesama bukankah juga mereka ini adalah sesama kita juga? </em></li><li><em>Bagaimana cara menghubungkan Firman ini supaya tidak salah.</em></li></ol><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em>Jonni Manurung<br /></em><a href="mailto:jonmng@yahoo.com"><em>jonmng@yahoo.com</em></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">------------------------------------------------</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Saya, merasa sukacita jika ada orang yang mau belajar memahami kebenaran Firman Tuhan dalam kesungguhan. Baik, Jonni, kita akan mulai dengan mengenali kitab yang kita baca, dan konteks pada waktu kitab itu ditulis. Ini adalah cara memahami dengan tepat. Kitab Ulangan (termasuk Kej, Kel, Im, Bil), ditulis oleh Musa, dalam perjalanan dari Mesir menuju tanah perjanjian. Berbagai aturan yang ada dan diberlakukan kepada umat, tujuannya, adalah untuk kebaikan umat Tuhan. Contoh, seperti apa yang dikatakan Rasul Paulus dalam Roma 7:7; Karena aku juga tidak tahu apa itu keinginan, jika hukum Taurat tidak mengatakan jangan mengingini (band.Kel 20 : 17). </p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Nah, Rasul Paulus ingin mengatakan betapa Taurat (Perjanjian Lama) itu kita butuhkan. Hanya saja, dalam konteks kitab Roma, Rasul Paulus mengatakan bahwa Taurat adalah hukum yang diberikan Tuhan, yang kemudian membuktikan bahwa manusia ternyata tidak mampu menaatinya. Manusia berdosa, karena melanggar ketetapan Taurat. Taurat menjadi semacam pengharapan yang sulit diwujudkan. Barulah, setelah kedatangan Kristus ke dunia, pengharapan itu menjadi kenyataan. Hidup benar, oleh dan untuk Yesus. Itu sebabnya Yesus berkata, Aku datang bukan untuk meniadakan, melainkan menggenapi (Mat 5:17). Sampai di sini, tidak ada yang salah dengan Taurat (PL) dengan Injil (PB), keduanya selaras. Hanya saja, kita perlu memahami bentuk keselarasannya. </p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Dalam kitab Ulangan, perintah membunuh kepada yang membawa umat Tuhan kepada allah yang tidak dikenal (berhala) adalah wujud murka-Nya terhadap dosa menyembah ilah lain (Kel 20 : 3-6). Perlu diperhatikan konteksnya, umat keluar dari Mesir (berhala) menuju tanah perjanjian (Allah), dan ini sebelum kedatangan Kristus ke dunia. Jadi, jika dalam PL seseorang dibunuh (mati) karena menyembah atau membawa orang pada penyembahan berhala, demikian juga di PB, yakni orang yang tidak percaya kepada Yesus Kristus pasti binasa (Yoh 3:16). <em></em><em><a href="http://www.reformata.com/0158-membunuh-atau-mengasihi-mereka-.html">read more »</a></em></p></blockquote><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-10022104297800224242009-07-12T09:22:00.000-07:002011-10-21T01:18:34.838-07:00Singkong dan Air Putih, untuk Perjamuan Kudus, Bolehkah?<blockquote><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://farm4.static.flickr.com/3446/3713587512_6198b153d8.jpg?v=0"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 203px; height: 157px;" src="http://farm4.static.flickr.com/3446/3713587512_6198b153d8.jpg?v=0" alt="" border="0" /></a><div style="text-align: justify;"><script language="JavaScript" type="text/javascript"> <!-- function expression(sign) { var obyMess = document.form.description; if (obyMess.createTextRange && obyMess.caretPos) { var caretPos = obyMess.caretPos; caretPos.text = sign; } else { obyMess.value += sign; } obyMess.focus(); textCounter(document.form.description,document.form.inputcount,1000); } function textCounter(field, countfield, maxlimit) { if (field.value.length > maxlimit) { field.value = field.value.substring(0, maxlimit); } else { countfield.value = maxlimit - field.value.length; } } //--> </script> </div><div style="list-style-type: disc; list-style-image: none; list-style-position: inside; text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em>Bapak Pendeta yang terhormat. </em></p><p style="text-align: justify;"><em>Dalam Perjamuan Terakhir, Yesus dan murid-murid memakan hosti yang tidak beragi serta minum anggur. Hosti sebagai lambang tubuh Yesus, sedangkan anggur lambang darah Yesus (Yohanes 6:51, Yohanes 6:53).Pertanyaan saya, apakah hosti dan anggur yang sudah ditetapkan oleh Yesus itu dapat kita ganti dengan makanan/minuman lain? Misalnya singkong dan air putih, atau kerupuk dengan sirup? Saya sendiri berpendapat, itu bukan Perjamuan Kudus seperti yang sudah ditetapkan Yesus. Saya ingin para pendeta/pengajar/gembala sidang dapat memberi pengajaran kepada jemaat berdasarkan kebenaran dari Firman Tuhan. </em></p><p style="text-align: justify;"><em>J</em><em>ohn Sihite<br />Jl.Benda Timur XI Blok E 76/26 Pamulang Permai 2<br />Ciputat, Tangerang, Banten</em> </p><p style="text-align: justify;">===================================</p><p style="text-align: justify;">Yang terkasih, Sdr. John Sihite.Pertanyaan Anda sangat me-narik, karena menyentuh bagian yang penting dalam kehidupan umat Allah, yaitu Perjamuan Ku-dus. Untuk membahas hal ini kita perlu membagi dulu antara perjamuan itu sendiri dan benda-benda untuk perjamuan. Sakra-men Perjamuan Kudus itu sendiri merupakan keharusan yang memang diperintahkan Tuhan kepada gereja-Nya (Lukas 22:19-20). Perjamuan Kudus meru-pakan sikap iman yang harus di-nyatakan, sebagai refleksi kete-rikatan kita dengan Yesus Kristus Tuhan, juruselamat, kehidupan sejati (Yohanes 14: 6). Saya yakin, untuk hal ini Anda pasti setuju, bukan?