APA itu Injil aspal? Ah, Anda tak perlu kaget karena “aspal” adalah singkatan dari istilah: asli tapi palsu. Nah, istilah ini kita pakai untuk menyebut kepalsuan yang disebutkan Alkitab (Kisah Para Rasul 20:30). Bahwa dari kalangan umat sendiri akan muncul beberapa orang dengan ajaran palsu, tegas ditekankan. Perlu kehati-hatian dalam menyikapi realita ini. Ajaran Injil yang benar kini makin diabaikan. Banyak umat terjebak pada trend yang disebut sebagai “pelayanan alam roh”. Tak jelas bagaimana cara menyimpulkannya, tapi yang jelas Alkitab tak pernah menekankan hal ini secara jelas.
Bahwa manusia adalah makhluk jasmani dan rohani itu betul. Dan bahwa ada iblis yang bukan jasmani melainkan roh, itu juga betul. Dan, iblis yang roh ini akan terus menggoda manusia agar berbuat dosa, itu juga betul. Tetapi harus diingat, bahwa manusia yang tergoda dan berbuat dosa, ya jelas berbuat lewat perbuatan atau pun pikiran jahat yang kemudian menguasainya, dan dilakukannya. Artinya, semua terjadi dengan kasat mata, bukan dalam dunia roh. Sementara orang yang kerasukan setan pun jelas bisa dilihat dengan kasat mata, dan bisa ditolong oleh orang beriman, dengan pertolongan Tuhan tentunya.
Jadi apa itu alam roh? Yang jelas pelayanan seperti ini cenderung mengabaikan Alkitab sebagai pusat seluruh pelayanan. Padahal dengan tegas pemazmur berkata bahwa Firman Tuhan adalah pelita bagi kaki dan terang bagi jalan (Mazmur 119:105). Artinya, pemahaman dan keberimanan yang benar yang sesuai dengan firman Tuhanlah yang terpenting. Lebih lanjut, tentu saja ini berarti tentang ajaran yang benar. Hidup orang percaya dikenali dari buahnya, yaitu perbuatan hidup yang bisa dilihat, diukur dan dirasakan secara konkrit, bukan alam roh. Paham alam roh, seringkali dibangun dan dikembangkan sebagai tempat persembunyian terhadap tuntutan Alkitab yang seringkali dirasa terlalu berat.
Cobalah simak contoh pemahaman ini. Alkisah seorang pengkhotbah ditanya oleh seorang ibu tentang perselingkuhan suami. Pertanyaannya sederhana, mengapa itu bisa terjadi dan bagaimana mengatasinya. Dengan penuh keyakinan si pengkhotbah menjawab, bahwa itu bukanlah kesalahan suaminya. Si pengkhotbah melanjutkan bahwa suaminya telah dikuasai roh perselingkuhan, roh itulah yang perlu dikeluarkan. Dan, sang suami disebut hanyalah sebagai korban dari roh perselingkuhan. Tentu saja si istri menjadi jengkel dan merasa si pengkhotbah asal omong. Namun rekan-rekan yang lain menimpali, bahwa itu betul, dan bahwa ini adalah pertempuran dalam alam roh. Padahal Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa mereka yang berbuat dan hidup di dalam dosa, dibenci dan akan dihukum oleh Tuhan. Termasuk di dalamnya perselingkuhan yang dipelihara. Alkitab tidak sekalipun menyebut bahwa itu adalah akibat roh perselingkuhan, dan bahwa yang berdosa adalah sang roh, dan yang berselingkuh hanyalah korban, dan tidak bersalah.
Ini adalah sebuah trend pemalsuan ajaran Alkitab. Alkitab tak lagi diselidiki dengan baik dan teliti. Semua serba alam roh, serba penglihatan dari si pengkhotbah atau si pelihat, sementara yang lain hanya sebagai penerima informasi. Mirip sekali dengan praktek perdukunan atau dunia ramal-meramal, iya kan? Mereka yang seringkali disebut sebagai orang pintar, karena mampu menembus alam roh, mampu meramal, dan hebatnya tidak sedikit yang tepat. Inilah permainan setan, semua orang digiringnya seakan mengalahkan dia, padahal menjadi pengikutnya. Tak pelak, banyak sekali orang Kristen terjebak di dunia roh ini. Alkitab berkali-kali berbicara tuntas tentang kebenaran yang utuh. Tentang tanggung jawab hidup sebagai orang percaya. Tentang apa yang boleh dan tidak, mana yang dosa dan bukan. Semua terbuka, jelas, bisa dipahami, dan bukan alam roh.
