Bapak
Pendeta yang kami hormati, dalam suasana Natal di bulan Desember ini, saya
sangat ingin mendapatkan pencerahan dari Bapak tentang Tuhan Allah pencipta
alam semesta yang lahir ke dunia, dan menjadi sama dengan manusia.
Bagi
saya pemahaman ini sangat penting, sebab menyangkut keberimanan kita yang
sangat fundamental sebagai orang Kristen. Terus terang saja Pak, saya selama
ini juga masih kurang bisa memahami bagaimana Tuhan bisa menjadi manusia. Apa
maksud dan rencana Tuhan dalam hal ini?
Saya
kira cukup sekian dulu pertanyaan saya Pak, semoga jawaban Bapak juga bisa
menjadi pencerah dan penguat iman kita semua. Selamat Natal
Kim Sok
Palembang
Pemazmur bahkan
mengambarkan manusia hanyalah seperti debu yang mudah tertiup angin, atau
rumput yang segera layu, dihadapan Allah. Betapa besarnya Dia, itulah yang
dimaksud gambaran Allah yang transenden. Lawan dari transenden adalah imanen,
sangat dekat. Jika dalam PL nuansa transenden lebih terasa, maka sebaliknya
dalam PB nuansa imanen sangat kental. Yesus sendiri berkata kepada murid-murid
Nya, sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang
ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia (Yohanes 14:7). Atau Yohanes
17:3; Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal engkau,
satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang Engkau utus. Kim
Sok yang dikasihi Tuhan, kedua istilah ini perlu kita hayati dalam memahami
besarnya kasih Allah ketika rela menjadi manusia yang seutuhnya. Pertanyaan
pertama bagaimana Allah bisa menjadi manusia, sangatlah sederhana jawabannya. Allah
pencipta yang maha, maka sudahlah pasti bukan masalah untuk menjadi manusia.
Manusia adalah ciptaan Nya, apalah susahnya menjadi seperti ciptaan sendiri.
Yang menjadi pertanyaan justru adalah
kenapa Dia mau menjadi manusia.
Banyak orang menggugat kekristenan dengan
berkata : Koq manusia (Yesus Kristus) dijadikan Tuhan? Sebuah pertanyaan yang
salah besar, karena kekristenan tidak pernah menjadikan Yesus sebagai Tuhan.
Yang benar adalah, Yesus yang Tuhan, rela menjadi manusia, sebagaimana ucapan
Yesus sendiri. Lalu ada juga yang berkata, jika Yesus itu Tuhan, koq bisa mati
diatas kayu salib. Itu adalah soal kecil, bahkan manusia biasapun bisa
memerankan mati diatas salib. Yang menjadi persoalan justru, kenapa Yesus Tuhan
yang tidak bisa mati karena dia pemberi hidup, rela mati? Jadi pemahaman yang
tepat harus dibangun dulu agar kesalah pahaman tidak terjadi terus menerus.
Begitu juga soal lahir. Koq Tuhan lahir? Hal ini kita ulas sekaligus dengan
pertanyaan anda berikutnya. Pertama harus kita ketahui, tidak ada satu apapun
yang bisa meminta, apalagi memerintah Tuhan untuk menjadi manusia. Ketika
Yesus, Tuhan yang bersemayan disurga itu menjadi manusia, adalah ketetapan
berdasarkan kerelaan Nya sendiri. Alkitab berkata : Bahwa Dia (Yesus Kristus),
yang setara, atau sama dengan Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah
itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah megosongkan diri
Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia
(Filipi 2:6-7).
