Sudah berlangganan artikel blog ini via RSS Feed?

Friday, November 20, 2009

Tak Mampu Berbagi, Beroleh Sengsara

Situs Alternatif Download Khotbah
===============================================================

Tak Mampu Berbagi, Beroleh Sengsara.jpg
Pdt. Bigman Sirait
Reformata.com - Hidup berbagi adalah semangat kekristenan. Hidup tidak boleh berpusat pada diri, sebab itu akan membuat kita tidak pernah puas dengan yang kita miliki. Ibrani 13: 5-6 mengingatkan kita untuk tidak menjadi hamba uang. Sebelumnya, pada ayat (1-2) setiap kita diajar untuk memelihara kasih persaudaraan, memberi tumpangan kepada orang lain, dst. Artinya kita diajarkan bahwa hidup itu tidak berorientasi kepada diri, tetapi memiliki semangat berbagi.
Kepuasan justru didapatkan ketika orang mampu berbagi. Kebahagiaan orang lain akan menjadi kebahagiaan kita. Tetapi ketika orang berkonsentrasi kepada dirinya sendiri ia tidak akan menggapai kepuasan, dan ini membuat dia tidak pernah berhenti mencari harta karena tidak pernah merasa cukup. Ini mengakibatkan orang menjadi serakah. Ada paradoks: ketika Anda memberi, Anda mendapat kepuasan. Ketika Anda mengumpulkan tanpa mau membagi, Anda justru mendapat kesengsaraan.
Menjadi hamba uang adalah keserakahan. Hamba adalah orang yang sudah tidak berhak atas dirinya, hamba adalah orang yang tidak punya keinginan pada dirinya. Ia seperti orang mati yang bisa berjalan. Ia seperti robot karena tidak punya hak atas dirinya. Dia tidak boleh mengungkapkan perasaannya. Apa pun kata majikan dia harus lakukan. Dia tidak boleh mengeluh sakit, capek. Atau bahkan dia bisa kehilangan nyawanya, karena dia tidak lagi berhak atas nyawanya. Sebagai hamba uang, maka uang akan mengatur dia di dalam segala hal. Hidup-matinya pun ditentukan uang.
Sifat selalu merasa tidak cukup, akan membinasakan kita, membuat kita berubah tatanan nilai. Orang yang dulu sahabat karib, bisa menjadi orang asing hanya karena pertambahan harta bendanya. Ia menjadi besar kepala, sombong. Keserakahan merusak mental dan moralitasnya. Mereka cenderung kehilangan identitas, meremehkan orang lain. Orang serakah cenderung berpusat pada dirinya, dan harga dirinya adalah harta bendanya. Orang seperti ini mengerikan, karena hanya peduli pada bagaimana mendapatkan harta, tak peduli bagaimana caranya. Bagi orang ini, korupsi, mencuri, sah-sah saja. Mengambil keuntungan di atas penderitaan orang lain tidak salah. Orang serakah hanya mengumbar hawa nafsu, menindas orang lain. Ketidakadilan sosial akan melebar karena banyaknya orang serakah yang menumpuk kekayaan untuk diri sendiri. Dan itu semakin dipersulit ketika harta identik dengan harga diri. Kita tidak melarang orang menjadi kaya, tetapi kayamu caranya seperti apa? baca selengkapnya...

0 comments:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

 

Konsultasi Teologi

VIDEO

Entri Populer