 |  |
 |
 |
 |
Judul diatas semoga tidak menjadi kebingungan yang baru, ditahun yang baru, bagi anda yang baru saja membacanya. Kata baru yang pertama dalam judul diatas lebih mengacu kepada nilai kuantitas, sementara yang kedua nilai kualitas. Mobil yang baru (buatan Cina), tidak tentu lebih baik dari mobil lama (buatan Jerman). Lama disini jangan anda terjemahkan sebagai tua dan tidak berdaya. Nah, yang baru secara kuantitas tidak tentu lebih bagus secara kualitas. Sisi inilah yang coba kita sorot dalam menyikapi tahun baru 2005. Mengapa ? Sederhana saja. Supaya kita tidak terjebak pada nilai nilai baru yang kuantitas semata. Baru yang miskin kualitas sungguh membahayakan. Ini bisa menjadi jebakan bagi kita yang merasa baru tetapi sesungguhnya lama. Tahun baru 2005 memang merupakan waktu yang baru jika dilihat dari waktu yang lampau 2003. Tetapi kata baru dalam tahun yang baru yang kita sebut bisa saja lebih buruk dari Baru tahun baru 2003.
Tahun baru 2003 anda bertahun baru dengan penuh semangat dan kenyataan pembaharuan. Sementara tahun baru 2005 ternyata anda justru mengalami kemerosotan yang sangat tragis karena perbuatan dosa yang sangat menyedihkan. Ironis kan! Tahunnya baru, tetapi kualitas hidup justru mundur keera tahun 2000 (hidup anda sebelum perubahan dan pembaharuan ditahun 2003). Jadi, Pembaharuan harus menjadi acuan utama kita membicarakan tentang Baru. Paulus dalam kitab Roma, meminta kepada jemaat Roma agar hidup terus menerus mengalami pembaharuan menuju kesempurnaan dalam memahami kehendak Allah (Roma 12.2). Semangat terus menerus diperbaharui oleh kuasa Roh Kudus harus menjadi inti nilai Baru dalam hidup orang percaya. Nah, kalau begini, apakah anda adalah Baru ditahun yang baru ini. Baru, karena pembaharuan yang terus menerus terjadi disepanjang kehidupan melintasi tahun demi tahun. Pembaharuan yang menolong kita semakin memahami makna kehendak Allah. Pembaharuan, yang disaat bersamaan juga menolong kita semakin menjauh dari pola hidup salah dan kesadaran yang semakin meninggi pada pimpinan Allah. Pembaharuan demi pembaharuan dari tahun ke tahun, sungguh sesuatu yang Baru yang layak disyukuri.
Dalam proses pembaharuan hidup seseorang ada perubahan demi perubahan yang tidak bisa disembunyikan. Dosa bisa disembunyikan karena dosa adalah barang gelap yang memang sering digelapkan. Tetapi perubahan karena pembaharuan tidak mungkin disembunyikan, karena perubahan akibat pembaharuan adalah terang yang menerangi. Artinya, jika anda memang berubah pasti semua orang tahu dan merasakannya. Dan lebih jauh pasti orang tahu anda semakin Baru. Woow, ini Baru yang betul betul Baru. Ini, Baru! Baru. Jadi bukan sekedar tahun baru. Anda dan saya juga Baru. Dan menjadi baru adalah sebuah keniscayaan dalam iman Kristen. Kuasa Roh Kudus melahirkan kita kembali menjadi ciptaan yang Baru dan menghidupi kita dengan kuasa agar tetap Baru.
Sungguh tidak tersisa sebuah alasan untuk kita kembali kepada hidup lama, sekalipun kejatuhan karena licinnya dosa dapat saja terjadi. Namun, kejatuhan itu bukanlah sebuah hal yang permanen yang merusak proses pembaharuan. Artinya anda dapat segera diperbaharui. Tapi, hal ini, tentu memerlukan sebuah kesadaran akan kesalahan karena dosa, dan juga memerlukan sebuah pengakuan untuk pengampunan. Dan, perhatikan, proses ini sendiripun merupakan satu etape dari proses pembaharuan itu sendiri. Tentu saja ini tidak dimaksud agar anda dapat terus menerus jatuh dilobang dosa, melainkan kesadaran dan kewaspadaan akan tumbuh sehingga terhindar dari lobang dosa atau tergelincir karena licinnya dosa. Nah, dari sini, selangkah demi selangkah anda dapat terus bergerak membangun karya nyata, yakni Cinta Kasih terhadap sesama. Indah bukan. Itulah sebuah perubahan dalam proses pembaharuan yang terus menerus. Akhirnya tak sekedar selamat tahun baru, tetapi juga selamat diperharui dan kiranya terus menerus menjadi Baru. Baru atau Pembaharuan ? Sekarang anda pasti tahu bagaimana menjelaskannya.