</p><p style="text-align: justify;">Sekarang, soal apakah benda-benda Perjamuan Kudus (roti dan anggur) boleh diganti dengan yang lainnya (singkong dan air putih, misalnya). Dalam konteks Alkitab, roti telah dikenal sejak jaman Perjanjian Lama (PL) sebagai makanan utama (Ulangan 8: 3, Amsal 6: 8), bagian dari ibadah (Keluaran 12: 8), roti sajian (Keluaran 25: 30), dan tentu saja simbol rohani (Yesus berkata, “Akulah roti hidup”). Demikian juga dengan anggur yang merupakan bagian yang familiar dalam kehidupan orang Yahudi. <span>(Contoh, pesta perkawi-nan di Kana yang ketika itu keha-bisan anggur. </span>Dan Yesus menolong pasangan itu). Kebun anggur-Ku, menggambarkan umat Israel. Lalu, Yesus melambangkan anggur sebagai darah-Nya. Nah, semua-nya (roti, anggur) memang punya makna tersendiri. Tetapi itu adalah simbol yang dipakai dalam konteks Yahudi. </p><div style="text-align: justify;">Bagaimana jika di sebuah desa terpencil di Indonesia misalnya tidak ada roti dan anggur, atau penduduknya tidak mengenal roti dan anggur? Apakah mereka tidak boleh menyelenggarakan Perja-muan Kudus? Bukankah berdasar-kan situasi seperti ini dapat dibe-narkan mengganti roti dan ang-gur? Tetapi sebaliknya, jika ada tersedia roti dan anggur, mengapa harus memakai yang lainnya? <em></em><em><a href="http://www.reformata.com/0178-singkong-dan-air-putih-untuk-perjamuan-kudus-bolehkah.html">read more »</a></em></div></blockquote><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-9715320597943384682009-07-12T09:20:00.000-07:002011-10-21T01:18:34.856-07:00Iman Protestan dengan Katolik Berbeda?<div style="text-align: justify;"><blockquote><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://farm3.static.flickr.com/2613/3683142251_de11ac2442_m.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 237px; height: 240px;" src="http://farm3.static.flickr.com/2613/3683142251_de11ac2442_m.jpg" alt="" border="0" /></a><em>Bagaimana pendapat Bapak tentang Katolik? Sebagai sesama manusia kita harus mengasihi. Sebagai umat beragama kita harus toleransi dan menghormati. Tapi dalam soal iman, Kristen dan Katolik berbeda sekali. Antara lain banyak ritual Katolik hal yang menurut saya, tidak alkitabiah. </em><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em>Bapak pernah berkhotbah bahwa sekarang ini gereja susah sekali bersatu. Saya setuju dengan pendapat Bapak. Tapi Protestan bersatu dengan Katolik, apa bisa? Saya pernah menanyakan hal ini pada beberapa pendeta, tapi jawabannya tidak ada yang sama. </em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em>Mariana Pramuka, Jakarta</em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">-----------------------------------------------------</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Syalom, saudari Mariana yang dikasihi Kristus.<br />Pertanyaan Anda sungguh menantang. Tampaknya mudah, namun terasa berat untuk men-jawabnya. Terbatasnya ruang konsultasi ini, tak memungkinkan saya untuk menjawab tuntas pertanyaan Anda. Saya akan menjawab dalam tataran nor-matif, namun berharap dapat menstimulasi (merangsang) pikiran kita bersama untuk melihat ujung jalan pertemuan. </p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Katolik, di era Vatikan I (1869-1870), memang sangat tertutup, dan ini tampaknya sangat dipe-ngaruhi oleh gerakan reformasi gereja (abad 16, cikal bakalnya sejak awal abad 12), yang melahirkan (tanpa diren-canakan) Kristen Protestan. Semuanya bergerak begitu cepat, membuat gereja Katolik pada masa itu merumuskan gereja Protestan sebagai penyesat yang jahat. Tarik-menarik, bahkan, dorong-mendorong pun tak terhindar-kan. Ini mengakibatkan, hubungan gereja Katolik dan Protestan semakin terkoyak lebar. Gereja Katolik bahkan mencanangkan slogan: extra ecclesiam nulla salus, yaitu tidak ada keselamatan di luar gereja (gereja Katolik tentunya). Artinya tidak ada keselamatan bagi gereja Protestan. Ketidak-bersalahan Paus yang sempat gonjang-ganjing, disahkan secara bulat di konsili ini. </p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pertikaian antara Katolik dan Protestan semakin menjadi-jadi sejak konsili ini. Saling menya-lahkan, bahkan menghakimi, hingga mengutuki datang silih berganti. Hal ini meliputi para petinggi gereja hingga umat di akar rumput. Jadi ratusan tahun pisah ranjang bahkan jadi musuh berat, membuat kedua-nya saling berburuk sangka. Dan jelas saja, dengan kondisi seperti ini damai akan susah. Kecurgiaan terpelihara dan kebencian merasuk sukma.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Namun di Vatikan II (1962-1965), Paus Yohanes XXIII yang berusia 77 tahun (terpilih sebagai Paus 1958), mene-kankan pentingnya aggiorna-mento (penyesuain konteks, tanpa mengubah konten). Dia menyebut, Protestan bukan sebagai penyesat yang jahat, melainkan saudara-saudara yang terpisah . Doktrin extra ecclesiam nulla salus, dicabut dari akarnya sehingga mela-hirkan pengakuan adanya keselamatan di luar gereja Katolik (tentunya pengakuan keselamatan ada juga di gereja Protestan). <em></em><em><a href="http://www.reformata.com/0198-iman-protestan-dengan-katolik-berbeda.html">read more »</a></em></p></blockquote></div><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-15214994887696389692009-07-12T09:16:00.000-07:002011-10-21T01:18:34.871-07:00Karena Percaya pada Yesus Kristus-lah Kita Selamat<blockquote><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://farm3.static.flickr.com/2532/3712752225_ff69baa19e_m.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 193px; height: 240px;" src="http://farm3.static.flickr.com/2532/3712752225_ff69baa19e_m.jpg" alt="" border="0" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://farm3.static.flickr.com/2532/3712752225_ff69baa19e_s.jpg"></a><div style="text-align: justify;"><script language="JavaScript" type="text/javascript"> <!