Hidup adalah sebuah perjalanan menembus ketidakpastian, membangun harapan yang bernama “Semoga”. Disisi lain, teralis ruang dan waktu, mengurung gerak setiap anak manusia, sehingga tak bebas bergerak untuk ada dan berada dimana saja, pada waktu yang sama. Ditengan nuansa hidup seperti inilah kita hidup, serba terbatas, serba tidak pasti. Karena itu, Pengharapan adalah penggalan kata ajaib, yang memberi kita kekuatan untuk tetap hidup dan berkarya. Pengharapan yang mengispirasikan tentang haris esok yang penuh harapan.
Harapan akan perubahan yang menjanjikan. Dengan gairah Pengharapan, kita melanjutkan lukisan kehidupan, agar hidup semakin hidup. Kita berusaha menangkap setiap dinamika yang ada, merekamnya dibenak kita, dan coba melukiskannya diatas dikanvas. Kalau beruntung, dan, sudah seharusnya kita bertarung, yakni, melukiskan semuanya dalam realita kehidupan. Berharaplah, agar lukisan yang hidup itu adalah anda, dan, anda harus bermimpi untuk membuat lukisan yang hidup. Lukisan yang berdimensi tak terbatas. Sebuah estetika yang prima. Jadi, jangan pernah puas hanya melukis diatas kanvas, tetapi juga diurat nadi. Namun, pengharapan tinggal pengharapan jika tak mengikatkan Pengharapan pada DIA SANG PENGHARAPAN. DIA lah, Tuhan, pelukis sejati, yang melukiskan kehidupan kita ditangan NYA. Didalam DIA, oleh DIA, dan kini giliran kita, melukiskan kehidupan kedalam kanvas, namun jangan sampai itu sekedar momentum, dan, anda kehilangan lukisan sejati yakni diri sendiri.
Bagi anda yang tak bertalenta melukis, belajarlah untuk menangkap harapan yang disampaikan sang pelukis, dan nikmatilah itu menjadi bagian dari pembelajaran makna hidup yang penuh Pengharapan. Supaya kita semua hidup penuh harapan. Semua lukisan harus mengejar makna, menginspirasikan Pengharapan, dan mampu bercerita tentang SANG PENGHARAPAN. Itulah harapan pelukis dan pengagumnya. Dan tentu saja, harapan saya, semoga pameran lukisan JA4C yang mengambil tema “The Hope” mampu menyampaikan pesan dan harapan harapan agar semua kita menaruh harap pada SANG PENGHARAPAN.
Harapan akan perubahan yang menjanjikan. Dengan gairah Pengharapan, kita melanjutkan lukisan kehidupan, agar hidup semakin hidup. Kita berusaha menangkap setiap dinamika yang ada, merekamnya dibenak kita, dan coba melukiskannya diatas dikanvas. Kalau beruntung, dan, sudah seharusnya kita bertarung, yakni, melukiskan semuanya dalam realita kehidupan. Berharaplah, agar lukisan yang hidup itu adalah anda, dan, anda harus bermimpi untuk membuat lukisan yang hidup. Lukisan yang berdimensi tak terbatas. Sebuah estetika yang prima. Jadi, jangan pernah puas hanya melukis diatas kanvas, tetapi juga diurat nadi. Namun, pengharapan tinggal pengharapan jika tak mengikatkan Pengharapan pada DIA SANG PENGHARAPAN. DIA lah, Tuhan, pelukis sejati, yang melukiskan kehidupan kita ditangan NYA. Didalam DIA, oleh DIA, dan kini giliran kita, melukiskan kehidupan kedalam kanvas, namun jangan sampai itu sekedar momentum, dan, anda kehilangan lukisan sejati yakni diri sendiri.
Bagi anda yang tak bertalenta melukis, belajarlah untuk menangkap harapan yang disampaikan sang pelukis, dan nikmatilah itu menjadi bagian dari pembelajaran makna hidup yang penuh Pengharapan. Supaya kita semua hidup penuh harapan. Semua lukisan harus mengejar makna, menginspirasikan Pengharapan, dan mampu bercerita tentang SANG PENGHARAPAN. Itulah harapan pelukis dan pengagumnya. Dan tentu saja, harapan saya, semoga pameran lukisan JA4C yang mengambil tema “The Hope” mampu menyampaikan pesan dan harapan harapan agar semua kita menaruh harap pada SANG PENGHARAPAN.
0 comments:
Post a Comment