Jadi sangat jelas, ketika Yesus memilih menjadi manusia, adalah
berdasarkan kerelaan Nya dalam kedaulatan kekuasaan Nya. Sebelum menjadi
manusia Dia adalah Allah (Roh, bukan materi, dan maha dalam segalanya). Tidak
usah bingung dengan bertanya disurga ada berapa Allah? Itu adalah pertanyaan
yang sangat salah, karena yang kita bicarakan adalah Allah yang Maha segalanya,
yang Roh, yang bukan materi (fisik yang matematis), seperti yang dikatakan Ayub
atau Yesaya diatas. Dilain kesempatan kita akan mendiskusikan hal ini lebih
lanjut. Selanjutnya, Bapa juga menyatakan kasih Nya dengan merelakan Anak
Tunggal Nya datang kedunia, untuk menyelamatkan umat yang diperkenan Nya
(Yohanes 3:16). Maka jelaslah mengapa dan bagaimana Yesus yang Allah menjadi
manusia. Mengapa? Karena kasih Nya kepada manusia, sehingga dengan menjadi sama
dengan manusia, maka Yesus menjadi perwakilan manusia menerima hukuman murka
Allah atas dosa. Itulah sebab Alkitab berkata, dosa kitalah yang ditanggung Nya
sehingga Dia mati diatas kayu salib (lihat ; 1 korintus 15:3, 1 Petrus 2:24).
Jika manusia yang dihukum langsung oleh Allah, maka habislah semua manusia
dimuka bumi karna murka Allah yang menyala-nyala, dan karena semua manusia
telah berdosa (Roma 3:10-11). Yesus Kristus, adalah manusia yang tidak berdosa,
Dia lahir bukan karena hasrat manusia, melainkan oleh kuasa Roh Kudus, sehingga
cukup satu manusia Yesus Kristus yang tidak berdosa, yang mati membayar dosa satu
orang Adam yang jatuh kedalam dosa (1 Korintus 15:20-22). Itulah alasan mengapa
Yesus datang kedunia, dengan lahir sebagai manusia sama seperti kita. Dia
datang untuk menyelamatkan kita. Untuk menjadi manusia, Yesus yang Allah, yang
tidak terbatas, rela mengosongkan diri Nya (membatasi ke Illahan Nya), untuk
menjadi terbatas dengan lahir dari rahim Maria, dan dikandung sebagaimana
manusia umumnya. Nah, Natal adalah kelahiran Yesus Kristus Tuhan kedalam dunia.
Tidak ada yang pasti soal waktu kelahiran Nya, namun yang pasti adalah gereja
sepakat memperingatinya pada tanggal 25 Desember. Soal kelahiran Yesus Kristus,
kitab Injil membicarakannya dengan tuntas dan cukup jelas, khususnya kitab
Matius dan Lukas. Sementara kitab Yohanes dengan jelas pula mengisahkan
bagimana Allah menjadi manusia, yang biasa kita sebut inkarnasi (baca : Yohanes
1:1-14). Kim Sok yang dikasih Tuhan, sangat jelas bukan bagaimana Yesus yang
Tuhan menjadi manusia, yaitu dengan mengosongkan diri Nya, menanggalkan ke
Illahian Nya, sehingga Dia yang setara dengan Allah rela merendahkan diri
menjadi sama dengan kita manusia. Dia menjadi manusia melalui proses normal
seorang manusia, dikandung ibu dan dilahirkan.
Dia memiliki silsilah, dan
menggenapi semua nubuatan yang ada di PL, yang ada jauh sebelum Dia datang
kedunia. Hal ini menjdi bukti keakuratan pemeliharaan Allah yang berkelanjutan.
Sementara apa yang menjadi maksud dan rencana Nya, bersifat tunggal, yaitu
menyelamatkan umat yang dipilih Nya. Mengembalikan manusia pada tujuan penciptaan
yang semula, yang sempurna. Semua adalah wujud kasih Nya yang tak terhingga.
Kita tidak tahu kenapa Yesus Kristus yang Allah, rela melakukan semuanya,
kecuali oleh karena kasih Nya. Inilah makna Natal, Dia rela terlahir menjadi
sama seperti kita manusia biasa yang terbatas. Padahal Dia adalah yang
sempurna, yang tidak terbatas. Akhirnya, Kim Sok yang dikasih Tuhan, mari
sama-sama kita ucapakan : Terimakasih Tuhan untuk natal. Imanuel.
0 comments:
Post a Comment