Sudah berlangganan artikel blog ini via RSS Feed?

Sunday, July 12, 2009

Jika Allah Maha Kasih, Mengapa Ada Neraka?

Situs Alternatif Download Khotbah
===============================================================


Bapak Pengasuh yang baik, saya ingin bertanya: 1. Kalau memang Allah mahakasih, mengapa harus ada neraka? Dan kalau Allah hadir, mengapa tidak semua orang selamat? 2. Menurut Bapak, siapa sebenarnya nenek moyang kejahatan itu? Kalau kita berdosa disebabkan oleh pribadi lain, bukankah penyebab pertama yang seharusnya bertanggung jawab terhadap dosa tersebut, bukan manusia.

Theo - Bekasi Barat

-------------------------------------------------------------

Sdr. Theo yang kekasih, pertanyaan yang Anda ajukan bukan hanya satu, tetapi saya akan coba jawab sebagai satu kesatuan. Hal ini agar alurnya menjadi jelas dan diharapkan juga bisa menjelaskan berbagai kemungkinan pertanyaan lainnya yang mungkin masih tersisa.

Allah Mahakasih, itu sudah pasti dan sesuai dengan kesaksian Alkitab (I Yohanes 4:8, dan ayat lainnya). Dengan adanya neraka, apakah itu berarti Allah tidak mahakasih? Mari kita bandingkan dan pikirkan: Apakah adanya penjara sebagai bukti negara tidak memiliki kasih (baca: tanggung jawab)? Jika orangtua memukul anak, apakah itu berarti kebencian? Justru jika orangtua tidak memukul anaknya, atau tidak ada penjara bagi penjahat, artinya kasih tidak ada. Kasih mendidik dan bertanggung jawab. Harus diingat, kasih tanpa hukum adalah liar, dan hukum tanpa kasih adalah ilegalistik.

Jadi kasih tidak bisa berdiri sendiri tanpa hukum. Dan kasih tidak dapat dipahami tanpa hukum (jadi adanya neraka malah menolong kita memahami kasih Allah). Sementara neraka adalah buah karya orang berdosa yang tidak bertobat. Harus diingat, yang pertama kali berdosa adalah manusia, karena tidak menaati perintah Tuhan. Dalam konteks dosa, kewajiban Tuhan hanya satu yaitu menghukum manusia sesuai ketentuan yang ada. Jangan makan (buah di tengah Taman Eden), jika engkau makan maka engkau akan mati (Kej 2.17). Manusia (Adam dan Hawa) melanggarnya bersepakat dengan Iblis, yang berarti melawan perintah Allah. Neraka menanti hasil perbuatan manusia.

Jadi, neraka adalah buah karya manusia, bukan Allah. Semua manusia sudah seharusnya masuk neraka, tapi Allah malah menyelamatkan mereka yang percaya (kok mau ya?), Itulah kasih yang maha. Dengan demikian, bagaimana kita mengatakan bahwa Allah tidak mahakasih? Tidak semua manusia selamat, karena tidak semua percaya dan masuk dalam kasih karunia. (Ingat, dalam konteks ini Allah tidak berkewajiban menyelamatkan, sebaliknya menghukum). Itulah sebabnya Allah yang mahahadir, mahatahu, dan mahasuci itu disebut mahakasih karena menyelamatkan manusia yang seharusnya binasa. Nah, jatuhnya manusia ke dalam dosa disebabkan manusia sendiri yang mau mempercayai godaan iblis, dan mengabaikan perintah Allah. read more »

0 comments:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

 

Arsip Blog

Konsultasi Teologi

VIDEO

Entri Populer