Bapak Pendeta yang terhormat.
Dalam Perjamuan Terakhir, Yesus dan murid-murid memakan hosti yang tidak beragi serta minum anggur. Hosti sebagai lambang tubuh Yesus, sedangkan anggur lambang darah Yesus (Yohanes 6:51, Yohanes 6:53).Pertanyaan saya, apakah hosti dan anggur yang sudah ditetapkan oleh Yesus itu dapat kita ganti dengan makanan/minuman lain? Misalnya singkong dan air putih, atau kerupuk dengan sirup? Saya sendiri berpendapat, itu bukan Perjamuan Kudus seperti yang sudah ditetapkan Yesus. Saya ingin para pendeta/pengajar/gembala sidang dapat memberi pengajaran kepada jemaat berdasarkan kebenaran dari Firman Tuhan.
John Sihite
Jl.Benda Timur XI Blok E 76/26 Pamulang Permai 2
Ciputat, Tangerang, Banten===================================
Yang terkasih, Sdr. John Sihite.Pertanyaan Anda sangat me-narik, karena menyentuh bagian yang penting dalam kehidupan umat Allah, yaitu Perjamuan Ku-dus. Untuk membahas hal ini kita perlu membagi dulu antara perjamuan itu sendiri dan benda-benda untuk perjamuan. Sakra-men Perjamuan Kudus itu sendiri merupakan keharusan yang memang diperintahkan Tuhan kepada gereja-Nya (Lukas 22:19-20). Perjamuan Kudus meru-pakan sikap iman yang harus di-nyatakan, sebagai refleksi kete-rikatan kita dengan Yesus Kristus Tuhan, juruselamat, kehidupan sejati (Yohanes 14: 6). Saya yakin, untuk hal ini Anda pasti setuju, bukan?
Sekarang, soal apakah benda-benda Perjamuan Kudus (roti dan anggur) boleh diganti dengan yang lainnya (singkong dan air putih, misalnya). Dalam konteks Alkitab, roti telah dikenal sejak jaman Perjanjian Lama (PL) sebagai makanan utama (Ulangan 8: 3, Amsal 6: 8), bagian dari ibadah (Keluaran 12: 8), roti sajian (Keluaran 25: 30), dan tentu saja simbol rohani (Yesus berkata, “Akulah roti hidup”). Demikian juga dengan anggur yang merupakan bagian yang familiar dalam kehidupan orang Yahudi. (Contoh, pesta perkawi-nan di Kana yang ketika itu keha-bisan anggur. Dan Yesus menolong pasangan itu). Kebun anggur-Ku, menggambarkan umat Israel. Lalu, Yesus melambangkan anggur sebagai darah-Nya. Nah, semua-nya (roti, anggur) memang punya makna tersendiri. Tetapi itu adalah simbol yang dipakai dalam konteks Yahudi.
Bagaimana jika di sebuah desa terpencil di Indonesia misalnya tidak ada roti dan anggur, atau penduduknya tidak mengenal roti dan anggur? Apakah mereka tidak boleh menyelenggarakan Perja-muan Kudus? Bukankah berdasar-kan situasi seperti ini dapat dibe-narkan mengganti roti dan ang-gur? Tetapi sebaliknya, jika ada tersedia roti dan anggur, mengapa harus memakai yang lainnya? read more »
Sunday, July 12, 2009
Singkong dan Air Putih, untuk Perjamuan Kudus, Bolehkah?
Situs Alternatif Download Khotbah
===============================================================
============================================================================
Anda diberkati? Bagikan Berkat ini ke Teman Anda
Related Posts :
at 9:22 AM
Labels: Konsultasi Teologi, Perjamuan, Perjamuan Kudus
0 comments:
Post a Comment