-- function expression(sign) { var obyMess = document.form.description; if (obyMess.createTextRange && obyMess.caretPos) { var caretPos = obyMess.caretPos; caretPos.text = sign; } else { obyMess.value += sign; } obyMess.focus(); textCounter(document.form.description,document.form.inputcount,1000); } function textCounter(field, countfield, maxlimit) { if (field.value.length > maxlimit) { field.value = field.value.substring(0, maxlimit); } else { countfield.value = maxlimit - field.value.length; } } //--> </script> </div><div style="list-style-type: disc; list-style-image: none; list-style-position: inside; text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em>Pak Pendeta yth.<br />Laporan Utama REFORMATA tentang Islam Hanif (edisi Agustus 2005), menurut saya sangat menambah pengetahuan tentang apa yang sedang terjadi di sekitar kita sebagai orang yang beriman teguh, bahwa keselamatan itu hanya karena anugerah Kristus Tuhan kita. Namun pada dimensi yang lain, saya justru menjadi sangat khawatir atas pemuatan topik-topik semacam Islam Hanif yang bertentangan dengan iman Kristen yang kita imani. Mohon tanggapan Pdt.Bigman Sirait.</em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em>Paul R Rompas Rawasari, Jakarta Pusat<br />paul rompas <</em><a href="mailto:paulrompas_2003@yahoo.com"><em>paulrompas_2003@yahoo.com</em></a><em>></em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">------------------------------------------------------------</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Terimakasih, untuk tanggapan sekaligus pertanyaan Anda sebagai pembaca kritis REFORMATA. Memang, interaksi seperti ini sangat kita harapkan dalam konteks pembelajaran bersama. Surat Anda kami muat di kontak pembaca (Surat Pembaca Red). Sedangkan pertanyaannya, kami jawab di ruang Konsultasi Teologi ini, sebagai berikut:<br />Dalam memahami Alkitab, kita harus menyadari bahwa yang namanya multi-tafsir itu tidak terhindarkan. Beda pendeta, beda pendapat, tapi semua berkata bahwa, Ini kata Alkitab . Untuk itu, tentu saja kita harus memer-hatikan konteks dan kesinam-bungan dari keseluruhan Alkitab. </p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Menurut Pdt.Robert Walean (tentang Islam hanif), dia hanya mengatakan apa yang dikatakan Alkitab . Tetapi, apakah memang begitu, tentu perlu diuji. Pen-dekatan historikal dan teologis, sudah disampaikan oleh para nara sumber (ahli Perjanjian Lama) untuk menanggapi tulisan ter-sebut. Sekarang, saya akan coba melengkapi dari sisi lain. </p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pdt.Robert Walean menga-takan bahwa pendapatnya itu adalah kata Alkitab . Tetapi saya melihat bahwa itu hanya mengacu pada satu bagian Alkitab saja. Dia memang menyebut di banyak bagian Alkitab, tetapi sayang, tidak jelas bagian yang mana. Yang pasti adalah bahwa Alkitab tidak pernah berbicara secara lepas dengan mengatakan bahwa bangsa Israel akan selamat semua (masuk surga). Lihat kasus perjalanan umat Israel dari Mesir menuju tanah perjanjian, banyak yang dibinasakan oleh murka Tuhan (I Kor 10:8-10, Bil 25:1-9, Kel 17:2, Kel 32, Bil16:41). </p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Jadi, bukan karena kebangsaan-nya seseorang diselamatkan, melainkan kebenaran (menaati ketetapan Tuhan). Memang dikatakan ada sedikit Islam Hanif yang serius (tetapi tidak jelas kelompok mana dan ukurannya apa). Dalam konteks kebangsaan, tidak ada bangsa lain yang menjadi bangsa pilihan, kecuali Israel (Keluaran). </p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Jadi, sangat sulit memahami bani Nebayot dan Kedar disela-matkan karena ke-banian-nya (tafsir yang dipaksakan). Dan, kalaupun itu diyakini sebagai kata Alkitab, maka menurut saya, Niniwe lebih berhak dibicarakan dalam satu kitab, bukan ayat (Kitab Yunus). Hanya saja, Niniwe memang tidak memiliki daya tarik dalam konteks keagamaan di Indonesia (kurang seru untuk diangkat). </p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Kemudian secara progresif, Alkitab (Perjanjian Lama ke Perjanjian Baru) membawa kita melihat keselamatan itu diberikan kepada setiap bangsa. Kesela-matan karena percaya (bukan karena Nebayot atau Kedar), yaitu yang percaya kepada Yesus Kristus entah Nebayot, Kedar, atau bangsa apa pun (Yoh 14:6, Kis 4:12, dll dan ini, kata Alkitab). <em></em><em><a href="http://www.reformata.com/0221-karena-percaya-pada-yesus-kristus-lah-kita-selamat.html">read more »</a></em></p></blockquote><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-36325816114556165242009-07-12T09:14:00.000-07:002011-10-21T01:18:34.887-07:00Adakah Keselamatan di Luar Yesus Kristus?<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://farm3.static.flickr.com/2619/3712739569_257cdcd2be_s.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 232px; height: 232px;" src="http://farm3.static.flickr.com/2619/3712739569_257cdcd2be_s.jpg" alt="" border="0" /></a><h4 style="text-align: justify;"></h4><blockquote><div style="text-align: justify;"><script language="JavaScript" type="text/javascript"> <!