Sudah berlangganan artikel blog ini via RSS Feed?

Monday, December 10, 2012

GEMA NATAL DARI EDEN

Situs Alternatif Download Khotbah
===============================================================

Panjangnya rancang bangun Natal, sama panjang dengan sejarah manusia. Ketika manusia jatuh kedalam dosa, Allah menyatakan diri dalam murka karena pemberontakan manusia. Tidak ada kata lain, kecuali mati, karena telah melanggar Firman (Kejadian 2:17). Inilah konsekwensi dosa yang harus dijalani. Namun, ajaib, dilonceng kematian terdengar nyanyian pengharapan. Dipenghukuman, ada kasih sayang. Ah, terasa sulit untuk dipahami, tetapi itulah kebenaran Alkitab yang tak terbantah. 

Allah sendiri menyatakan janji itu, dipenghukuman atas dosa manusia. Kejadian 3:15, inilah nyanyian pengharapan itu; Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu dan engkau akan meremukkan tumitnya. Ini menunjuk kepada peristiwa salib, dimana iblis meremukkan tumit keturunan manusia, namun keturunan manusia yaitu Yesus Kristus meremukkan kepala ular itu.

Harapan akan kehidupan bersinar, sekalipun perjalanan masih panjang. Allah memelihara janjinya dalam sejarah manusia. Dari Adam, Habel yang digantikan oleh Set, terpilih jadi jalan Allah menyatakan cinta kasih. Die era Nuh, Allah memperkenannya, dengan ketetapan Nya sendiri. Seperti Dia menjanjikan pengharapan akan kehidupan di taman Eden, sepihak, murni inisiatif Allah. Karena status manusia adalah terpidana mati. Grace, adalah grasi Allah yang berdaulat, yang tak memerlukan pendapat apapun.

Nuh dan keluarganya selamat dari amuk air bah (Kejadian 7-9). Tak lagi ada manusia yang tersisa, kecuali mereka. Jelas keturunan Kain musnah. Ini bagaikan simbol pembersihan atas dosa. Namun ini masih disini, dibumi yang berdosa. Nuh, anak manusia dari garis Set, tercatat menjadi penerima janji, sekalipun Nuh bukan tanpa cela. Namun bersyukurlah, perkenan Allah bukanlah karena manusia memenuhi syarat, melainkan kasih Allah yang maha. Era Nuh seakan dunia baru. Tapi itu bukan final kehidupan manusia dikolong langit. Ini hanya gambaran yang amat sangat jelas, yang harus disyukuri manusia.

Kisah nyanyian pengharapan terus bergulir. Kini gilir Abraham memainkan peran (Kejadian 12). Bapak orang beriman, adalah gelar yang disematkan Allah kepadanya. Jika pada Nuh ada janji pemeliharaan bumi, bahwa bumi tak akan dilenyapkan hingga waktunya, maka pada Abraham ada janji pemeliharaan keturunan (Kejadian 15:5-6). Dari sinilah pergerakan marga berlanjut. Abraham ke Ishak, dan kemudian Yakub. Ada banyak kisah tak patut disana sini mewarnai perjalanan para bapak beriman ini, sekaligus bukti bahwa kasih Allah semata lah yang memungkinkan jalan keselamatan. Manusia hanyalah mayat yang dihidupkan, dan dimampukan. Ah, betapa beruntungnya mendapatkan kasih ajaib.

Dari Yakub lahirlah 12 marga, dan Yehuda menjadi jalan berikutnya. Dari sini, Daud muncul menjadi raja Israel pilihan Allah, menggantikan Saul dari suku Benyamin pilihan umat. Kisah kemunculan tiap orang dijamannya memilki keunikan tersendiri. Yang pasti, Allah rela masuk dalam garis sejarah manusia yang penuh noda. Realita yang seringkali membuat manusia malah besar kepala, dan sering lari dari kehendak Allah. Tapi, lagi-lagi ajaib, kasih Allah tak pernah berubah. Dikelemahan manusia, rencana Allah tidak gagal, dikeberhasilan manusia rencana Allah tak jadi sukses. Rencana Allah tetap terjadi seturut kehendak Nya, dikelemahan maupun kesuksesan manusia. Disini, umat seringkali salah membaca kedaulatan Allah, dan jadi besar kepala.

Tibalah, pada pasangan sederhana Yusuf dan Maria yang sedang merancang pernikahan. Namun Allah berkehendak beda. Pernikahan belum terwujud, dikeperawanannya Maria mengandung oleh kuasa Roh Kudus. Janji Natal itu telah menjadi nyata. Perawan itu mengandung, tepat seperti nubuat nabi Yesaya (Yesaya 7:14). Maria yang tinggal di Nazaret, harus ke Betleham karena sensus oleh kaisar Augustus yang kafir. Namun itu justru menjadi alat Allah mengantar Maria untuk menggenapi nubuat nabi Mikha (Mikha 5:1). Untuk menyatakan keajaiban rencana besar Allah atas penyelamatan manusia, Dia melibatkan bahkan raja besar yang kafir. Semua tunduk kepada Nya.

Dan, akhirnya terdengarlah nyanyian surgawi oleh para malaikat (Lukas 2:14). Gema Natal dari taman Eden kini telah menjadi nyata. Ah, Natal memang luar biasa bagi kita orang biasa, yang karenanya turut serta menjadi manusia luar biasa, sebagai penerima anugerah.
Natal, Yesus Anak Daud, adalah penggenapan janji kasih Allah, karena itu Dia disebut Imanuel, Allah beserta kita. Ya, Yesus yang telah datang, mati, bangkit, dan naik kesurga, dan akan datang kembali. Penyertaan Nya terus hingga Maranatha, Dia datang kembali.

Indahnya Natal, karena itu aku berkata; Selamat hari Natal, kiranya Dia ada dihatimu.    

0 comments:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

 

Arsip Blog

Konsultasi Teologi

VIDEO

Entri Populer