Pdt. Bigman Sirait
Reformata.com - SETIAP memasuki tahun baru, banyak prediksi tentang hal-hal yang “buruk”. Ada yang bilang bahwa tahun depan perekonomian lebih suram, bencana alam melanda, ki-sruh politik, dan berbagai isu yang sifatnya mencemaskan. Ini sebuah fenomena yang harus disikapi hati-hati. Dan sebetulnya tidak terlalu penting apa yang akan terjadi tahun depan. Apakah masa depan serba gelap, terjadi pertikaian politik, ekonomi mero-sot, bukan itu masalahnya, tetapi bagaimana kita hidup. Apakah Tuhan ada bersama kita dalam menjalani hari-hari kita.
Amsal 19: 21-23 mengatakan: “Banyak rancangan di hati manu-sia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana……” Silakan merancang masa depan. Silakan membaca berbagai analisis di media-media, tetapi itu tidak perlu membuat gelisah, karena itu cuma analisis. Orang bisa saja meramal dan bernubuat, namun hanya ada satu kepastian dalam hidup: Tuhanlah yang menentu-kan segalanya. Kalau Anda per-caya Tuhan kenapa harus berpe-gang pada ramalan atau prediksi paranormal? Bukankah itu peng-hinaan kepada kedaulatan Allah? Kita toh tidak bisa mengubah keputusan Allah. Allah bukanlah Allah yang bisa berubah-ubah. Allah adalah Allah yang abadi dan kekal melintasi ruang dan waktu. Dia tahu segalanya.
Banyak rancangan di hati manu-sia, termasuk rancangan jahat kepada orang Kristen. Kalau itu terjadi, itu pun karena Tuhan ijinkan. Ketika Sadrach, Mesach, Abednego hendak dibakar di Babel, mereka berkata: “Raja, buang kami ke api itu, Allah kami akan menyelamatkan kami. Tetapi kalau-pun kami terbakar mati, Allah tetap Allah.” Itu iman sejati dan luar biasa. Api cuma sebuah feno-mena. Hidup hanya sebuah feno-mena. Artinya, bukan hidup dalam hidup bernafas yang menjadi penting, tetapi hidup dalam ber-iman kepada Tuhan. Karena hidup beriman pada Allah itulah Paulus berkata: “Hidup Kristus, mati untung”. Kematian tidak menjadi masalah. Tetapi kalau hidup kita terikat pada fenomena hidup adalah bernafas, maka kalau kita tidak bernafas atau mati, itu menjadi malapetaka.
Apa pun yang kita lakukan, pen-ting kita pikirkan bahwa masa depan itu di tangan Tuhan. Maka memasuki 2010 tidak perlu ada ketakutan. Silakan berencana, te-tapi bukan itu yang menentukan hidup-matimu, bukan itu yang me-nentukan kepuasanmu. Kita harus membuka ruang di mana Tuhan akan memutuskan. Bila prediksi Anda yang begitu presisi ternyata meleset, tidak usah kecewa. Ker-jakan apa yang bisa kau kerjakan tetapi sadar selalu ada ruang terbuka dalam hidupmu di mana Tuhan yang menentukan dan yang memberikan keputusan-keputusan yang pas. Dia akan lakukan apa yang mau Dia lakukan. Sesuatu tampaknya gagal, itu kan menurut kita sebagai manusia. Rencana Tuhan selalu bagus, selalu berhasil, termasuk dalam gagalmu dan sakitmu, sebab di sana ada sesuatu yang mau dikerjakan-Nya.baca selengkapnya,..
0 comments:
Post a Comment