Sudah berlangganan artikel blog ini via RSS Feed?

Monday, December 16, 2013

KEJAHATAN DI 2010

Situs Alternatif Download Khotbah
===============================================================

JUDUL ini sengaja dipilih dengan memanfaatkan psikologi masyarakat yang telah menonton atau mengikuti perkembangan isu seputar film “2012”, sekaligus menjadi penghantar kita memasuki tahun 2010. Ya “2012”, sebuah film yang cukup menggoncang dan menimbulkan banyak kontroversi. Kontroversi pertama tentu saja melanda para penonton, yang saling beradu argumentasi dalam memaknai film ini. Ada yang menganggap ini hanya sebuah film saja, dan tidak memiliki makna apa pun. Kelompok pecinta teknologi komputer tentu lain lagi komentarnya. Yang menjadi konsen mereka adalah teknologi yang dipakai dalam menggambarkan kehancuran dunia yang dianggap mampu mengharubiru rasa. “Canggih dan sangat hidup,” itu ungkap mereka. Sementara kelompok lainnya coba mencari makna dengan mengutip tujuan sang sutradara dalam membuat film ini.

Pesan moral yang ingin disampaikan adalah supaya manusia sadar diri, dan bisa hidup lebih baik lagi. Apalagi lebih dari separuh penduduk bumi percaya pada apa yang disebut hari kiamat. Khususnya para penganut agama samawi. Lain lagi dengan mereka yang menyukai isu anthropologi. Kisah kalender suku Maya menjadi daya tarik sendiri bagi mereka untuk coba dipahami. Ya suku Maya, yang merupakan salah satu suku Indian yang cukup besar. Sekalipun tetua suku Maya sendiri telah menegaskan bahwa suku Maya tidak mengenal konsep hari kiamat. Mereka meyakini tahun 2012 akan ada sebuah peristiwa besar. Apa itu, tidak jelas. Tapi yang jelas bukan hari kiamat, yang memang konsepnya tidak mereka kenal.

Sementara para pebisnis, tentu saja melihat ini sebagai bisnis empuk, menjual produk untuk memenuhi rasa ingin tahu publik. Ya, rasa ingin tahu selalu menjadi demand yang bagus dan sudah pasti mencipta profit yang wah. Tapi yang hebat, ternyata institusi agama pun tersentak dan memberi berbagai komentar yang cukup variable. Ada yang setuju dan menganggap itu sebagai sebuah isu yang sah. Ada juga yang menganggap serius hal ini. Tapi yang lebih keras bahkan mengutukinya sebagai produk setan, menyesatkan, dan tidak layak tonton. Yang pasti film “2012” telah mendulang diskusi hingga debat dan makian.

Semua pendapat memiliki kebenaran dalam ukuran kacamatanya masing-masing. Soal keuntungan itu yang pasti, karena semua bioskop yang memutar film ini membeludak, penonton rela berbaris panjang hanya untuk selembar karcis. Dan hebatnya, untuk yang satu ini tak ada yang memperdebatkannya. Maklum keuntungan tidak untuk dibagikan melainkan dinikmati oleh sang pencipta ide. Yang mereka bagikan adalah perdebatannya, hebat kan?

Nah, sekarang yang menjadi pertanyaan serius adalah ada apa di 2010. Membicarakan hal ini, tulisan ini tak bermaksud untuk bertanding dengan penglihatan paranormal, atau, tak juga berminat berdiri bersama para pengamat dari berbagai disiplin ilmu. Tulisan ini bukan sebuah analisis, penglihatan, apalagi spekulasi, melainkan sebuah fakta yang diajarkan Alkitab. Tahun 2010, memang semakin dekat dengan 2012 (isu kalender suku Maya). Juga semakin dekat dengan tahun 2018 (sebuah tafsir tentang kedatangan Tuhan, dengan asumsi Israel merdeka tahun 1948, ditambah 1 angkatan 70 tahun). Ada juga versi lainnya 1 angkatan 40 tahun, yang berarti kedatangan Tuhan tahun 1988, tapi ini telah terbukti sangat salah. Walaupun para pengkhotbahnya yang mengkhotbahkan ini di waktu lampau, tidak merasa salah.

Inilah dunia agama yang seringkali bermuka dua. Yang pasti adalah, tidak ada yang perlu ditakutkan, karena Alkitab mengajarkan kepada orang percaya bahwa kedatangan Yesus Kristus yang kedua tidak ada yang tahu, bahkan malaikat sekalipun (Markus 13: 32). Jadi berbahagialah karena tahun 2012, kita tahu, bahwa kita tidak tahu Yesus Kristus datang atau tidak. Tapi yang pasti kita tahu adalah, harus hidup berjaga-jaga (Markus 13: 33-37). Jadi mudah sekali memahami dan menjalani tahun 2010, yaitu berjaga-jaga, yang berarti hidup sesuai Firmah Allah. Yang menjadi masalah adalah jika Anda ternyata tidak mengerti apa itu Firman Allah. Ini bahaya. Sementara soal kejahatan di tahun 2010, Alkitab juga sangat jelas. Kejahatan akan terus bertambah dan tidak akan pernah berkurang (2 Timotius 3:13).