-- function expression(sign) { var obyMess = document.form.description; if (obyMess.createTextRange && obyMess.caretPos) { var caretPos = obyMess.caretPos; caretPos.text = sign; } else { obyMess.value += sign; } obyMess.focus(); textCounter(document.form.description,document.form.inputcount,1000); } function textCounter(field, countfield, maxlimit) { if (field.value.length > maxlimit) { field.value = field.value.substring(0, maxlimit); } else { countfield.value = maxlimit - field.value.length; } } //--> </script> </div><div style="list-style-type: disc; list-style-image: none; list-style-position: inside; text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em>SAYA mau menanyakan perihal keselamatan. Dalam Roma 2: 6,13, ada kesan bahwa ada keselamatan di luar Yesus Kristus. Dengan mengacu pada ayat tersebut, pernah seorang pengkotbah mengatakan bahwa keselamatan bukan milik orang Kristen semata. Juga disampaikan contoh kasus orang-orang yang belum pernah atau tidak pernah mendengar Injil, keselamatan mereka didasarkan pada apa yang ada dalam hati dan perbuatan mereka. Bukankah Tuhan sudah menetapkan satu standar perbuatan baik yang sempurna, yaitu hukum Taurat? Namun tidak ada seorang pun manusia yang bisa melakukannya dengan sempurna, bukan? Bahkan ditegaskan bahwa tidak seorang pun dibenarkan dengan melakukan hukum Taurat (Roma 3: 28) yang adalah standar kebaikan yang ditetapkan Allah. Jadi, bagi saya, keselamatan hanya di dalam Yesus Kristus (Yoh 3:16, Kis 4:1). Saya khawatir dan gelisah atas pernyataan pendeta itu yang cenderung pluralis dan universalis. Bagaimana pandangan Bapak? </em></p><p style="text-align: justify;"><em>Valent-Jakarta</em></p><p style="text-align: justify;">=====================</p><p style="text-align: justify;">Valent, saudaraku yang kritis, memang sudah seharusnya kita sebagai orang Kristen senantiasa kritis menyikapi berbagai pemaha-man yang mengatasnamakan Alkitab. Mari kita mulai dengan mengenali karakteristik kitab Roma. Kitab Roma yang ditulis oleh Paulus sarat dengan kedalaman teologis dan filosofis. Kitab ini merupakan tanggapan Paulus terhadap berbagai gugatan yang muncul di jemaat Roma yang seakan membenturkan Injil dan Taurat. Paulus menjawabnya dengan lugas, bahwa Taurat itu betul pada posisinya sebagai pembuka dan Injil sebagai peng-genapan dari keseluruhan janji Allah. </p><p style="text-align: justify;">Tema kitab Roma sangat jelas (1:16-17), bahwa Injil-lah jalan keselamatan, dan iman adalah pusat pergerakan setiap orang percaya (baik Yahudi maupun Yunani). Dalam kitab Roma, Paulus berkata dengan tegas bahwa tidak ada orang yang benar, yang berakal budi dan mencari Allah (3: 9-11). Jadi, tidak ada orang dise-lamatkan karena benar dan baik (karena Alkitab telah mengatakan tidak ada yang benar dan baik di hadapan Allah). Abraham disela-matkan bukan karena perbuatan-nya melainkan karena percayanya, dan itu jelas tertulis dalam pasal 4:1-8. Lalu pada pasal 5, Paulus menekankan kematian karena Adam (representasi manusia berdosa kepada Allah), namun keselamatan tiba karena Yesus Kristus, bukan perbuatan baik (5:1-17, 9:14-18). Dan akhirnya, kitab Roma ditutup dengan Soli Deo Gloria in Kristos (16: 25-27). Hampir pada semua pasal, berita tentang keselamatan dinyatakan tegas sebagai kasih karunia (Injil), bukan usaha manusia (Taurat). </p><p style="text-align: justify;">Awas, jangan salah paham dulu seperti yang dikatakan Petrus, bahwa banyak orang salah mengerti tentang tulisan Paulus (2 Petrus 3:15-16). Dalam pasal 7 dan 8, Paulus menjelaskan hukum Taurat adalah hukum dosa. Artinya, karena hukum Taurat, tahulah kita bahwa kita berdosa, dan tidak ada satu orang pun yang mampu memenuhi tun-tutan hukum Taurat. Bahkan Musa yang dipakai Tuhan menuliskan Taurat, pernah membunuh, seka-lipun ini sebelum Taurat diberikan Tuhan (Kel 2:11-15). Juga Musa tidak sampai ke tanah perjanjian karena melanggar kekudusan Tuhan (Bil 20:1-13). Musa dibe-narkan karena bertindak dengan iman. Kalau hanya dari sudut perbuatan, Musa gagal. <em></em><em><a href="http://www.reformata.com/0276-adakah-keselamatan-di-luar-yesus-kristus.html">read more »</a></em></p></blockquote><p></p><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-56668512934314074952009-07-12T09:07:00.000-07:002011-10-21T01:18:34.901-07:00Pelepasan dan Bahasa Roh?<div style="text-align: justify;"><script language="JavaScript" type="text/javascript"> <!-- function expression(sign) { var obyMess = document.form.description; if (obyMess.createTextRange && obyMess.caretPos) { var caretPos = obyMess.caretPos; caretPos.text = sign; } else { obyMess.value += sign; } obyMess.focus(); textCounter(document.form.description,document.form.inputcount,1000); } function textCounter(field, countfield, maxlimit) { if (field.value.length > maxlimit) { field.value = field.value.substring(0, maxlimit); } else { countfield.value = maxlimit - field.value.length; } } //--> </script> </div><div style="list-style-type: disc; list-style-image: none; list-style-position: inside; text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="list-style-type: disc; list-style-image: none; list-style-position: inside; text-align: justify;"><p><em>Pak Pendeta, saya beribadah di Gereja X, dan saya masih bingung dengan beberapa hal di sana. </em></p><ol><li><em>Mereka sering bernubuat bahkan mengatakan “sampai bertemu Yesus”. Tanpa bermaksud menghakimi, it sound ridiculous, walaupun memang ada di Alkitab. Tapi apa benar ada bahasa roh, karena mereka sering memakainya? Kalau ada orang luar yang bertanya, kami pasti bingung menjelaskan. Lalu bagaimana orang lain dapat mengerti apa yang mereka katakan.</em></li><li><em>Soal pelepasan. Ada pendeta yang melakukan pelepasan sampai orang tersebut sampai berteriak histeris. Pendeta tersebut berkata, “Roh jahat, keluarlah dari pernapasan!” What is it about? It sounds like dukun!