Pdt. Bigman Sirait
Reformata.com - DI kayu salib, ucapan pertama Yesus adalah: “Bapa, ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Lukas 23: 34). Siapa yang menyalibkan Yesus sehingga Dia harus meminta pengampunan untuk mereka? Pertama, para ahli Taurat. Sebenarnya pengampunan itu tidak memenuhi syarat, karena para ahli Taurat yang menyalibkan Dia itu adalah orang dewasa, bukan di bawah umur. Mereka pasti sudah memperhitungkan tindakan mereka, bertanggung jawab untuk keputusan mereka. Mereka orang waras, dan pintar, agamawan, ahli kitab, dan sudah seharusnya mengenal Mesias.
Yang kedua, orang banyak (Israel), yang disebut umat Tuhan. Hampir semua mereka pernah melihat apa yang Yesus kerjakan, dan mengagumi-Nya. Di antara mereka paling tidak ada yang pernah memakan 5 roti dan 2 ikan; pasti ada yang pernah menyaksikan Yesus menyem-buhkan orang sakit; menyaksikan Yesus membangkitkan Lazarus dari kematian. Tapi mereka tidak mengerti mengapa mereka menyalibkan Dia. Tiga setengah tahun lebih Yesus melayani dan bercerita tentang siapa diri-Nya. Maka sebenarnya tidak ada alasan mereka untuk tidak tahu siapa Dia. Jadi, mereka bersalah.
Yang ketiga adalah militer, yaitu tentara Roma yang menjalankan eksekusi untuk menyalibkan Yesus. Apakah mereka mengerti hukum? Jelas, karena Pontius Pilatus membuat sebuah keputusan hukum. Pilatus tidak menemukan kesalahan Yesus, tetapi dia dipaksa untuk membuat suatu keputusan, maka dihukumlah Yesus. Ada istilah hukum: “Lebih baik membebaskan seribu orang bersalah daripada menghukum satu orang benar”. Tetapi yang terjadi di sini justru terbalik, karena mereka lebih memilih melepaskan Barabas, orang bersalah, lalu menghukum Yesus yang benar. Di sini terjadi penjungkirbalikan hukum yang sangat menakutkan. Tidak ada yang membela Yesus. Tidak ada orang berdemo menyatakan kebenaran Yesus. Dia sendirian. Ketika Yesus berkata, “Ampuni mereka…”, orang-orang di dekat salib malah berteriak, “Cepat bunuh Dia!”. Ini ironi. Ada juga ironi lain, yakni kerja sama antara orang Israel dengan tentara Roma. Israel benci kepada Roma yang mereka anggap sebagai bangsa kafir. Tapi untuk menyalibkan Yesus mereka malah bekerja sama dengan erat. Kenapa bisa? Sebab dosa akan bersatu untuk menghajar kebenaran. Sementara orang benar susah bersatu untuk menghancurkan dosa. Ahli Taurat menyalibkan Yesus, padahal tiap hari mereka belajar Taurat dan menggumulinya, karena mereka memiliki pengetahuan, tetapi tidak memiliki hati. Sehingga mereka mencintai Tuhan bukan dengan segenap hati atau segenap jiwa, tetapi dengan segenap akal. baca selengkapnya,...
0 comments:
Post a Comment