Di sisi lain, Rasul Paulus juga mengingatkan bahwa waktu-waktu yang berjalan ini sebagai jahat (Efesus 5:16). Jahat karena setan akan berusaha menyesatkan sebanyak-banyaknya orang percaya agar terpisah dari kasih Yesus Kristus. Ini menjadi warna hitam dalam menyongsong kedatangan Yesus Kristus yang semakin mendekat. Tahun 2010, sudah pasti akan menjadi waktu di mana manusia bertambah jahat. Ini adalah realita yang tak bisa kita hindari, tapi juga bukan hal yang menakutkan. Dari tahun ke tahun kejahatan akan terus bertambah, justru menjadi tantangan bagi orang percaya untuk berkarya. Orang percaya harus semakin giat menyuarakan kebenaran, memenangkan jiwa untuk Tuhan. Menolong lebih banyak lagi orang agar tidak terjebak pada perangkap setan. Di sinilah pertarungan rohani yang sesungguhnya terjadi. Ini akan menjadi medan tempur yang sangat strategis jika orang percaya menyadari dan bertempur dengan iman yang benar.

Sudah terlalu lama gereja hanya berdoa bagi bangsa dan kehidupan ini, namun tak terjun langsung, tidak hadir untuk mencipta karya. Alkitab dengan jelas mengajarkan agar kita berdoa dan bekerja, bukan hanya salah satunya. Iman dan perbuatan, doa dan kerja, adalah satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan. Kejahatan memang pasti akan bertambah, namun jika kebaikan terus berkurang, dan petobat baru tak kelihatan, itu indikasi terang, betapa gereja gagal menjalankan tugasnya. Karena itu semua kita jangan lagi hanya terjebak pada kebanggaan ritual belaka, tetapi karya nyata. Seperti semangat Natal, di mana Yesus Kristus Tuhan, turun ke dunia menjadi manusia, sama dengan kita. Bukankah seharusnya kita juga turun dari menara gereja dan melayani ke bawah, di mana kejahatan merajalela. Juga tak terjebak pada penglihatan belaka, lihat ini dan lihat itu, namun tak berbuat apa-apa.

Entah berapa kali Alkitab memperingatkan perilaku seperti ini, namun tampaknya umat tetap saja ada di sana. Jika umat tak juga belajar, maka jangan berharap ada petobat baru yang sejati. Petobat yang mudah dikenali dari perubahan kualitas hidupnya, bukan sekadar perubahan kegiatannya. Bukan sekadar ke gereja padahal sebelumnya tidak, tapi perubahan bahwa dulu dia suka menipu sekarang tidak lagi. Jika yang terjadi dia rajin ke gereja namun tetap menipu, itu berarti telah terjadi penipuan pada angka pertobatan.

Karena itulah diperlukan kerja keras yang lebih keras lagi di 2010, agar gereja menjadi sehat sesuai panggilanya untuk mengalahkan kejahatan. Tak perlu bertanya apakah 2010 akan lebih baik dari 2009, karena itu adalah pertanyaan yang tidak bijak. Atau bahkan pengharapan sekalipun, agar tahun berikutnya lebih baik. Yang benar adalah tekad, tahun depan hidup lebih benar lagi sesuai Firman Tuhan, terus bertumbuh dari tahun ini. Soal baik, Tuhan tak pernah merancang yang jahat bagi umat-Nya. Bahkan, jikapun ada kejahatan, di balik fenomenanya tampak jelas Tuhan yang memelihara. Tangan-Nya tak pernah lepas dalam memimpin umat-Nya, tapi tangan umatlah yang suka lepas dan mencoba untuk memegang yang lainnya. Inilah kejahatan umat. Tidak ada yang menakutkan dari 2010 atau tahun-tahun lainnya. Yang menakutkan adalah sikap umat yang seringkali tidak setia. Dan, kejahatan 2010 sudah nyata, yaitu jika umat tidak bertumbuh dalam iman dan tidak semakin kuat bergantung kepada Tuhan. Inilah malapetaka yang mengerikan, karena ini berarti pemberontakan terhadap ketetapan Allah.

Selamat memasuki 2010, semoga Anda dan saya bukan salah satu dari yang berbuat jahat dan hidup menetap di kejahatan itu. Dan, jangan pula sibuk soal waktu kedatangan Tuhan, melainkan sibuklah mengisi waktu menjalankan kehendak Tuhan.

0 comments:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

 

Arsip Blog

Konsultasi Teologi

VIDEO

Entri Populer