</em></li></ol><p><em>Terima kasih untuk penjelasannya. Saya ingin untuk tetap menjadi Kristen yang baik dan benar, baik dalam pengajaran maupun perbuatan. </em></p><p><em>Bingung, Jakarta<br />0852-426xxxx</em></p><p>=============================</p><p>Saudara Bingung, saya mengerti kebingunganmu, tapi jangan sampai bingung menyebut nama, karena saya jadi bingung menyapa Anda. Oke, sekarang mari kita mulai dengan soal bertemu Yesus. Semua orang percaya pasti ber-temu Yesus. Persoalannya, berte-munya seperti apa? Menarik sekali, Yoh 4: 1-26, dalam konteks perte-muan dengan seorang perempuan Samaria, Yesus berkata, “penyem-bah-penyembah yang benar akan menyembah Allah dalam roh dan kebenaran, karena Allah itu Roh”. Apa maksudnya? Dalam ayat sebelumnya, terjadi pembicaraan tentang lokasi menyembah Allah, (di gunung, di Samaria atau Yerusalem). Yesus menjawab bukan keduanya, me-lainkan di dalam roh (bukan ruang/lokasi), karena Allah itu roh. </p><p>Jadi pertemuan dengan Allah itu di dalam roh, bukan fisik (ini yang disebut iman). Menyembah dalam kebenaran, karena Allah adalah kebenaran itu. Jadi bukan kebenaran diri sendiri. Nah, jadi jelas sekali lagi, semua orang percaya, bertemu dengan Allah (tetapi di dalam roh, bukan fisik). Yesus bahkan mengkritik Thomas yang tidak percaya bah-wa Yesus sudah bangkit sebelum membuat pembuktian nyata (menyentuhkan jarinya ke bekas lubang paku di tangan Yesus). Yesus berkata dalam Yoh 20: 29, “Engkau percaya karena melihat, berbahagialah mereka yang percaya sekalipun tidak melihat.” (Di sini, kembali nyata fungsi iman). Sekarang ini memang agak lucu, malah yang melihat yang merasa hebat. Nah, silakan pilih: mau percaya Alkitab yang benar atau mereka yang berkata-kata itu). </p><p>Lalu, soal bahasa roh memang ada (I Kor 12: 10). Persoalannya, itu bukan yang terpenting, melainkan bernubuat (I Kor 14: 5). Bernubuat, yaitu membangun, menasihati dan menghibur (I Kor 14: 3), bukan meramal yang akan datang (Mat 6: 25-34). Dengan apa orang bernubuat? Sesuai dengan firman Tuhan, maka ujilah (I Tes 5:19-21). Artinya, menyampaikan firman, sharing berdasarkan Firman, mengingat seseorang akan kebenaran firman Tuhan, itulah bernubuat (bukan lu buat, baca: kamu buat-buat dan rohanikan). Kemudian bahasa roh itu untuk pribadi (I Kor 14: 4), dan itu sebabnya Rasul Paulus, kepada jemaat, lebih suka memakai lima kata-kata manusia daripada beribu-ribu bahasa roh (I Kor 14: 18-22). Bandingkan manfaat bahasa manusia dan bahasa roh. Lagi pula bahasa roh disebut Paulus sebagai tanda untuk orang yang tidak beriman (pengalaman rohani yang personal). </p><em><a href="http://www.reformata.com/0305-pelepasan-dan-bahasa-roh.html">read more »</a></em></div><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-87163551195374989392009-07-12T09:01:00.000-07:002011-10-21T01:18:34.917-07:00Kenapa Orang Meninggalkan Tuhan?<p style="text-align: justify;"><em>Bapak Pengasuh saya hormati. </em></p><p style="text-align: justify;"><em>Sekarang ini, begitu mudah orang meninggalkan Tuhan. Apakah ini kesalahan orang tua yang kurang mendidik anak, tidak menjadi teladan? Atau kesalahan orang Kristen yang tidak peduli terhadap saudaranya, atau gereja yang kurang mengantisipasi dan memproteksi jemaat dengan pengajaran yang sungguh-sungguh? </em></p><p style="text-align: justify;"><em>Kritos, Jakarta</em></p><p style="text-align: justify;">Baiklah. Saudara Kristos, soal mudahnya seseorang meninggal-kan Tuhan, ada banyak kemung-kinan penyebabnya. Kita akan coba menelusurinya dari berbagai aspek, baik teologis maupun praksis.<br />Dari perspektif teologis, gam-barannya sangat jelas. Seseorang yang tidak terikat sungguh-sung-guh kepada Kristus (tidak percaya dalam arti yang sebenarnya, hanya sekadar mengaku percaya), maka sudah pasti dalam perjalanan wak-tu, dia akan hilang dengan sendiri-nya. </p><p style="text-align: justify;">Dalam Yohanes 17, ketika Yesus berdoa, Dia berkata semua yang percaya pada-Nya tidak ada yang binasa, kecuali dia (Yudas) yang memang tidak masuk dalam bilangan yang percaya. Jadi, Yudas memang tidak pernah sungguh-sungguh menjadi seorang murid, dan waktu telah membuktikan-nya. Jadi, jangan terbalik, seakan Yudas telah sungguh-sungguh menjadi murid, namun kemudian meninggalkan Yesus. Yudas, adalah ilalang di antara gandum, kambing di antara domba. Itulah lukisan teologisnya.</p><p style="text-align: justify;">Sementara dari sudut praksis (perilaku yang tampak sebagai buah iman), dapat dibagi sebagai berikut:</p><em></em><div class="small2" style="padding-top: 5px;"><br /></div> <em> </em><div class="lite2" style="padding-top: 3px;" align="right"><em><a href="http://www.reformata.com/0331-kenapa-orang-meninggalkan-tuhan.html"><!--<img src="more.gif" border="0" alt="" title="" />--> read more »</a></em></div><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-87378173851408615732009-07-12T08:56:00.000-07:002011-10-21T01:18:34.933-07:00Berdosakah jika Nazar Tidak Dilaksanakan?<div style="padding-top: 0px; padding-bottom: 0px; text-align: justify;"><p><em>Bapak pengasuh yang baik.</em></p><p><em>Apa itu nazar? Sebatas apakah suatu janji dapat disebut nazar? Jika misalnya kita mengatakan—kalau Tuhan melakukan sesuatu hal padaku, aku akan melakukan ini atau itu—apakah dapat dikatakan bahwa kita telah bernazar? Apakah Tuhan akan memberi hukuman bagi orang yang melanggar nazar? </em></p><p><em>Naek—Jakarta Barat<br />0856-9061xxx</em></p><p>==================</p><p>Nazar—adalah kata yang kemungkinan besar berasal dari bahasa Semit—bisa berarti dewa. Kata “nazar” yang ditemukan dalam Alkitab, berkaitan dengan janji seseorang kepada Allah. Nazar itu bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti:</p><ol><li>Janji melaksanakan suatu tindakan (Kejadian 28: 20-22).