Sudah berlangganan artikel blog ini via RSS Feed?

Friday, July 24, 2009

PESAN NATAL DITENGAH ANEKA ANCAMAN TEROR.

Situs Alternatif Download Khotbah
===============================================================

Kapolri berkata akan melakukan penjagaan ketat pada waktu Natal, lalu Presiden berkata hati-hati terhadap usaha penculikan oleh para teroris. Disatu sisi ini merupakan peringatan yang menunjukkan sebuah kepedulian terhadap keamanan bersama anak bangsa khususnya yang merayakan Natal. Namun, disisi lain peringatan ini justru menciptakan kecemasan yang mendalam, mengingat peringatan datang dari petinggi yang tertinggi soal kemanan. Natal, yang bernuansakan damai sebagai buah cinta kasih mengalami ujian yang sulit dibayangkan. Kita ada dinegeri yang tidak berperang, negeri dimana senjata tidak bebas diperjualbelikan. Juga negeri yang menjanjikan keamanan dan kepastian hokum bagi para investor. Entah mengapa manisnya janji bagi investor itu terasa hambar dibibir umat yang akan merayakan Natal.Sebuah perenungan yang sangat signifikan bagi petinggi negeri dan juga bagi gereja.

Mengapa tiap kali menjelang Natal isu bom, bahkan kini penculikan, terus marak. Sementara ditataran akar rumput ada banyak gereja berdampingan dengan berbagai rumah ibadah lainnya tersa aman tenteram. Lalu diareal keributan, pencipta keributan ternyata bukan warga setempat yang memang damai. Entah dari mana mereka datang, tapi yang pasti terasa bebas mereka berkeliaran. Jadi, menyikapi realita Natal seperti ini patut kita perhatikan beberapa hal penting:
Bagi Umat;
1. Dalam semangat Natal yang penuh Kasih, umat harus mampu mawas diri (tuturkata, perilaku, kemewahan perayaan) agar tidak membuka kesempatan atau memberi alasan bagi seseorang untuk berbuat anarkis.
2. Peka terhadap lingkungan untuk mengenali mana kawan dan mana lawan, agar tidak terjebak pada perangkap adu domba murahan.
3. Mepererat tali silahturahmi lintas agama dalam memerangi musuh dalam selimut, yang merupakan musuh bersama umat beragama.
4. Komunikatif dengan aparat kemanan dan masyarakat dalam mengkomunikasikan kecurigaan, agar cepat dan tepat sasaran dalam penanganan.
5. Natal selalu memberi kekuatan ekstra untuk kita peka dan berbuat baik terhadap sesama, kiranya umat memanfaatkannya dengan baik ditengah situasi yang kurang baik.
Bagi Pemerintah;
1. Sudahlan pada tempatnya pemerintah memberi rasa teduh terhadapa semua anak bangsa tanpa peduli apapun keyakinannya, jadi bukan sekedar memberi tahu apa yang akan terjadi.
2. Sungguh sulit dibayangkan jika teroris bisa mengacaukan situasi kapan mereka mau, seperti situasi Natal yang harusnya teduh ini.
3. Semoga supremasi hokum ditegakkan dan tak sekedar himbauan apalagi impian, agar ada kepastian bagi anak bangsa. Siapapun pencipta kekacauan harus ditindak, termasuk oknum penebar isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
4. Untuk Kapolri, respek yang mendalam bisa menagkap orang nomor satu pemboman, yaitu Dr.Azhari, pasti lebih mudah menangkap yang lainnya. Kalau sampai tidak pasti ada yang salah, semoga ditemukan.
Akhirnya selamat bernatalan dan semua gereja mampu saling menjaga, Rasa was-was boleh saja, namun jangan sampai kita kehilangan makna Natal itu sendiri. Dan, gereja juga dituntut untuk terus mengintropeksi diri dalam perannya dibumi pertiwi yang beraneka ragam kepercayaan. Selamat Natal.

0 comments:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

 

Arsip Blog

Konsultasi Teologi

VIDEO

Entri Populer