Bahwa setan itu roh, itu betul, tetapi pekerjaannya jelas dan berbentuk perilaku dosa. Kalaupun kesurupan oleh roh, itu betul, tapi wujudnya jelas yaitu wajah yang beringas, atau kekuatan yang ekstra kuat, atau juga membanting atau menyakiti diri. Semuanya bisa dilihat dengan mata telanjang. Alkitab tak pernah mengajarkan agar Anda mendeteksi asal-usul si roh, apalagi namanya segala. Usir setan dalam nama Yesus Kristus Tuhan, apabila dilakukan dalam kesungguhan iman maka sudah pasti setan akan pergi. Hanya saja, harus diakui, bahwa dengan membangun pemahaman alam roh, ada banyak tempat kita bersembunyi dari tanggung jawab atas dosa yang kita lakukan. Lemparkan saja semua kesalahan kepada setan, semua beres. Sebagai pendosa, yang berdosa toh bukan Anda, melainkan roh yang mengganggu. Tentu saja ini menyenangkan bagi mereka yang ingin bersembunyi dan cuci tangan. Persis seperti perilaku Hawa yang merasa tak bersalah ketika memakan buah, lalu seenaknya melemparkan kesalahan kepada ular. Tuhan, tak bisa ditipu, Dia bahkan murka terhadap sikap Hawa maupun Adam yang saling melemparkan kesalahan diri kepada yang lain. Mereka dihukum, dan Alkitab tidak pernah mencatat bahwa mereka hanyalah korban. Mereka adalah pelaku dan dihukum, jelas sekali. Apalagi setelah penebusan dosa oleh Yesus Kristus, manusia telah menjadi pemenang dalam kemenangan Kristus.
Yohanes sang rasul mengatakan bahwa Roh di dalam kita lebih besar dari roh dalam dunia ini (1 Yohanes 4: 4). Di sisi lain, mereka yang stres, frustrasi dengan realita yang dihadapi dan merasa tak sanggup menjalani cobaan hidup, juga menjadi sasaran empuk. Di situasi seperti ini, ide tentang alam roh dan pertempurannya memberikan sebuah situasi yang lain. Di sini mereka diajak masuk ke dalam dunia roh yang tak nyata, berhadapan dengan musuh yang mereka bangun. Karena bukan realita mereka mulai mempunyai kekuatan untuk melawannya dengan berdoa dan berbagai ritual lainnya. Semua itu bisa mereka lakukan, yang tak bisa adalah menghadapi kenyataan yang sesungguhnya. Itu sebab, ritual mereka lakukan, tetapi kehidupan mereka tetap saja pada situasi yang tidak sehat. Klaim bahwa peperangan sudah dilakukan dan dimenangkan, juga klaim instan yang tak terbukti utuh. Semua kemenangan diyakini agar menjadi kenyataan, sebuah teori sugesti dikembangkan. Ironis, kekuatan umat yang nyata di dalam Yesus Kristus Tuhan terus meluntur. Pantas jika Yesus Kristus berkata: “Banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih”.
Awas, jangan sampai terjebak ajaran palsu, yang tampaknya berhikmat, namun sejatinya menyesatkan. Bacalah Alkitab, teliti dengan seksama sebagaimana jemaat mula-mula. Jangan lepaskan sebuah ayat dari konteksnya, lihat perikopnya. Dan juga jangan lepaskan perikop dari pasalnya, dan pasalnya jangan dilepaskan dari kitabnya, dan akhirnya kitab tidak bisa lepas dari kitab-kitab lainnya. Demikianlah seharusnya Anda lakukan setiap hari dalam saat teduh. Temukan kebenaran, maka kebenaran yang akan memerdekakan kita. Dan roh setan tidak akan pernah menang jika kita senantiasa terjaga dalam kebenaran yang sejati. Jadi jangan terjebak di alam roh, dengan mengabaikan ajaran Alkitab yang benar. Mari kita hidup dalam kebenaran yang seutuhnya, percaya kepada pemeliharaan Yesus Kristus Tuhan kita, dengan tidak lupa bahwa setan sudah dikalahkan.
Ikutlah Yesus dengan menyangkal diri dan memikul salib. Jangan cengeng. Permasalahan bisa datang silih berganti, namun Anda jangan pernah berhenti dalam melayani Dia. Selamat menemukan kebenaran sejati, ajaran yang benar. Awas, hati-hati terhadap ajaran palsu yang berbalut baju dunia roh, penglihatan atau nubuatan. Betullah apa yang dikatakan Rasul Paulus dalam 1 Tesalonika 5:19-21, “Janganlah padamkan Roh, dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat Tetepi ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
Jadi sikap menguji apa yang disebut karunia, atau nubuatan, adalah keharusan. Dengan apa? Alkitab. Tapi jika Anda tidak mengerti ajaran Alkitab yang benar, bukankah Anda akan tersesat? Hati-hatilah, ajaran palsu terus mengincar korban baru.