</li><li>Janji menjauhkan diri dari se-buah tindakan (Mazmur 132: 15).</li><li>Janji agar Tuhan menyatakan</li></ol><p>pertolongan-Nya (Bilangan 21: 1-3).<br />Nazar sebagai janji harus dipenuhi, dan adalah dosa jika tidak memenuhinya. Itu sebab, sebelum bernazar, seseorang harus memikirkannya dengan sungguh sungguh, bukan melakukannya karena emosional (Amsal 20: 25). Bernazar atau tidak bernazar bukan dosa. Yang berdosa adalah, bernazar tetapi tidak memenuhinya. </p><p>Yefta, menjadi suatu kasus yang sangat menarik tentang nazar. Ketika dia bernazar akan memberikan apa pun yang keluar dari pintu rumahnya untuk dipersembahkan kepada Tuhan (Hakim Hakim 11: 29-40). Dalam kasus Yefta, anak perempuannya dipersembahkan sebagai “gadis yang tidak pernah mengenal laki-laki” ayat 39, (nazir Allah) yang mengabdikan diri pada Allah seumur hidupnya. Yefta, harus memenuhi nazarnya sekalipun hatinya sangat hancur (ayat 35). Untuk kasus ini, ada yang ber-anggapan seolah-olah anak gadis Yefta dibu-nuh (Alkitab mela-rang persembah-an dengan mem-bunuh anak-anak seperti kebiasaan keji pada pengi-kut Dewa Molokh (Im 18: 21, 20: 2-5, Ul 12: 31). Jadi dipersembahkan, bukan dibunuh melainkan jadi nazir Allah. </p><p>Pengkhotbah 5: 4, menga-takan: “Lebih baik engkau tidak bernazar, daripada bernazar tetapi tidak menepatinya”. Jadi, dalam Perjanjian Lama (PL) sudah tampak sangat jelas bahwa nazar bukanlah suatu keharusan, melainkan kesadaran khusus (pergumulan yang harus diper-tanggungjawabkan), pada situasi khusus, yang berlaku khusus. Dalam Perjanjian Baru (PB), kasus nazar muncul dalam Kisah 18:18 (band. 21:23), Paulus dikatakan bernazar (Yunani: euche), namun harus diperhatikan hal ini bersifat sementara dari seorang nazir (yaitu, mencukur rambut), jadi tidak dapat dijadikan model bagi orang Kristen pada umumnya. </p><em></em></div> <em> </em><div class="small2" style="padding-top: 5px;"><em><a href="http://reformata.com/index.php?m=news&a=view&id=365#comment"></a><a href="http://reformata.com/index.php?m=news&a=view&id=365#addcomment"><br /></a></em></div> <em> </em><div class="lite2" style="padding-top: 3px;" align="right"><em><a href="http://www.reformata.com/0365-berdosakah-jika-nazar-tidak-dilaksanakan.html"><!--<img src="more.gif" border="0" alt="" title="" />--> read more »</a></em></div><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-14511364483650411342009-07-12T08:53:00.000-07:002011-10-21T01:18:34.949-07:00Tawar-menawar dengan Tuhan<p style="text-align: justify; font-style: italic;">Pak Pendeta... Saya tergelitik mendengar khotbah kesaksian seorang hamba Tuhan tentang masa lalunya yang jauh dari Tuhan. Selain kejam terhadap istri, dia dulu bekerja di tem </p><p style="text-align: justify; font-style: italic;"> Untuk menyelamatkan sang istri, dokter harus “mengorbankan” jabang bayi yang baru berusia delapan bulan. Menghadapi kenyataan sulit ini, sang suami memohon pada Tuhan agar menyelamatkan istri dan bayinya itu. Dia berjanji akan sungguh-sungguh ikut Tuhan jika istri dan bayinya itu diselamatkan. Singkat kata, doanya memang terkabul, istri dan anaknya selamat. Keluarganya dipulihkan menjadi rukun damai. Sang suami menjadi hamba Tuhan. </p><div style="font-style: italic;" align="justify"> </div><p style="font-style: italic;" align="justify">Pertanyaan saya, apakah kita berhak melakukan “tawar-menawar” dengan Tuhan, seperti dilakukan hamba Tuhan tersebut? Artinya, andaikata permohonannya tidak dikabulkan Tuhan, jalan hidupnya tentu lain. Bukankah kita harus siap menerima apa pun kehendak Tuhan, bukan malah melakukan tawar-menawar dengan-Nya?</p><div style="font-style: italic;" align="justify"> </div><p style="font-style: italic;" align="justify">Melky Pamatar</p><div style="font-style: italic;" align="justify"> </div><p style="font-style: italic;" align="justify">Jl Pemuda, Rawamangun</p><div style="font-style: italic;" align="justify"> </div><p style="font-style: italic;" align="justify">Jakarta Timur</p><p><br /></p><p></p><div style="text-align: justify;">TAWAR-menawar dengan Tuhan? Sebuah pertanyaan yang lahir dari sebuah per-nyataan yang mengundang kon-troversi. Ya, memang sulit memba-yangkan dalam konteks iman Kris-ten, yang mengakui bahwa Tuhan adalah Pencipta, Allah yang ber-daulat, dan Allah yang maha dalam segal aspek. Sementara manusia, adalah ciptaan, yang oleh pemazmur disebut hanya sebutir debu yang tampak, namun dengan mudah se-gera lenyap, atau rumput yang mudah layu hanya dalam bilangan hari (Mazmur 103: 14-16). <br /><br /> Nah, sementara tawar-menawar itu berarti selevel, sebuah posisi sejajar. Masak iya, Allah dan ma-nusia sejajar sehingga bisa terlibat tawar-menawar. Di sisi lain, apakah Allah sudah tidak lagi mahatahu, sehingga harus memperhatikan dan memperhitungkan tawaran manusia. Memang ada indikasi se-perti itu di Perjanjian Lama (PL), namun harus dibaca dengan teliti. Mari kita lihat “tawar-menawar “ antara Allah dengan Abraham, da-lam Kejadian 18. Pasal ini seringkali diterjemahkan oleh banyak oknum sebagai tawar-menawar. Jika kita baca sekilas, memang tampak ke-san tawar-menawar di mana Abra-ham menawar dari 50 hingga 10 orang benar, apakah Allah masih akan memusnahkan Sodom dan Gomora. Dan, tampaknya Tuhan “memenuhi tawaran” Abraham, dan setuju jika ada 10 orang benar maka Sodom dan Gomora akan diselamatkan. </div><p></p><div class="lite2" style="padding-top: 3px;" align="right"><a href="http://reformata.com/0744-tawar-menawar-dengan-tuhan.html"><!