*Di tulis Untuk Buletin COB edisi Januari 2005
Tahun baru 2003 anda bertahun baru dengan penuh semangat dan kenyataan pembaharuan. Sementara tahun baru 2005 ternyata anda justru mengalami kemerosotan yang sangat tragis karena perbuatan dosa yang sangat menyedihkan. Ironis kan! Tahunnya baru, tetapi kualitas hidup justru mundur keera tahun 2000 (hidup anda sebelum perubahan dan pembaharuan ditahun 2003). Jadi, Pembaharuan harus menjadi acuan utama kita membicarakan tentang Baru. Paulus dalam kitab Roma, meminta kepada jemaat Roma agar hidup terus menerus mengalami pembaharuan menuju kesempurnaan dalam memahami kehendak Allah (Roma 12.2). Semangat terus menerus diperbaharui oleh kuasa Roh Kudus harus menjadi inti nilai Baru dalam hidup orang percaya. Nah, kalau begini, apakah anda adalah Baru ditahun yang baru ini. Baru, karena pembaharuan yang terus menerus terjadi disepanjang kehidupan melintasi tahun demi tahun. Pembaharuan yang menolong kita semakin memahami makna kehendak Allah. Pembaharuan, yang disaat bersamaan juga menolong kita semakin menjauh dari pola hidup salah dan kesadaran yang semakin meninggi pada pimpinan Allah. Pembaharuan demi pembaharuan dari tahun ke tahun, sungguh sesuatu yang Baru yang layak disyukuri.
Dalam proses pembaharuan hidup seseorang ada perubahan demi perubahan yang tidak bisa disembunyikan. Dosa bisa disembunyikan karena dosa adalah barang gelap yang memang sering digelapkan. Tetapi perubahan karena pembaharuan tidak mungkin disembunyikan, karena perubahan akibat pembaharuan adalah terang yang menerangi. Artinya, jika anda memang berubah pasti semua orang tahu dan merasakannya. Dan lebih jauh pasti orang tahu anda semakin Baru. Woow, ini Baru yang betul betul Baru. Ini, Baru! Baru. Jadi bukan sekedar tahun baru. Anda dan saya juga Baru. Dan menjadi baru adalah sebuah keniscayaan dalam iman Kristen. Kuasa Roh Kudus melahirkan kita kembali menjadi ciptaan yang Baru dan menghidupi kita dengan kuasa agar tetap Baru.
Sungguh tidak tersisa sebuah alasan untuk kita kembali kepada hidup lama, sekalipun kejatuhan karena licinnya dosa dapat saja terjadi. Namun, kejatuhan itu bukanlah sebuah hal yang permanen yang merusak proses pembaharuan. Artinya anda dapat segera diperbaharui. Tapi, hal ini, tentu memerlukan sebuah kesadaran akan kesalahan karena dosa, dan juga memerlukan sebuah pengakuan untuk pengampunan. Dan, perhatikan, proses ini sendiripun merupakan satu etape dari proses pembaharuan itu sendiri. Tentu saja ini tidak dimaksud agar anda dapat terus menerus jatuh dilobang dosa, melainkan kesadaran dan kewaspadaan akan tumbuh sehingga terhindar dari lobang dosa atau tergelincir karena licinnya dosa. Nah, dari sini, selangkah demi selangkah anda dapat terus bergerak membangun karya nyata, yakni Cinta Kasih terhadap sesama. Indah bukan. Itulah sebuah perubahan dalam proses pembaharuan yang terus menerus. Akhirnya tak sekedar selamat tahun baru, tetapi juga selamat diperharui dan kiranya terus menerus menjadi Baru. Baru atau Pembaharuan ? Sekarang anda pasti tahu bagaimana menjelaskannya.
*Di tulis Untuk Buletin COB edisi Januari 2005
0 comments:
Post a Comment