Bahwa manusia adalah makhluk jasmani dan rohani itu betul. Dan bahwa ada iblis yang bukan jasmani melainkan roh, itu juga betul. Dan, iblis yang roh ini akan terus menggoda manusia agar berbuat dosa, itu juga betul. Tetapi harus diingat, bahwa manusia yang tergoda dan berbuat dosa, ya jelas berbuat lewat perbuatan atau pun pikiran jahat yang kemudian menguasainya, dan dilakukannya. Artinya, semua terjadi dengan kasat mata, bukan dalam dunia roh. Sementara orang yang kerasukan setan pun jelas bisa dilihat dengan kasat mata, dan bisa ditolong oleh orang beriman, dengan pertolongan Tuhan tentunya.
Jadi apa itu alam roh? Yang jelas pelayanan seperti ini cenderung mengabaikan Alkitab sebagai pusat seluruh pelayanan. Padahal dengan tegas pemazmur berkata bahwa Firman Tuhan adalah pelita bagi kaki dan terang bagi jalan (Mazmur 119:105). Artinya, pemahaman dan keberimanan yang benar yang sesuai dengan firman Tuhanlah yang terpenting. Lebih lanjut, tentu saja ini berarti tentang ajaran yang benar. Hidup orang percaya dikenali dari buahnya, yaitu perbuatan hidup yang bisa dilihat, diukur dan dirasakan secara konkrit, bukan alam roh. Paham alam roh, seringkali dibangun dan dikembangkan sebagai tempat persembunyian terhadap tuntutan Alkitab yang seringkali dirasa terlalu berat.
Cobalah simak contoh pemahaman ini. Alkisah seorang pengkhotbah ditanya oleh seorang ibu tentang perselingkuhan suami. Pertanyaannya sederhana, mengapa itu bisa terjadi dan bagaimana mengatasinya. Dengan penuh keyakinan si pengkhotbah menjawab, bahwa itu bukanlah kesalahan suaminya. Si pengkhotbah melanjutkan bahwa suaminya telah dikuasai roh perselingkuhan, roh itulah yang perlu dikeluarkan. Dan, sang suami disebut hanyalah sebagai korban dari roh perselingkuhan. Tentu saja si istri menjadi jengkel dan merasa si pengkhotbah asal omong. Namun rekan-rekan yang lain menimpali, bahwa itu betul, dan bahwa ini adalah pertempuran dalam alam roh. Padahal Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa mereka yang berbuat dan hidup di dalam dosa, dibenci dan akan dihukum oleh Tuhan. Termasuk di dalamnya perselingkuhan yang dipelihara. Alkitab tidak sekalipun menyebut bahwa itu adalah akibat roh perselingkuhan, dan bahwa yang berdosa adalah sang roh, dan yang berselingkuh hanyalah korban, dan tidak bersalah.
Ini adalah sebuah trend pemalsuan ajaran Alkitab. Alkitab tak lagi diselidiki dengan baik dan teliti. Semua serba alam roh, serba penglihatan dari si pengkhotbah atau si pelihat, sementara yang lain hanya sebagai penerima informasi. Mirip sekali dengan praktek perdukunan atau dunia ramal-meramal, iya kan? Mereka yang seringkali disebut sebagai orang pintar, karena mampu menembus alam roh, mampu meramal, dan hebatnya tidak sedikit yang tepat. Inilah permainan setan, semua orang digiringnya seakan mengalahkan dia, padahal menjadi pengikutnya. Tak pelak, banyak sekali orang Kristen terjebak di dunia roh ini. Alkitab berkali-kali berbicara tuntas tentang kebenaran yang utuh. Tentang tanggung jawab hidup sebagai orang percaya. Tentang apa yang boleh dan tidak, mana yang dosa dan bukan. Semua terbuka, jelas, bisa dipahami, dan bukan alam roh.