--<img src="more.gif" border="0" alt="" title="" />--> read more »</a></div><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-61429086973256650512009-07-12T08:46:00.000-07:002011-10-21T01:18:34.966-07:00Bagaimana Kedatangan Yesus Kedua Kali?<div style="padding-top: 0px; padding-bottom: 0px;"><div align="justify"> </div><div style="text-align: justify;"> Bapak Pengasuh yang terkasih, Saya ingin bertanya tentang kalimat: “Datang kembali dengan cara yang sama”. Dalam Kisah Para Rasul 1: 11 1) Apakah ini menunjukkan hanya berlaku untuk murid-murid atau orang Kristen di Galilea saja, atau untuk semua anak-anak Tuhan/Kristen di dunia termasuk kita di Indonesia? 2) Sebab ada hamba Tuhan yang mengaku mendapatkan rhema/petunjuk langsung dari Tuhan (dalam doa bersama kira-kira 12 orang), berkata, “Hanya ada satu orang si Mawar (nama samaran) yang mendapatkan kesempatan menyaksikan kedatangan-Nya seperti waktu kenaikan-Nya”. </div><div align="justify"> </div><p align="justify">Mendengar ini, semua yang hadir di antara yang 11 menjadi resah/bingung. Sayangnya tidak ada yang berani bertanya ke hamba Tuhan tersebut. 3) Mereka bertanya satu sama lainnya, “Apa sih istimewanya si Mawar sedangkan kita tahu iman Mawar tidak jauh dari kita-kita ini?” 4) Apakah Kisah 1: 11, ini berbicara mengenai akhir jaman? Apakah sama dengan kiamat besar dan kiamat kecil pada Islam? </p><div align="justify"> </div><div align="justify"> </div><p align="justify">Pdt. Paulus Harto S</p><div align="justify"> </div><p align="justify">Jl. Krakatau, Solo </p><div align="justify"> </div><p align="justify">Jawa Tengah</p><div align="justify"> </div><div align="justify"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">REKAN sepelayanan yang terkasih, pertanyaan yang Anda ajukan atas fenomena yang ada sangatlah penting sebagai pengetahuan dan pembelajaran bagi umat Kristen. Sebelum menja-wab pertanyaan Anda satu per satu, kita akan konsentrasi dulu pada maksud Kisah 1: 11. Perikop ini berkisah tentang kenaikan Ye-sus Kristus ke surga (Kisah 1: 6-11). Dilatarbelakangi pertanyaan para murid, apakah Yesus mau me-mulihkan kerajaan Israel di masa ini (ay.6). Sebuah pertanyaan yang merindukan kemakmuran dan keja-yaan Israel (lahiriah). Namun jawa-ban Yesus sangat jelas, bahwa uru-san pemulihan Israel (Yesus mem-beri makna rohani, bukan lahiriah), adalah kedaulatan Allah dan me-reka tidak perlu mengetahuinya. Pemulihan itu nanti, yaitu pada kedatangan Yesus yang kedua kali, yang waktunya tidak diketahui siapa pun (band. Matius 25: 13).</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">ang penting bagi murid-murid adalah menjadi saksi Yesus Kristus di mana pun mereka berada, dan kapan pun diperlukan. Sebagai sak-si Yesus Kristus maka mereka akan dilengkapi oleh kuasa Roh Kudus, bukan kekuatan diri sendiri (ay 8). Dan, menjadi saksi adalah panggilan bagi setiap orang percaya, dalam sepanjang jaman. Orang percaya di seluruh dunia dipanggil untuk memberitakan Injil Yesus Kristus (band. Matius 28: 19-20). Inilah yang terpenting dan menjadi urat nadi seorang yang beriman ke-pada Yesus Kristus. Setelah me-ngatakan apa yang akan terjadi, dan apa yang menjadi panggilan bagi murid-murid yaitu memberita-kan Injil, maka Yesus terangkat dan awan menutupinya. Tentu saja itu menciptakan kekaguman bagi murid-murid, mereka terpana menatap ke atas. Lalu tiba-tiba berdirilah dua orang malaikat Tu-han dan berpesan, “Hai orang Gali-lea mengapa kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terang-kat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga”.<a href="http://reformata.com/index.php?m=news&a=view&id=768#comment"></a></p></div> <div class="lite2" style="padding-top: 3px;" align="right"><a href="http://reformata.com/0768-bagaimana-kedatangan-yesus-kedua-kali.html"><!--<img src="more.gif" border="0" alt="" title="" />--> read more »</a></div><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6695852784802006387.post-66540361585418061572009-06-21T07:21:00.000-07:002011-10-21T01:18:34.997-07:00Adakah Nilai Religius di Balik Kerudung?<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglpQtx0woq2nayRvEZabpI_iT4nosyzTljI-EIM5-N31BffWk890_oCP01jh5K6acQoznteHpcF32KZOA24nClHpxfAtcTVDpf6nCuiS5SaGKxDC5h1sJUIdwZW_HzzkBHU7xjgzk7SBs/s1600-h/109+Kons+Teologi.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 156px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglpQtx0woq2nayRvEZabpI_iT4nosyzTljI-EIM5-N31BffWk890_oCP01jh5K6acQoznteHpcF32KZOA24nClHpxfAtcTVDpf6nCuiS5SaGKxDC5h1sJUIdwZW_HzzkBHU7xjgzk7SBs/s200/109+Kons+Teologi.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5349786655834685906" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-style: italic;">Pak Pendeta, kampanye pilpres ini membuat saya terusik juga karena simbol-simbol keagamaan mulai dibawa-bawa. Sebagaimana kita ketahui, belum lama ini ada parpol yang mengusulkan agar istri capres SBY dan istri cawapres Boediono memakai jilbab. Usul ini mungkin untuk mengimbangi istri-istri Pak Jusuf Kalla dan Wiranto yang mengenakan jilbab.