Sudah berlangganan artikel blog ini via RSS Feed?

Friday, December 14, 2012

SEGALA SESUATU ADA WAKTUNYA

Situs Alternatif Download Khotbah
===============================================================

Pengkhotbah 3:1, dengan segera membuka kesadaran kita betapa terbatasnya hidup ini. Ya, segala sesuatu ada waktunya, tidak ada yang abadi dibawah langit, kecuali waktu itu sendiri. Semua silih berganti seturut perjalan waktu, selalu berubah. Tidak ada yang tidak berubah, apapun yang ada dimuka bumi, kecuali perubahan itu sendiri. Proses perjalanan waktu dan perubahan, menjadi papan pengumuman bagi manusia yang dimakan olehnya. Waktu bisa bagaikan monster yang mengerikan yang hendak menghabisi diri. Merambat, tapi pasti, mendekati dan dengan segera menghabisi, itulah jalan kematian. Sementara disisi yang lain, ada kontras yang mendebarkan, waktu datang terasa lambat, ditunggu, dirindukan, itulah kelahiran. 

Dua nada berjalan sekaligus dalam kehidupan, dan semua perubahan itu bisa terjadi sewaktu-waktu tanpa ada yang bisa menduga. Orang bisa ketakutan seakan maut sudah sangat dekat. Tapi apa yang hendak dikata, karena kematian justru datang pada yang tak menduga. Sebaliknya, bayang kegembiraan semakin menebal menanti teriak suara bayi yang akan segera lahir. Tapi siapa bisa menduga, penantian bahagia dalam sekejap berubah menjadi ratap tangisan. Waktu menyimpan misteri perubahan, datang dan pergi dari arah tak terduga. Ironisnya, manusia selalu gagal memahaminya, sehingga cenderung hidup tak bijaksana. Menghambur waktu, atau malah bergelut dan terikat dengannya. Yang pasti, keduanya hanya menjadi permainan didalam waktu. Yang menghambur menangis, karena kehilangan jutaan peluang. 

Sementara yang bergelut dan terikat dengan waktu, tak pernah bisa hidup berbagi dalam kebersamaan. Ah, malangnya manusia yang tak pernah tepat dalam menempatkan dirinya. Itu pula yang menjadi perenungan dalam kitab Pengkhotbah. Apapun yang dilakukan manusia, hanyalah kesiasiaan kata Pengkhotbah. Pengkhotbah bukanlah kitab yang pesimis terhadap kehidupan, tapi sebaliknya, ini adalah kitab yang sangat realistis dalam memandang hidup manusia dikesementaraan. Namun kitab Pengkhotbah bukanlah hanya pengamatan tanpa solusi, seperti kebanyakan pidato para pemimpin yang bernada tapi tak bermakna. Hanya omong kosong, itu istilah sinisnya. Pengkhotbah tak seperti itu. Dia menggiring manusia pada sebuah kesadaran diri yang sangat rentan dan terbatas. Semua hanya sementara. Karena itu Pengkhotbah mengingatkan manusia agar kembali kepada Sang Pencipta. Kepada Sumber Hidup, yang sangat mengenal manusia dan pemelihara yang tiada tara. Ya, diluar Tuhan, itulah yang sia-sia. Memang manusia hidup dalam kesementaraan, namun didalam Tuhan bisa tersatukan dengan kekekalan. Memang didalam dunia suka duka datang silih berganti, namun didalam Tuhan, ada kekuatan untuk bisa melewatinya. Itulah indahnya persekutuan dengan Tuhan. Dia memilih kita menjadi orang percaya untuk hidup bergantung kepada Nya dan berkarya untuk kemuliaan nama Nya. 

Oleh karena itu, yang menjadi penting bagi kita saat ini, bukan kapan kita akan mati, tapi apa yang harus kita lakukan saat ini, dihidup ini. Hidup sebagai orang tebusan yang mengerjakan keselamatan hingga ujung usia. Penting merenungkan posisi diri. Apakah kita hanya pengeluh yang tak pernah bertindak. Atau sebaliknya, orang yang selalu bertindak tapi tak bergantung pada Tuhan. Awas, jangan sampai kegiatan agama menjebak kita dalam dunia yang bernama pelayanan. Namun dalam kesejatian kita melayani diri dan bukan Tuhan. Memuaskan rasa keberagamaan. Orang yang melayani Tuhan berlaku satu rumusan, pohon dikenal dari buahnya. Apakah perubahan hidup, yang terus berbuah (Galatia 5:22-23), semakin nyata? Atau hanya kegiatan pelayanan yang semakin bertambah, namun kualitas hidup sama dengan yang sebelumnya. Selamat menemukan diri secara benar di tahun yang baru, yang sesungguhnya tak juga baru. Toh pergantian tahun ada dipengulangan. Namun apakah kita berubah semakinmenjadi seperti Dia, itu yang penting. Selamat menemukan makna hidup orang yang telah diperbaharui. Sekali lagi selamat tahun baru, yang selalu perlu digali dan menemukan makna didalamnya. Ingat, waktu yang tampak lambat, sejatinya bergerak sangat cepat, jangan sampai tertinggal. 

0 comments:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

 

Arsip Blog

Konsultasi Teologi

VIDEO

Entri Populer