Sudah berlangganan artikel blog ini via RSS Feed?

Thursday, October 1, 2009

Terikat dalam Kebebasan

Situs Alternatif Download Khotbah
===============================================================

HIDUP memang penuh misteri, terlalu sulit untuk menemukan hanya satu kesimpulan. Hidup terus bergerak dari sebuah titik ke titik lainnya, dan makna terus berubah, seturut jamannya. Tak ada yang abadi, tak ada yang pasti, itu kata anak manusia di kolong bumi ini untuk menggambarkan perubahan yang terus terjadi, yang seringkali terlambat diantisipasi.
Pengkhotbah dengan jeli menggambarkan, bahwa hidup manusia hanyalah sebuah kesia-siaan, usaha menjaring angin, katanya. Dalam Pengkhotbah 1: 14 dikatakan: “Aku telah melihat segala perbuatan yang dilakukan orang di bawah matahari, tetapi lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-sian dan usaha menjaring angin”. Jika demikian lukisan hidup, lalu untuk apa manusia hidup di kolong langit ini? Orang berusaha, tak terhindar dari masalah. Orang diam, sama saja. Semua tak bebas dalam kebebasan hidup yang ada. Bukankah manusia hidup bebas bergerak ke mana dia mau? Tetapi, saat yang sama, manusia yang hidup terikat pada kenyataan yang ada dalam kebebasan itu sendiri.
“Ah, ribet betul hidup ini,” keluh anak manusia yang masih muda. Sementara, yang sedikit tua berkata, “Kalau gak ribet ya bukan hidup.” Dia mulai sedikit berfilasafat, mengomentari keluhan si anak muda. Dan apa kata yang tua? Yang tua memandang tajam, dan berkata, “Hidup itu nikmat jika kamu bisa melewatinya.” Sayangnya, si tua yang coba bijak ternyata menyisakan ruang tanya yang sangat luas, karena dia tak bercerita bagaimana melewatinya. Padahal, yang menjadi masalah utama adalah bagaimana cara melewati hidup yang ribet itu. Jadi tidak heran, jika kita berdiskusi memasuki wilayah hidup, kita seperti terjebak dalam putaran tak berujung, tak ada kesimpulan yang final.
Hidup ini memang menjadi sederhana jika manusia tak mencoba memikirkannya, hanya menjalani saja, saat ini saja, bukan soal nanti, atau yang akan datang seperti apa. Tapi apakah manusia, jika manusia tak berpikir, tak berencana, tak mengantisipasi? Nah, seluruh gambaran di atas adalah sebuah lukisan dalam frame kehidupan. Di sini, di situasi ini, jika kita jujur maka kebebasan ternyata sangat semu. Kebebasan justru menghadirkan terlalu banyak keterikatan keterikatan yang tak terhindarkan, bahkan mengikuti secara otomatis. Dan, yang lebih tegas lagi, kebebasan ternyata hanya tampak nyata jika ada keterikatan. Tanpa kandang, kebebasan tak akan pernah bisa dipahami. Tanpa keterikatan bagaimana mungkin memahami keterlepasan?
Jadi, jika ingin menikmati kebebasan, Anda harus berani menikmati keterikatan. Ini fakta, dan patut jika Pengkhotbah berkata, bahwa hidup memang hanyalah usaha menjaring angin, kesia-sian, tak berwarna, tak bermakna. Pada akhirnya, hidup hanyalah usaha melelahkan tubuh, agar manusia bisa menghabiskan waktu, dan mengakhiri hidup yang justru selalu ingin dipertahankannya. Betapa kompleksnya?
“Betul juga,” kata si muda usia itu, hidup memang ribet. Namun, di sisi lain pengamatan sang Pengkhotbah terasa sangat mendalam dan up to date hingga jaman kini. Pandangannya sangat maju, atau memang itulah fakta hidup manusia sepanjang jaman yang ditemukan Pengkhotbah di waktu yang lampau. Sehingga sampai jaman kapan pun kenyatan ini tak akan berubah, sekalipun konteksnya akan terus berubah.
Sekarang, waktunya menelusuri nilai hidup yang luar biasa ini, lebih mendalam lagi, dan tentunya dengan bantuan sang Pengkhotbah. Hidup yang digambarkan Pengkhobah tampak menyatu antara kebebasan dan keterikatan, sehingga memunculkan usaha sia-sia. Jadi di mana nilai kesejatiaan hidup? Karena jika hidup hanyalah kenyataan dua sisi yang mengurung manusia, apa indahnya hidup ini? Atau lebih ironis lagi, buat apa hidup ini? Gambaran Pengkhotbah memang tepat, karena dia melukiskan nilai hidup manusia dalam keberdosaan. Tidak lagi tersisa kebahagian dalam pengertian yang sesungguhnya, atau tujuan hidup yang sejati.read more...
Ditulis untuk Tabloid Reformata/www.reformata.com

0 comments:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

 

Arsip Blog

Konsultasi Teologi

VIDEO

Entri Populer