Bahwa setan itu roh, itu betul, tetapi pekerjaannya jelas dan berbentuk perilaku dosa. Kalaupun kesurupan oleh roh, itu betul, tapi wujudnya jelas yaitu wajah yang beringas, atau kekuatan yang ekstra kuat, atau juga membanting atau menyakiti diri. Semuanya bisa dilihat dengan mata telanjang. Alkitab tak pernah mengajarkan agar Anda mendeteksi asal-usul si roh, apalagi namanya segala. Usir setan dalam nama Yesus Kristus Tuhan, apabila dilakukan dalam kesungguhan iman maka sudah pasti setan akan pergi. Hanya saja, harus diakui, bahwa dengan membangun pemahaman alam roh, ada banyak tempat kita bersembunyi dari tanggung jawab atas dosa yang kita lakukan. Lemparkan saja semua kesalahan kepada setan, semua beres. Sebagai pendosa, yang berdosa toh bukan Anda, melainkan roh yang mengganggu. Tentu saja ini menyenangkan bagi mereka yang ingin bersembunyi dan cuci tangan. Persis seperti perilaku Hawa yang merasa tak bersalah ketika memakan buah, lalu seenaknya melemparkan kesalahan kepada ular. Tuhan, tak bisa ditipu, Dia bahkan murka terhadap sikap Hawa maupun Adam yang saling melemparkan kesalahan diri kepada yang lain. Mereka dihukum, dan Alkitab tidak pernah mencatat bahwa mereka hanyalah korban. Mereka adalah pelaku dan dihukum, jelas sekali. Apalagi setelah penebusan dosa oleh Yesus Kristus, manusia telah menjadi pemenang dalam kemenangan Kristus.
Yohanes sang rasul mengatakan bahwa Roh di dalam kita lebih besar dari roh dalam dunia ini (1 Yohanes 4: 4). Di sisi lain, mereka yang stres, frustrasi dengan realita yang dihadapi dan merasa tak sanggup menjalani cobaan hidup, juga menjadi sasaran empuk. Di situasi seperti ini, ide tentang alam roh dan pertempurannya memberikan sebuah situasi yang lain. Di sini mereka diajak masuk ke dalam dunia roh yang tak nyata, berhadapan dengan musuh yang mereka bangun. Karena bukan realita mereka mulai mempunyai kekuatan untuk melawannya dengan berdoa dan berbagai ritual lainnya. Semua itu bisa mereka lakukan, yang tak bisa adalah menghadapi kenyataan yang sesungguhnya. Itu sebab, ritual mereka lakukan, tetapi kehidupan mereka tetap saja pada situasi yang tidak sehat. Klaim bahwa peperangan sudah dilakukan dan dimenangkan, juga klaim instan yang tak terbukti utuh. Semua kemenangan diyakini agar menjadi kenyataan, sebuah teori sugesti dikembangkan. Ironis, kekuatan umat yang nyata di dalam Yesus Kristus Tuhan terus meluntur. Pantas jika Yesus Kristus berkata: “Banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih”.
Awas, jangan sampai terjebak ajaran palsu, yang tampaknya berhikmat, namun sejatinya menyesatkan. Bacalah Alkitab, teliti dengan seksama sebagaimana jemaat mula-mula. Jangan lepaskan sebuah ayat dari konteksnya, lihat perikopnya. Dan juga jangan lepaskan perikop dari pasalnya, dan pasalnya jangan dilepaskan dari kitabnya, dan akhirnya kitab tidak bisa lepas dari kitab-kitab lainnya. Demikianlah seharusnya Anda lakukan setiap hari dalam saat teduh. Temukan kebenaran, maka kebenaran yang akan memerdekakan kita. Dan roh setan tidak akan pernah menang jika kita senantiasa terjaga dalam kebenaran yang sejati. Jadi jangan terjebak di alam roh, dengan mengabaikan ajaran Alkitab yang benar. Mari kita hidup dalam kebenaran yang seutuhnya, percaya kepada pemeliharaan Yesus Kristus Tuhan kita, dengan tidak lupa bahwa setan sudah dikalahkan.
Ikutlah Yesus dengan menyangkal diri dan memikul salib. Jangan cengeng. Permasalahan bisa datang silih berganti, namun Anda jangan pernah berhenti dalam melayani Dia. Selamat menemukan kebenaran sejati, ajaran yang benar. Awas, hati-hati terhadap ajaran palsu yang berbalut baju dunia roh, penglihatan atau nubuatan. Betullah apa yang dikatakan Rasul Paulus dalam 1 Tesalonika 5:19-21, “Janganlah padamkan Roh, dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat Tetepi ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
Jadi sikap menguji apa yang disebut karunia, atau nubuatan, adalah keharusan. Dengan apa? Alkitab. Tapi jika Anda tidak mengerti ajaran Alkitab yang benar, bukankah Anda akan tersesat? Hati-hatilah, ajaran palsu terus mengincar korban baru.
0 comments:
Post a Comment