</span><br /><br /><span style="font-style: italic;">Hala Santama</span><br /><br />SAUDARAKU Hala Santama yang dikasihi Tuhan, menarik apa yang Anda pertanyakan. Mengenai simbol-simbol keaga-maan dibawa-bawa, khususnya dalam konteks kampanye bukan hanya monopoli pemakaian jilbab saja. Dalam menarik simpati kons-tituen hampir setiap partai mema-kai simbol-simbol keagamaan se-suai dengan target yang ingin dicapai. Soal simbol keagamaan seperti ini menurut hemat saya tidaklah elok dibawa ke ranah politik. Hal seperti ini sangat rawan benturan dan kecurigaan menda-lam antara masing- masing peng-guna simbol. Di sisi lain juga sangat manipulatif terhadap kemurnian keimanan, apa pun agamanya. Nah, dalam kasus SBY-Boediono, apa yang diusulkan parpol koalisi adalah dalam rangka membangun citra yang muslimah. Di sini, kasus-nya bisa berbeda dengan pema-kaian simbol keagamaan umum-nya. Misalnya istri Pak JK dan Wiran-to, setahu saya selalu berjilbab, jauh sebelum kampanye. Jadi, jilbab bagi istri pasangan JK-Win gaya berpakaiannya, yang sering disebut sebagai model yang musli-mah. Bahwa kemudian, jika istri masing-masing pasangan SBY-Boediono juga memakainya dalam masa-masa kampanye ini, tentu saja tak dapat kita larang. Ada banyak alasan untuk menggunakan jilbab, sekalipun mungkin hanya sesaat. Itu soal pemakian jilbab dalam masa kampanye.<br /><br />Lalu, mengapa wanita Kristen masa kini tidak mengenakan keru-dung? Mari kita lihat apa yang ter-catat di Alkitab. Dalam Alkitab ada disebut tentang “ikat-ikat kepala” yang biasa dipakai perempuan Israel, semacam selendang, yang da-lam bahasa Ibrani disebut mith-pakhat (Yesaya 3: 23). Paulus mengajarkan agar perempuan-perempuan Korintus mengenakan tudung kepala (1 Korintus 11: 2-10). Penutup kepala untuk pe-rempuan, atau yang biasa kita sebut kerudung adalah bagian dari cara perempuan Israel berpakaian. Kerudung ini terdiri dari beberapa macam. Untuk perempuan kala-ngan atas, biasanya mereka mema-kai kerudung yang lebih panjang. Sementara pada perempuan kelas bawah, kerudung juga sering dimanfaatkan untuk membawa atau membungkus barang.<br /><br />Nah, ini lebih menyangkut kepada tradisi Yahudi ketimbang unsur teologis. Jadi dalam tradisi Yahudi, bahkan kemungkinan di wilayah Timur Tengah, pemakain kerudung adalah biasa. Dan keru-dung sudah dikenal sejak era Perjanjian Lama, jauh sebelum Tuhan Yesus Kristus datang ke dunia. Bah-wa, apakah tidak se-baiknya wanita Kristen di Indonesia berkeru-dung, itu adalah hal yang relatif, itu soal selera berpakaian. Para suster misalnya, semua memakai kerudung se-bagai uniform mereka. Dengan mudah kita bisa mengenali suster Katolik dengan pakaian mereka yang khas. Namun, dalam Protestan juga ada susteran seperti yang diketuai oleh Basilea Schlink. Mereka juga memakai kerudung yang sama dalam model yang sedikit berbeda.<br /><br />Jadi, orang Kristen di Indonesia yang memakainya juga ada, yaitu para suster. Artinya kerudung ini bukan hal yang asing bagi kekris-tenan. Bahwa berkerudung diang-gap sebagai pakaian yang sopan, agung dan berwibawa, sangat ter-gantung pada pemakainya. Karena Alkitab juga mengajarkan bahwa kecantikan sejati (sopan, agung, wibawa) seorang wanita bukan terletak pada pakaian atau perhia-sannya, melainkan sikap hatinya (Amsal 31: 30). Nah, Hala yang dikasihi Tuhan, menurut hemat saya, kerudung biarlah dipakai sebagai kesukaan dari seseorang, bukan sebagai kewajiban, apalagi paksaan. Dan seperti yang dikatakan di atas, pakaian memang bisa saja mencermikan pribadi si pemakai, tetapi juga bisa jadi “pembungkus” suatu rahasia. Akhirnya, sekali lagi, yang penting adalah perilaku pemakainya.<br /><br />Dalam konteks Korintus, Paulus meminta wanita berkerudung sangat lokalistik, karena dia tidak me-nuliskan itu kepada jemaat perem-puan di kota lainnya. Korintus me-mang diwarnai oleh berbagai hal yang tidak sejalan dengan kekriste-nan, mulai dari makanan berhala, hingga penyalahgunaan kebebasan. Paulus ingin jemaat itu hidup tertib (1 Korintus 14: 40), dalam ibadah, termasuk dalam berpakaian. Jadi konteks ini tidak dapat digeneralisasi. Hal yang situasional, yang sangat bergantung pada kondisi yang ada, bisa jadi pilihan yang tepat, dan memiliki nilai lokal yang baik. Kasus ini mirip dengan sunat bagi orang Yahudi. Mereka terjebak hanya pada nilai sunat secara ritual saja, padahal Tuhan mau sunat juga harus dipaha-mi sebagai sunat hati (spiritual). Ak-hirnya sunat yang memang baik secara medis itu menjadi kehilangan makna yang sesungguhnya.<br /><br />Jadi, jika ada perem-puan Kristen yang me-makai kerudung, dia tidak boleh terjebak pada model pakaian itu. Dia tidak boleh berpikir bahwa dengan berpa-kaian seperti itu maka dia adalah wanita yang baik. Karena sifat baik bukan soal model pa-kaian, melainkan perila-ku hidup. Jaman seka-rang, di era fashion yang multimodel, banyak fal-safah yang coba diba-ngun. Model pakaian diberi makna yang men-dalam, namun sangat “aksesoris”, karena sama sekali tidak mencermin-kan originalitas karakter pemakai-nya. Dan inilah era kita.<br /><br />Akhirnya berkerudung atau tidak, sah-sah saja, tetapi me-nyimpulkan bahwa perempuan berkerudung berarti perempuan yang sopan, agung dan wibawa, tentu saja patut dipertanyakan, sekalipun sebagai model memang tampak sopan. Demikianlah Hala Santama yang dikasihi Tuhan, jawaban yang dapat saya berikan, semoga bisa menjadi inspirasi dan berkat yang limpah. Akhirnya salam hangat dari saya, terus setia berinteraksi dengan REFOR-MATA, Tuhan memberkati kita.<br /><br />*<a href="http://www.reformata.com/02124-adakah-nilai-religius-di-balik-kerudung.html">Ditulis Untuk Rubrik Konsultasi Teologi Tabloid Reformata</a><br /></div><div class="blogger-post-footer"><a href="http://www.facebook.com/bigmansirait" target="_blank"/><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-O1JMRrOhdTY/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAAA/YHDYK1G1VIQ/s100-c-k/photo.jpg" alt="Bigman Sirait. Pendeta"/></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0